Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Lulus CGP Angkatan 11, Asrita: Menjadi Guru Penggerak itu Banyak Manfaat dan Menyenangkan

Rabu, 26 Juni 2024 | 14:50 WIB Last Updated 2024-06-26T07:50:17Z

Foto: Asrita, S.Ag., Calon Guru Penggerak Angkatan 11 UPTD SMP Negeri 4 Bireuen



Detikacehnews.id | Bireuen - Setelah melalui proses yang panjang dan penuh tantangan dalam seleksinya, Asrita, S.Ag yang merupakan Guru Bahasa Inggris dari UPTD SMP Negeri 4 Bireuen akhirnya berhasil lulus sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11. Bagi Asrita, menjadi seorang Guru Penggerak bukan hanya sekadar gelar atau pun program, tetapi sebuah perjalanan yang penuh manfaat dan kesenangan.


Ibu dari empat anak ini mengatakan sudah lama ingin ikut program guru penggerak. Menurutnya, ia senang berinovasi pada hal-hal yang cenderung berpengaruh kepada peserta didik karena kesuksesan generasi sekarang ada di pundak para pendidik.
 

"Guru adalah pelita negeri dalam kelam arus globalisasi milenial saat ini, tanpa guru yang ingin selalu berusaha melakukan perubahan nilai-nilai sikap yang berkarakter pada generasi generasi, mau bermuara kemana generasi ini?," ucapnya dengan yakin.


Asrita, memulai perjalanannya dalam Program Guru Penggerak dengan harapan dapat membawa perubahan positif bagi murid-muridnya dan komunitas sekolah. Selama masa pelatihan, Asrita dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan baru yang sangat relevan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.


Asrita merasakan banyak manfaat dari mengikuti program ini. Salah satunya adalah peningkatan keterampilan mengajar yang lebih kreatif dan inovatif. "Saya belajar banyak metode baru dalam mengajar yang membuat kelas menjadi lebih hidup dan interaktif," ujarnya. Selain itu, Asrita juga mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan guru-guru lain dari berbagai daerah, berbagi pengalaman, dan belajar bersama.


Program CGP juga menekankan pentingnya kepemimpinan dalam pendidikan. Asrita dilatih untuk menjadi pemimpin yang mampu menggerakkan komunitas sekolah ke arah yang lebih baik. "Menjadi Guru Penggerak bukan hanya tentang mengajar di kelas, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah," tambahnya.


Untuk itu, ia menegaskan penting dipertimbangkan mengapa harus ikut guru penggerak?

"Sebagai makhluk yang diberi akal dan pikiran, kita dituntut oleh Allah Swt bahwasanya setiap manusia yang diciptakan adalah khalifah, maknanya adalah menjadi pemimpin yang siap mengemban amanah. Jadi, kita yang berprofesi sebagai guru adalah pemimpin yang harus selalu berjuang untuk melakukan perubahan generasi yang bernilai, berkarakter, berbudaya memiliki sifat pantang menyerah, berani, bertanggung jawab, cerdas, kuat, santun, dan bersahaja. Ini sangat relevan juga dengan pendapat K.H. Dewantara yaitu pendidikan adalah memerdekakan manusia, artinya membebaskan pikiran, jiwa, dan tubuh dari belenggu ketidaktahuan, kebodohan, dan penindasan," terang Asrita dengan wibawanya.


Setelah lulus dari Program CGP, Asrita merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Dia berharap bisa menerapkan semua ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. "Saya ingin murid-murid saya merasakan manfaat dari apa yang saya pelajari selama mengikuti program ini," ungkapnya dengan penuh semangat.


Pendidikan harus mampu menghasilkan individu yang mulia, mandiri dan merdeka dalam berpikir sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Terkait perubahan masa depan bangsa, program guru penggerak diharapkan berdampak positif pada dunia pendidikan, dimana guru penggerak memiliki peran penting dalam perubahan kualitas pendidikan yang harus meningkat.
 

"Ayo kita lakukan perubahan, peningkatan kapasitas diri yang sering disebut kita adalah fasilitator atau juga agen perubahan generasi mendatang untuk bersama sama membantu mengembangkan potensi peserta didik, menjadikan mereka individu yang mandiri, berbudi luhur, kritis kreatif dan taat kepada yang Maha Kuasa," ajak Asrita kepada teman-teman yang satu profesi dengannya.


Asrita juga berharap kepada teman-teman seprofesi untuk menyediakan waktunya mengikuti program guru penggerak, berkomitmen untuk terus belajar, berinovasi, dan berkontribusi untuk generasi baru. "Jangan tinggalkan kesempatan ini agar kita merasakan perubahan nyata dan menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan, Bismillah!," ajaknya.


Lulus dari Program CGP Angkatan 11 adalah pencapaian besar bagi Asrita. Baginya, menjadi Guru Penggerak adalah perjalanan yang penuh manfaat dan kesenangan. "Saya merasa bangga dan berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari program ini. Menjadi Guru Penggerak adalah pengalaman yang tak ternilai," tutupnya dengan senyum.


Dengan semangat dan dedikasi yang dimilikinya, Asrita siap membawa perubahan positif dan menginspirasi lebih banyak orang di dunia pendidikan.


Berikut puisi beliau tentang refleksi modul 1.1 Pemahaman Terhadap Filosofi Pendidikan Kihajar Dewantara, ketika mempelajari modul tersebut.

Pelita Negeri
Karya: Asrita S.Ag


Engkau adalah pahlawanku
Engkau berdiri, tegar dan damai di ruang kelasku
Ilmumu mengalir tak bermuara
Sepanjang sejarah dunia
Bagai pelita di dalam gempita



Wahai guruku yang mulia
Dalam untaian kalimatmu selalu bermakna tentang kehidupan
Menuntun hariku ke arah masa depan cemerlang



Cara jalanmu penuh wibawa
Melampaui dari arah generasi lama ke generasi melenial
Tak pernah putus asa
Kau tuntun aku ke arah yang bermakna



Kau genggam teguh filosofi pendidikan Kiai haji Dewantara
Mensyiarkan ajaran mulia, di atas kodratku sebagai manusia yang pantas dihargai



Tak ada pemaksaan, ego, apalagi menjadi sosok otoriter
Wahai sosok guru yang penuh mahabbah
Kurindukan Sepajang hayat di kandung badan



Pahlawanku
Ing ngarso sung tulado, engkaulah suri tauladan
Ing madyo mangu Karso, kau pendorong semangatku yang menyala
Tut wuri Handayani, kau iringi langkahku mengejar impian besar



Wahai pelita negeri,
Karena hadirmu aku berarti
Memahami hakikat hidup dan cinta sesama
Bertutur sopan santun karena kutiru gerak gerikmu



Guruku, cintaku
Di kelas, kau ajari aku apa arti kemerdekaan
Hingga aku menemukan diriku untuk berani mengejar harapan



Budi luhur yang kau tanamkan
Tumbuh subur di sanubariku
Hingga menjadi manusia yang mampu memanusiakan manusia lainnya



Bukan hanya kemampuan kognitif yang aku punya, tapi juga berakhlakul Karimah, yang mampu menghargai diri, sesama, dan seluruh dunia.


Itulah titahmu wahai pelita negeri
Setiap langkahku ada jejakmu membimbingku
Hingga aku sampai di gerbang cita-cita untuk menggapai masa depan yang gemilang


Bireuen, 24 Juli 2024.