Detikacehnews.id | Bireuen - Di balik sosok birokrat berintegritas yang dikenal tegas dan konsisten, Ir. Razuardi Ibrahim, MT. telah menorehkan jejaknya dalam dunia pemberdayaan masyarakat melalui dukungannya terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Aktif di media sosial, Razuardi sering kali mengangkat isu-isu terkait keberlangsungan produk kerajinan rakyat dan memberikan dorongan bagi para pelaku UMKM agar terus berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan pendekatan personal yang kuat, Razuardi juga dijuluki sebagai "Aktivis LSM UMKM via dunia Maya" karena konsistensinya dalam mendokumentasikan perjalanan lapangannya ke berbagai daerah di Aceh.
Salah satu ciri khas dari Razuardi adalah pendekatan 5 M-nya, yaitu mendatangi, melihat, mendengar, merasakan, dan mengambil tindakan atau 'memvonis'. Gaya ini menjadi metode efektif yang ia terapkan saat berinteraksi dengan para pelaku UMKM di lapangan. Ia tidak hanya memberikan dukungan secara teori, tetapi juga terjun langsung untuk melihat kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha.
Sebuah unggahan Facebook yang baru-baru ini ia bagikan, misalnya, mengangkat kisah Kakak Pedagang keliling yang menjual tupi riman, sebuah kerajinan tradisional dari Gampông Adan, Kecamatan Mutiara, Pidie. Dalam tulisannya, Razuardi menekankan pentingnya menjaga kelangsungan kerajinan tradisional agar tetap eksis dan dikenal oleh masyarakat luas.
"Artinya, ada produk kerajinan tradisional masyarakat yang tetap eksis dan diminati pasar. Semoga berbagai produk kerajinan masyarakat terus eksis dan laris di pasaran," tulis Razuardi dalam renungan hariannya yang berjudul "Tahan dengan Kerajinan Tradisional, Harap Produk Rakyat Tetap Terkenal" pada Jumat, 20 September 2024.
Pendekatan Razuardi yang dekat dengan rakyat ini membuatnya menjadi sosok yang dihormati di kalangan UMKM. Ia tidak hanya melihat UMKM dari sisi ekonomi, tetapi juga dari segi budaya dan warisan tradisi yang harus dilestarikan. Kisah pedagang keliling yang menjual kupiah tersebut memperlihatkan kepedulian Razuardi terhadap nilai-nilai tradisional yang kian memudar di era modern.
Tidak hanya terfokus pada kerajinan tangan, Razuardi juga menyoroti aspek lain dari pemberdayaan ekonomi masyarakat yang bersumber dari alam. Dalam unggahannya pada Kamis, 19 September 2024, ia mengulas tentang potensi ekonomi dari sarang burung manyar (mirik). Razuardi menyampaikan bahwa meski sarang tersebut sudah tidak lagi digunakan oleh burung manyar, manusia dapat memanfaatkannya sebagai elemen estetika bernilai ekonomis.
Melalui narasi yang ringan namun mendalam, Razuardi menggambarkan bagaimana hewan secara tidak langsung berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi manusia. Ia juga menyuarakan pesan lingkungan agar manusia tetap menjaga kelestarian alam, sambil memanfaatkan produk-produk alami yang tidak merusak ekosistem.
Razuardi telah lama dikenal sebagai birokrat yang aktif terjun ke lapangan, mendekatkan diri pada permasalahan masyarakat. Julukan "Pemimpin 5 M" ini menjadi bukti nyata bahwa ia tidak sekadar berteori, tetapi juga bergerak nyata. Di antara kunjungan-kunjungannya ke berbagai desa dan kecamatan, ia sering mendatangi perajin lokal, mendengar langsung keluhan dan tantangan mereka, lalu mengambil langkah-langkah untuk mencari solusi.
Lahir pada 19 Desember 1961, Razuardi memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teknik. Ia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada 1988 dan meraih gelar magister di bidang yang sama pada 2005. Selama karier panjangnya di dunia birokrasi, Razuardi terus menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki sektor-sektor yang membutuhkan perhatian khusus, salah satunya adalah UMKM.
Dengan pendekatan yang matang dan berlandaskan integritas, Razuardi kini berdiri di garis depan dalam upaya menggerakkan sektor UMKM, terutama di Kabupaten Bireuen. Ia percaya bahwa UMKM merupakan salah satu pilar penting yang mampu menggerakkan ekonomi rakyat, terutama di daerah yang masih berjuang untuk bangkit dari keterbatasan sumber daya.
Seiring dengan kiprahnya yang cemerlang di dunia birokrasi, Razuardi saat ini juga tengah berjuang untuk menduduki kursi Wakil Bupati Bireuen, mendampingi H. Mukhlis, ST. sebagai calon Bupati. Kombinasi keduanya diyakini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Bireuen, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan latar belakang Mukhlis yang kuat di dunia bisnis dan Razuardi yang berpengalaman dalam pemerintahan serta pemberdayaan UMKM, pasangan ini dianggap sebagai kolaborasi yang mampu membawa perubahan signifikan bagi Bireuen.
Sebagai seorang calon Wakil Bupati, Razuardi tetap menjadikan UMKM sebagai salah satu prioritas dalam visi dan misinya. Ia percaya bahwa dengan dukungan kebijakan yang tepat, UMKM di Bireuen dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
Renungan-renungan harian yang dibagikan Razuardi di media sosial mencerminkan kepribadiannya yang peduli terhadap masyarakat kecil, terutama pelaku UMKM. Ia memandang bahwa produk-produk lokal, baik itu kerajinan tangan seperti tupi riman atau barang-barang alami seperti sarang burung manyar, harus terus didorong untuk berkembang dan menemukan pasar yang lebih luas.
Dengan gaya kepemimpinannya yang visioner dan proaktif, Razuardi Ibrahim menjadi sosok yang patut diperhitungkan dalam pembangunan Bireuen ke depan. Bukan hanya sebagai seorang birokrat, tetapi juga sebagai pejuang UMKM yang senantiasa hadir di tengah-tengah rakyat untuk mendengar, melihat, dan merasakan apa yang mereka alami.
Di tengah tantangan dan persaingan global, Razuardi tetap optimis bahwa produk lokal dan UMKM akan menjadi motor penggerak utama ekonomi rakyat, memberikan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat Bireuen dan sekitarnya.