Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Mahasiswi PGSD Umuslim, Ayu Muspika Dinobatkan Sebagai Ratu Duta Baca Bireuen 2024

Sabtu, 22 Juni 2024 | 23:05 WIB Last Updated 2024-06-22T16:19:27Z


 Foto: Ayu Muspika (kiri), Mahasiswi PGSD FKIP Universitas Almuslim yang dinobatkan sebagai Ratu Duta Baca Bireuen 2024



Detikacehnews.id | Bireuen - Dunia pendidikan kembali diwarnai dengan prestasi gemilang yang diraih oleh salah satu mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Almuslim, Ayu Muspika. Mahasiswi berbakat ini baru saja dinobatkan sebagai Ratu Duta Baca Bireuen tahun 2024 dalam sebuah kompetisi bergengsi di bidang literasi, Sabtu, (22/6/2024).


Ayu Muspika, yang merupakan mahasiswi PGSD Semester VIII dan saat ini sedang menunggu Sidang Skripsi (Ujian Komprehensif) telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mempromosikan pentingnya literasi di kalangan anak-anak dan remaja. Dengan semangatnya yang menginspirasi, ia berhasil mengalahkan puluhan peserta lainnya dalam serangkaian uji bakat yang ketat.


Ayu yang dikonfirmasi awak media detikacehnews.id via WhatsApp (22/6) menjelaskan bahwa tujuan dari program raja dan ratu baca ini untuk menebar energi literasi di era revolusi digital menuju masyarakat Bireuen yang gemilang. Sehingga diharapkan masyarakat dapat berjiwa literat dan mendapatkan hak literasi yang sama.
 

Ia menambahkan, sebelumnya para peserta calon duta baca berjumlah 50 orang. Kemudian diseleksi menjadi 30 orang. Dari 30 peserta yang tersisa, diseleksi lagi menjadi 10 finalis.


"Sepuluh finalis ini, tadi mengikuti seleksi presentasi dan wawancara program yang di rencanakan. Sepuluh finalis ini merupakan mahasiswa aktif dari Universitas Almuslim, UNIKI dan UMMAH," ujarnya.






Menjadi seorang duta baca bukanlah hal yang asing bagi Ayu Muspika. Sejak masa sekolah menengah, dia telah aktif sebagai penggiat literasi di daerahnya, mengadakan kelompok baca dan kegiatan sosial lainnya untuk meningkatkan minat baca generasi muda. Kemenangan ini bukan hanya sebuah penghargaan atas kerja kerasnya, tetapi juga pengakuan atas peran penting literasi dalam membangun masa depan yang cerah bagi masyarakat Bireuen.


"Saya berharap, dapat mewujudkan masyarakat Bireuen yang gemar membaca dan literat melalui program-program inovatif, inklusif, dan berkelanjutan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi di setiap lapisan masyarakat sehingga semua masyarakat termotivasi untuk membaca dan menulis," harapnya.


Ketua Program Studi PGSD FKIP Universitas Almuslim, Asrul Karim, M.Pd menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh Ayu Muspika. "Ayu adalah contoh nyata dari mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan masyarakat melalui literasi. Kami berharap keberhasilannya ini akan menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap literasi di Indonesia," ujarnya dengan penuh semangat.

Asrul Karim juga turut mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang sudah mendukung dan membina mahasiswa PGSD FKIP Universitas Almuslim agar terus memberikan kontribusi terbaik di dunia pendidikan, khususnya Ibu Nurlaili, M.Pd yang sangat berperan aktif dalam menggembleng Ayu Muspika di kelas literasi selama ini. Munurutnya, Ibu Nurlaili banyak menyumbangkan tenaga, ide-ide, dan wawasan yang luar biasa kepada mahasiswa PGSD Umuslim mengenai literasi.


Dalam perannya sebagai Ratu Duta Baca Bireuen 2024, Ayu Muspika berencana untuk mengintensifkan program-program literasi yang sudah ada dan menciptakan inovasi baru untuk mencapai lebih banyak generasi muda. Dia juga berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat untuk menjadikan Bireuen sebagai contoh keberhasilan dalam meningkatkan minat baca di tingkat lokal.


Acara penghargaan yang digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bireuen turut dihadiri oleh para tokoh pendidikan, perwakilan pemerintah daerah, serta komunitas literasi setempat. Kehadiran Ayu Muspika sebagai pemenang tidak hanya membanggakan universitasnya, tetapi juga menjadi momentum positif bagi dunia literasi di Indonesia.