Detikacehnews.id | Bireuen – Tiga dosen dari Universitas Almuslim, yaitu Novianti, S.Pd., M.Si, T. Rafli, A.M.Sn., dan Nia Astuti, S.Pd., M.Pd., melaksanakan program pengabdian masyarakat di Sekolah Alam Bireuen dengan fokus pada pengembangan modul ajar berdiferensiasi yang selaras dengan Kurikulum Merdeka. Program ini mengintegrasikan inovasi melalui media pembelajaran komik matematika berbasis kearifan lokal, bertujuan untuk menjadikan matematika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa. Kegiatan ini didukung oleh hibah DRTPM Tahun Anggaran 2024.
Sekolah Alam Bireuen dikenal memiliki pendekatan unik dalam dunia pendidikan dengan menerapkan Kurikulum Alam, yang menekankan pembelajaran kontekstual dan berbasis lingkungan. Dalam program ini, para dosen Universitas Almuslim berkolaborasi dengan guru-guru sekolah untuk menyelaraskan Kurikulum Alam dengan Kurikulum Merdeka yang mendorong kebebasan dalam pengajaran dan kreativitas.
Pengembangan modul ajar berdiferensiasi menjadi salah satu strategi penting dalam mengoptimalkan potensi siswa, sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar yang berbeda-beda. “Kami mendampingi para guru dalam merancang modul ajar yang fleksibel dan adaptif, yang tetap menghormati prinsip-prinsip Kurikulum Alam namun juga memanfaatkan pendekatan Kurikulum Merdeka,” jelas Novianti, S.Pd., M.Si.
Modul yang disusun tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar serta keterampilan problem-solving siswa, terutama dalam mata pelajaran matematika.
Sebagai bagian dari inovasi media pembelajaran, Novianti bersama timnya mengembangkan komik matematika berbasis kearifan lokal yang menggunakan bahasa Aceh. Komik ini dirancang untuk membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan kontekstual bagi siswa, dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang akrab dengan kehidupan sehari-hari mereka.
“Melalui komik, siswa dapat memahami konsep matematika dalam situasi yang relevan dengan budaya dan lingkungan mereka. Ini adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk menjembatani konsep-konsep abstrak dengan realitas sehari-hari,” kata Novianti.
Komik ini juga memanfaatkan teknologi digital, memungkinkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran secara interaktif melalui perangkat elektronik. Inovasi ini tidak hanya menambah daya tarik, tetapi juga memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Nia Astuti, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa pendampingan ini dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. Guru-guru di Sekolah Alam Bireuen dilibatkan secara aktif dalam pengembangan modul dan komik, sehingga inovasi ini dapat diterapkan secara berkelanjutan di kelas.
“Kami sangat menghargai karakteristik unik dari Sekolah Alam Bireuen yang menggunakan Kurikulum Alam. Justru hal ini yang menjadi inspirasi kami dalam mengembangkan materi yang tidak hanya akademis, tetapi juga berakar pada kearifan lokal dan kebutuhan siswa,” ujar Nia.
Guru-guru yang berpartisipasi dalam program ini mengapresiasi pendampingan yang diberikan, terutama dalam memperkaya metode pembelajaran mereka. Salah satu guru menyatakan, “Modul ajar dan komik ini sangat membantu kami dalam memberikan pembelajaran yang lebih bervariasi dan menyenangkan bagi siswa. Matematika, yang sebelumnya dianggap sulit, kini lebih mudah dipahami dan diminati oleh siswa.”
Program ini berjalan tanpa mengesampingkan identitas unik Sekolah Alam Bireuen. Justru, melalui pendekatan yang sinergis, program ini memperkuat penerapan Kurikulum Alam dengan menambahkan elemen inovatif seperti modul berdiferensiasi dan media komik. Kolaborasi antara dosen Universitas Almuslim dan Sekolah Alam Bireuen ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan pendidikan yang menghormati kearifan lokal sekaligus mengikuti perkembangan zaman.
Melalui sinergi Kurikulum Merdeka, Kurikulum Alam, dan inovasi media pembelajaran, dosen Universitas Almuslim berharap bahwa hasil dari program ini akan memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Alam Bireuen dan sekolah lainnya di wilayah Aceh.
Pengembangan modul ajar berdiferensiasi dan komik matematika ini merupakan bukti nyata bahwa inovasi dalam pendidikan dapat memperkuat karakter lokal sekaligus meningkatkan kualitas pengajaran di era modern.