![]() |
| Dokumentasi foto bersama Owner BigFam Bireuen dengan mahasiswa KKM dan anak-anak korban banjir di desa Alue Ceu. |
Detikacehnews.id | Bireuen – Owner BigFam Bireuen sekaligus Ibu Rektor Universitas Almuslim, Irni Aryani, S.KM., M.Ling., turut berbagi keceriaan bersama anak-anak korban banjir di Gampong Alue Ceu, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, pada Selasa, 23 Desember 2025. Kehadirannya di tengah masyarakat terdampak banjir menjadi bagian dari upaya pemulihan psikososial, khususnya bagi kelompok rentan anak-anak pascabencana.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, di sela-sela kegiatan pendistribusian logistik terpadu, Irni Aryani tampak berbaur langsung dengan anak-anak. Ia mengajak mereka bermain bersama, menyapa dengan penuh kehangatan, serta melontarkan pertanyaan-pertanyaan ringan yang disambut antusias oleh anak-anak. Suasana yang semula dipenuhi kelelahan dan kecemasan pascabanjir perlahan berubah menjadi lebih ceria, ditandai dengan tawa dan semangat anak-anak yang mengikuti setiap interaksi.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan psikologis dan trauma healing sederhana bagi anak-anak yang terdampak banjir. Usai bermain bersama, Irni Aryani membagikan kue dan jajanan ringan kepada anak-anak. Kue-kue tersebut merupakan hasil produksi BigFam Bireuen, usaha bakery yang ia rintis dan kembangkan secara mandiri. Anak-anak tampak antusias menerima jajanan tersebut, bahkan beberapa di antaranya mengacungkan tangan dengan semangat saat diajak berinteraksi.
Diketahui, aksi berbagi ini merupakan kali kelima dilakukan oleh Irni Aryani di sejumlah lokasi terdampak banjir di Kabupaten Bireuen. Kegiatan tersebut dilakukan secara konsisten sebagai wujud kepedulian pribadi sekaligus komitmen sosial untuk hadir langsung di tengah masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit akibat bencana alam.
Sebagai Ibu Rektor Universitas Almuslim, Irni Aryani menyampaikan bahwa kepedulian terhadap masyarakat merupakan nilai yang sejalan dengan peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial. Menurutnya, perguruan tinggi tidak hanya berkewajiban menjalankan fungsi pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus hadir dalam situasi darurat kemanusiaan.
“Bencana tidak hanya meninggalkan kerugian materi, tetapi juga dampak psikologis yang mendalam, terutama bagi anak-anak. Kehadiran kita, meskipun dengan kegiatan sederhana, diharapkan mampu memberikan rasa aman, keceriaan, dan semangat bagi mereka untuk kembali tersenyum,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa anak-anak perlu mendapatkan perhatian khusus dalam masa pemulihan pascabencana agar tidak mengalami trauma berkepanjangan yang dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka ke depan.
Irni Aryani juga dikenal sebagai pelaku usaha yang merintis BigFam Bireuen sejak tahun 2019. Usaha tersebut bermula dari skala rumahan, berangkat dari ketertarikannya pada dunia bakery dan pembuatan kue. Dengan belajar secara autodidak melalui berbagai platform media sosial dan melakukan modifikasi resep secara mandiri, produk-produk buatannya mulai dikenal dan mendapat respons positif dari para tester, mulai dari keluarga hingga rekan kerja.
Seiring meningkatnya permintaan, terutama untuk produk rollcake yang menjadi salah satu andalan, BigFam Bireuen berkembang hingga memiliki toko permanen yang kini berdiri di pusat Kota Bireuen. BigFam Bireuen berlokasi di Jalan Kolonel Husen Yusuf, tepatnya di depan Kantor Pos Bireuen, dan menyediakan beragam produk seperti rollcake, dessert, bolu hias, cake, serta aneka minuman. Saat ini, usaha tersebut telah membuka lapangan pekerjaan dengan mempekerjakan sekitar 10 orang pegawai.
Melalui keterlibatannya dalam kegiatan sosial pascabanjir ini, Irni Aryani berharap semangat gotong royong dan solidaritas sosial terus tumbuh di tengah masyarakat. Ia juga mengajak berbagai elemen, termasuk dunia usaha dan institusi pendidikan, untuk bersama-sama mengambil peran dalam membantu masyarakat terdampak bencana.
“Pemulihan pascabencana membutuhkan kebersamaan dan kepedulian dari semua pihak. Saya berharap apa yang kami lakukan dapat memberi manfaat, sekaligus menginspirasi pihak lain untuk ikut berbagi dan peduli terhadap sesama,” tutupnya.
Sebagai Ibu Rektor Universitas Almuslim, Irni Aryani menyampaikan bahwa kepedulian terhadap masyarakat merupakan nilai yang sejalan dengan peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial. Menurutnya, perguruan tinggi tidak hanya berkewajiban menjalankan fungsi pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus hadir dalam situasi darurat kemanusiaan.
“Bencana tidak hanya meninggalkan kerugian materi, tetapi juga dampak psikologis yang mendalam, terutama bagi anak-anak. Kehadiran kita, meskipun dengan kegiatan sederhana, diharapkan mampu memberikan rasa aman, keceriaan, dan semangat bagi mereka untuk kembali tersenyum,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa anak-anak perlu mendapatkan perhatian khusus dalam masa pemulihan pascabencana agar tidak mengalami trauma berkepanjangan yang dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka ke depan.
Irni Aryani juga dikenal sebagai pelaku usaha yang merintis BigFam Bireuen sejak tahun 2019. Usaha tersebut bermula dari skala rumahan, berangkat dari ketertarikannya pada dunia bakery dan pembuatan kue. Dengan belajar secara autodidak melalui berbagai platform media sosial dan melakukan modifikasi resep secara mandiri, produk-produk buatannya mulai dikenal dan mendapat respons positif dari para tester, mulai dari keluarga hingga rekan kerja.
Seiring meningkatnya permintaan, terutama untuk produk rollcake yang menjadi salah satu andalan, BigFam Bireuen berkembang hingga memiliki toko permanen yang kini berdiri di pusat Kota Bireuen. BigFam Bireuen berlokasi di Jalan Kolonel Husen Yusuf, tepatnya di depan Kantor Pos Bireuen, dan menyediakan beragam produk seperti rollcake, dessert, bolu hias, cake, serta aneka minuman. Saat ini, usaha tersebut telah membuka lapangan pekerjaan dengan mempekerjakan sekitar 10 orang pegawai.
Melalui keterlibatannya dalam kegiatan sosial pascabanjir ini, Irni Aryani berharap semangat gotong royong dan solidaritas sosial terus tumbuh di tengah masyarakat. Ia juga mengajak berbagai elemen, termasuk dunia usaha dan institusi pendidikan, untuk bersama-sama mengambil peran dalam membantu masyarakat terdampak bencana.
“Pemulihan pascabencana membutuhkan kebersamaan dan kepedulian dari semua pihak. Saya berharap apa yang kami lakukan dapat memberi manfaat, sekaligus menginspirasi pihak lain untuk ikut berbagi dan peduli terhadap sesama,” tutupnya.

