×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ribuan Santri Bireuen Berebut Beasiswa Hafalan Kitab dan Hadits

Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:39 WIB Last Updated 2025-08-29T15:39:03Z

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, Anwar, S.Ag., M.A.P

 

Detikacehnews.id | Bireuen – Antusiasme santri di Kabupaten Bireuen terhadap program Beasiswa Thalabah Berprestasi Hafalan Kitab dan Hadits Tahun Anggaran 2025 menunjukkan lonjakan luar biasa. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, sebanyak 1.098 santri dari berbagai dayah telah mendaftar untuk mengikuti seleksi, meskipun kuota penerima yang tersedia hanya 138 orang.


Program ini akan memperebutkan total dana sebesar Rp278.200.000 yang dialokasikan melalui DPA Dinas Pendidikan Dayah, bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Tahun Anggaran 2025.


Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, Anwar, S.Ag., M.A.P, pada Jumat (29/08/2025) di ruang kerjanya menyampaikan bahwa pendaftaran resmi ditutup pada 22 Agustus 2025. Tahapan seleksi dijadwalkan berlangsung pada September 2025 dengan mekanisme yang menjunjung tinggi profesionalitas dan transparansi.


Menurut Anwar, santri yang dinyatakan lolos nantinya akan melalui tahapan ujian yang mencakup hafalan kitab, pemahaman hadits, serta penguasaan ilmu-ilmu keislaman sesuai bidang masing-masing. Untuk menjamin kualitas, Dinas Pendidikan Dayah akan melibatkan ulama, pakar kitab kuning, dan akademisi dalam proses seleksi.


Semoga dari ajang ini lahir kader-kader ulama dan cendekiawan Islam yang membawa harum nama Bireuen sebagai kota santri. Tingginya animo pendaftar mencerminkan semangat besar santri dalam memperdalam ilmu-ilmu keislaman. Kami pastikan seleksi dilakukan transparan agar beasiswa diberikan kepada santri yang benar-benar berprestasi dan layak,” ungkap Anwar.


Seleksi beasiswa tahun ini dibagi ke dalam tiga tingkatan atau marhalah, masing-masing dengan bidang keilmuan yang berbeda.

Marhalah Ula (Bidang Tauhid, Akhlak, dan Hadits Arbain)
  • Kuota tersedia: 61 santri
  • Pendaftar: 503 santri
  • Beasiswa per penerima: Rp1.200.000
  • Total beasiswa: Rp73.200.000

Marhalah Wustha (Bidang Tauhid, Fiqih, Tarikh, dan Tafsir)
  • Kuota tersedia: 52 santri
  • Pendaftar: 352 santri
  • Beasiswa per penerima: Rp2.500.000
  • Total beasiswa: Rp130.000.000

Marhalah Ulya (Bidang Nahwu, Balaghah, dan Ulumul Hadits)
  • Kuota tersedia: 25 santri
  • Pendaftar: 243 santri
  • Beasiswa per penerima: Rp3.000.000
  • Total beasiswa: Rp75.000.000

Dengan komposisi tersebut, tingkat persaingan menjadi sangat ketat. Dari 1.098 pendaftar, hanya 138 yang akan menerima beasiswa, atau sekitar 12,5 persen. Hal ini menjadikan program ini sebagai salah satu ajang kompetisi paling bergengsi bagi santri di Bireuen tahun ini.


Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT, yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya program ini.
 

Pemerintah Kabupaten Bireuen berkomitmen mendukung penuh upaya peningkatan kualitas pendidikan dayah. Program beasiswa ini bukan hanya penghargaan bagi santri berprestasi, tetapi juga ikhtiar kita dalam mencetak generasi Qur’ani dan menjaga tradisi keilmuan Islam di Bireuen,” tegas Razuardi.


Ia juga berharap agar program ini mampu melahirkan santri-santri unggul yang kelak menjadi ulama dan cendekiawan, serta memperkuat citra Bireuen sebagai pusat pendidikan dayah di Aceh.


Program beasiswa ini diharapkan menjadi pemicu semangat santri untuk terus meningkatkan kapasitas diri, khususnya dalam bidang hafalan kitab dan hadits. Selain itu, melalui proses seleksi yang objektif dan ketat, beasiswa ini akan menjadi bentuk penghargaan sekaligus motivasi bagi santri yang telah mendedikasikan diri dalam mendalami ilmu-ilmu Islam klasik.


Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bireuen, ajang ini bukan hanya berorientasi pada pemberian dana bantuan pendidikan, tetapi juga sebagai strategi jangka panjang dalam melahirkan kader ulama masa depan yang mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus menjaga warisan keilmuan Islam yang berakar kuat di tanah Aceh.