×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Festival Muharram Ke-18 Dayah Babussalam Resmi Dibuka, Wakil Bupati Bireuen: Ini Momentum Membangun Karakter!

Rabu, 16 Juli 2025 | 16:01 WIB Last Updated 2025-07-16T09:01:32Z

Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT saat memberikan sambutan pada kegiatan pembukaan acara Festival Muharram 1447 Hijriah Dayah Babussalam Al-Aziziyah Putra, Jeunieb.

 

Detikacehnews.id | Bireuen - Langit malam di atas Komplek Dayah Babussalam Al-Aziziyah Putra, Jeunieb, Kabupaten Bireuen, bersinar penuh cahaya semangat saat Festival Muharram 1447 Hijriah resmi dibuka pada Selasa malam, 15 Juli 2025, tepat pukul 21.00 WIB. Kemeriahan dan kekhidmatan acara menyatu dalam suasana religius, mengukuhkan perhelatan tahunan ini sebagai agenda monumental yang telah dinanti-nanti oleh ratusan santri serta masyarakat sekitar.


Festival yang telah memasuki edisi ke-18 ini mengusung tema reflektif dan edukatif: “Menebar Kebaikan, Membangun Peradaban untuk Prestasi yang Gemilang.” Sebuah tema yang menggugah kesadaran kolektif tentang pentingnya membumikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadi spirit untuk melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berprestasi.


Pembukaan Festival Muharram tahun ini terasa begitu istimewa. Acara diawali dengan penayangan kilas balik perjalanan Muharram Dayah Babussalam dari tahun 2020 hingga 2025, memperlihatkan perkembangan serta kontribusi besar dayah ini dalam dakwah dan pendidikan Islam di Aceh. Momen haru tercipta saat trailer film dokumenter berjudul "Keuneubah Ayah" ditayangkan. Film ini mengisahkan kiprah mendiang Ayah Sop, pendiri Dayah Babussalam Al-Aziziyah, yang dikenang tak hanya sebagai tokoh ulama, tetapi juga sebagai guru, sahabat, dan visioner dalam membentuk peradaban Islam yang berbasis pada ilmu dan kasih sayang.


Pembukaan festival ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Di antara tamu kehormatan yang hadir adalah: Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT yang mewakili Bupati Bireuen, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, Kepala Kantor Kemenag Bireuen, Kapolsek Jeunieb, Danramil Jeunieb, Kepala KUA Jeunieb, Kepala SMK Jeunieb, Geuchiek Blang Mee Barat, dan Ayah Bushairi Calok.


Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan keluarga besar Dayah Babussalam yang secara konsisten telah menjadi motor penggerak dakwah, pendidikan karakter, dan pembinaan generasi muda Islami di Kabupaten Bireuen.


"Bulan Muharram adalah momentum introspeksi diri, memperbaiki hati, dan memperkuat iman. Festival seperti ini bukan hanya ajang perlombaan, tapi juga ruang pembentukan karakter Islami dan semangat kebersamaan dalam membangun Kabupaten Bireuen yang religius, berilmu, dan penuh kepedulian,” tegasnya.


Kemeriahan acara semakin terasa dengan ragam penampilan seni Islami yang menggugah semangat. Grup CAE membawakan pertunjukan "Keuneubah Indatu", disusul dengan Tari Saman oleh Sanggar Tgk. Umar, pembacaan Mars Babussalam oleh Grup Mars BBS, serta lantunan ayat suci Al-Qur’an dan shalawat dari Grup Al-Hijrah.


Tak hanya itu, panggung juga dihidupkan oleh puisi musikal dari Sanka Project, pertunjukan Kutidhing Medley Aceh, drama religius oleh SD Assalam, hingga penayangan Film Part 1 "Keuneubah Ayah". Semua suguhan ini menjadi jembatan antara tradisi dan ekspresi kreatif santri masa kini.
Sebagai puncak pembukaan, dilakukan prosesi simbolis menggunakan hand scanner digital, yang secara resmi menandai dimulainya seluruh rangkaian lomba dan kegiatan festival. Simbolisasi ini menjadi cerminan kuat dari sinergi antara dakwah tradisional dan inovasi digital dalam menyongsong masa depan Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Festival Muharram Dayah Babussalam bukan hanya menonjolkan hiburan bernuansa Islami, tetapi juga mengedepankan kecintaan terhadap ilmu agama melalui kompetisi musabaqah ilmiah tingkat santri.


Beberapa cabang lomba yang digelar antara lain: Qiraatul Kutub, Hifzul Kutub, Kultum, dan Fahmil Kutub. Puluhan finalis telah melalui seleksi ketat sejak babak penyisihan. Adapun kitab-kitab yang dijadikan bahan musabaqah mencakup Al-Mahalli, Fathul Mu’in, Fathul Qarib, Matan Ghayah wa Taqrib, Maani Usul Fiqh, Mantiq, dan Mutamimah Jurumiyah.


Para peserta akan dinilai langsung oleh dewan hakim independen yang terdiri dari para pengajar senior dan tokoh intelektual Dayah Babussalam, seperti Tungku Turhamun Ramli, Tungku Saifuddin, Tungku Zumairi Muhammad Samad, dan Tungku Wahyu Muryadi Mukhtaruddin.


Menurut Ketua Media Dayah Babussalam Al-Aziziyah, Tgk. Masykur, rangkaian festival akan berlangsung selama satu minggu penuh, hingga Selasa, 22 Juli 2025. Acara penutupan nanti akan diisi dengan final berbagai lomba, pemberian apresiasi kepada pemenang, serta persembahan seni budaya Islami sebagai penutup yang manis.


Festival Muharram Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi simbol bagaimana dakwah, seni, ilmu, dan teknologi dapat disatukan dalam satu napas perjuangan membangun peradaban. Dari Jeunieb, semangat Islam yang penuh kasih dan ilmu pengetahuan memancar, menyemai harapan baru bagi bangsa mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan berdaya saing global.