×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Wakil Bupati Bireuen Hadiri Kegiatan Diskusi Counter Disinformasi dan Peran Media

Kamis, 15 Mei 2025 | 22:00 WIB Last Updated 2025-05-16T01:36:26Z

Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT saat tampil sebagai narasumber dalam diskusi panel Counter Disinformasi dan Peran Media di Caffe SB Premium, Hotel Fajar // Dok. Foto Humas Pemkab.



Detikacehnews.id | Bireuen - Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT menghadiri kegiatan diskusi panel bertema “Counter Disinformasi dan Peran Media dalam Mengawal Demokrasi” yang digelar di Caffe SB Premium, Hotel Fajar, Kecamatan Kota Juang, Kamis (15/5/2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bireuen serta turut didukung oleh GeRAK Aceh dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia.


Dalam sambutannya, Razuardi menyampaikan pandangan kritis sekaligus reflektif mengenai posisi strategis media dalam dinamika demokrasi saat ini, terutama di tengah arus deras informasi dan disinformasi yang kian sulit dibedakan.


Pers saat ini bukan hanya alat penyampai informasi, tetapi juga benteng terakhir demokrasi yang menjaga nalar publik tetap sehat. Dalam kondisi di mana kebenaran sering dipelintir, jurnalis harus menjadi cahaya yang menerangi ruang publik dengan data dan fakta,” tegas Razuardi.


Razuardi yang dulunya juga mantan jurnalis mengungkapkan bagaimana di masa lalu, informasi dianggap sebagai “api yang tak pernah padam”. Kini, di era digital yang serba cepat, menurutnya, filosofi tersebut tetap relevan, namun menuntut pers untuk menjadi lebih adaptif, profesional, dan berkomitmen pada etika.


Kebebasan pers bukan sekadar hak untuk berbicara, tetapi tanggung jawab untuk mendidik, menyatukan, dan membangun peradaban. Di Bireuen, saya ingin media menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong kemajuan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” lanjutnya.


Razuardi juga menyoroti pentingnya transparansi antara pemerintah daerah dan insan pers. Menurutnya, sinergi yang baik antara dua entitas ini akan mempercepat penyampaian informasi yang akurat kepada masyarakat, sekaligus mencegah tumbuhnya hoaks dan opini menyesatkan.


Pemerintah tidak boleh alergi terhadap kritik. Justru kami harus membuka ruang dialog dan berbagi informasi dengan media secara terbuka. Dengan begitu, kontrol publik akan sehat, dan pembangunan akan berada di jalur yang benar,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta diskusi.


Diskusi panel ini juga menghadirkan berbagai tokoh media dan pemangku kepentingan lainnya yang memberikan pandangan terhadap upaya meredam disinformasi serta membangun literasi media di tengah masyarakat. Para peserta, yang terdiri dari wartawan, mahasiswa, serta perwakilan Forkopimda, tampak antusias mengikuti jalannya dialog.


Ketua PWI Bireuen, Ariadi B. Jangka, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kembali komitmen jurnalis terhadap etika profesi, sekaligus mempererat hubungan antara insan pers dan pemerintah daerah.


Sementara itu, Ketua AJI Bireuen, Anas, menegaskan bahwa pers di Bireuen harus mengambil peran lebih besar dalam memberikan narasi-narasi konstruktif yang mendorong partisipasi publik dalam demokrasi, apalagi menjelang tahun politik yang sensitif terhadap isu-isu disinformasi.


Kegiatan diskusi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana Wakil Bupati Razuardi kembali menegaskan komitmennya untuk selalu terbuka terhadap media dan mendukung kebebasan pers yang sehat, profesional, dan bertanggung jawab.


Dengan menghadirkan narasumber dari pemerintah daerah, PWI, dan AJI Bireuen, peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Bireuen tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting untuk memperkuat pondasi demokrasi melalui kolaborasi antara pers dan pemerintah.