Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Terkait Paket Multiyears, Fuadri : Terdapat Dua Paket Pekerjaan Progres Rendah dan Lamban

Minggu, 26 Juni 2022 | 18:49 WIB Last Updated 2022-06-28T06:54:34Z

Terkait Paket Multiyears, Fuadri : Terdapat Dua Paket Pekerjaan Progres Rendah dan Lamban

 

Detikacehnews.id | Simeulue - Tim Pansus Anggota DPRA dalam kunjungan kerjanya ke kabupaten Simeulue beberapa hari yang lalu yakni Fuadri dan dua anggota DPRA lainnya Zainal Abidin dan Tarmizi terkait pembangunan paket multiyears di Simeulue mengatakan ada dua paket multiyears yang progres kerjanya dianggap masih rendah dan lamban. Minggu (26/6/2022)

Adapun dua paket multiyears yang progres pekerjaannya masih rendah dan lamban yakni Pembangunan peningkatan jalan Nasreuhe- Lewak - Sibogo, yang dikerjakan oleh PT. Flamboyan Huma Arta dan Pembangunan jaringan Irigasi Sigulai yang dikerjakan oleh PT. Perapen Prima Mandiri.

Fuadri anggota DPRA saat ditemui sejumlah wartawan jumat (24/06/2022) yang lalu mengatakan, untuk paket multiyears pembangunan peningkatan jalan Nasreuhe - Lewak -Sibigo yang dikerjakan PT. Flamboyan progresnya sangat rendah baru mencapai bobot dibawah 20% pekerjaannya, ini perlu kerja keras baik pihak pemda maupun propinsi, nanti kita akan coba duduk kembali dengan pihak rekanan karena ini tidak bisa dikerjakan sendiri olah pihak flamboyan, harus berkolaborasi dengan rekanan lain yang punya AMP disini.

Pihak flamboyan pada saat ini sudah melakukan hamparan material sudah 10 kilo meter, 3 kilo meter sudah di aspal dan 7 kilo meter sudah hamparan BEST B, untuk saat ini material dilokasi tidak ada, kalau bisa material segara disediakan agar bisa memacu pekerjaan tersebut dan sepertinya dibandingkan dengan beberapa waktu yang lalu sudah ada perkembangan dalam kegiatan itu. ucapnya

Lanjut fuadri, untuk pembangunan Jaringan Irigasi Sigulai yang dikerjakan PT. Perapen Prima Mandiri progres pekerjaannya sedikit mengecewakan baru mencapai 30 atau 35% yang sangat jauh dari harapan seharusnya di bulan juni ini pekerjaan mereka sudah diatas 50% karena waktunya tinggal enam bulan lagi.

Kita sudah duduk dengan pihak KPA, PPTK dan rekanan untuk diskusi menyusun strategi percepatan pekerjaan tersebut, setidaknya walau tidak terkejar 100% minimal dapat tercapai 70 sampai 80% bisa tercapai.

Lebih lanjut Fuadri mengatakan, untuk pembangunan peningkatan jalan Sinabang - Sibigo yang dikerjakan oleh PT.ALS pekerjaannya sudah memuaskan mencapai diatas 70% namun dalam hal ini menurut kami ada beberapa kejanggalan dan Ada Dugaan kami kurang sesuai dengan perencanaan awal, Ada beberapa temuan yang kami dapatkan dilapangan ada dugaan kami yang pertama seperti untuk bahan material kelas A sepertinya kurang sesuai dengan spek yang kita harapkan dimana seharusnya perbandingannya itu 95/90 sementara yang kami temukan dilapangan tumpukan untuk material kelas A batu bulat lebih banyak dari batu pecahnya.

Ini harus menjadi perhatian dari pihak PPTK dan KPA terkait dengan penggunaan material yang tidak sesuai spek ini Dan kita harap pihak KPA tidak melakukan pembayaran yang sesuai spek yang direncanakan, walaupun dikatakan pekerjaan itu sudah 70% kita juga harus tau bahwa pekerjaan itu apakah sudah sesuai dengan spek yang sudah ada jadi kita minta masyarakat juga ikut mengawasi termasuk teman teman media sehingga pihak rekanan ini tidak asal asalan dan tidak main main dalam pekerjaan ini.

Fuadri juga mengatakan, kita jangan tertipu dengan pekerjaan fisiknya yang sudah jadi, bisa saja didalamnya itu speknya tidak sesuai, ini harus diperhatikan, jangan nanti ibarat seperti kita membeli kucing dalam karung, kita harus hati hati, jangan nanti pekerjaan fisik ini cuma bertahan dalam waktu yang sangat singkatsingkat kita ingin agar pekerjaan fisik ini menjadi

Yang kedua, pada bahu Jalan banyak yang tidak sesuai ukuran, yang seharusnya bahu jalan tersebut lebar 1 meter baik disisi kanan maupun disisi kiri namun yang kami temukan dilapangan bahu jalan banyak yang tidak sesuai dengan perencanaan ada yang hanya 50cm bahkan ada yang sama sekali tidak ada bahu jalan dan ini kita akan melakukan berkordinasi lagi dengan pihak KPA di Banda aceh untuk memastikan dokumen perencanaan yang sudah ada.

Apakah memang ada perubahan didokumen atau tidak,yang pasti temuan kita dilapangan ini yang membuat kita meragukan kegiatan yang dilakukan ini kurang sesuai dengan perencana yang sudah dibuat.

Terkait dengan Jembatan luan linggi dilihat dari sisi pekerjaan sudah selesai, namun ada beberapa keluhan dari masyarakat dan kepala desa terhadap pekerjaan jembatan yang bongkahan nya tidak dibersihkan dan jembatan darurat dari batang kelapa tidak dibersihkan oleh pihak rekanan, kita berharap kepada dinas terkait agar dapat difasilitasi agar tidak terlalu lama dalam sengketa dan kabarnya ada alat berat yang ditahan oleh masyarakat. Tutup Fuadri. (Helman)