Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kebakaran Hutan Merebak, Gilanz Alshyfaq : Stop Eksploitasi Hutan yang Merusak Lingkungan

Jumat, 27 Januari 2023 | 21:03 WIB Last Updated 2023-01-27T14:09:53Z

Kebakaran Hutan Merebak, Gilanz Alshyfaq : Stop Eksploitasi Hutan yang Merusak Lingkungan
Foto Penulis : Muhammad Gilanz Alshyfaq, Siswa SMA Negeri 3 Bireuen Kelas X 

Detikacehnews.id | Artikel - Indonesia adalah negara dengan iklim tropis yang terdiri dari ribuan pulau. Walaupun daratan Indonesia tidak seluas lautannya, hutan di Indonesia sangat banyak, mulai dari Sabang sampai Merauke. Beberapa tahun terakhir kebakaran di Indonesia kerap terjadi, hal itu disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alam dan buatan (perbuatan manusia).

Mengenai faktor alam, memang tidak dapat disalahkan sebab semua kembali pada kehendak Yang Maha Kuasa. Namun mengenai faktor buatan yaitu tangan jahil manusia, itulah hal yang perlu dievaluasi. Kini manusia telah kehilangan kesadaran hingga mereka melakukan hal-hal yang merugikan banyak pihak, diantaranya merugikan lingkungan hidup, contohnya hutan.

Hutan merupakan habitat dari ribuan spesies makhluk hidup yang saling bergantungan. Oleh karena itu, aksi manusia membakar hutan untuk memenuhi keuntungan pribadinya memang perlu ditindaklanjuti agar tidak lagi terjadi kesewenangan mereka yang melakukan perbuatan yang dapat merugikan lingkungan hidup.

Alasan mereka melakukan pembakaran hutan pun beragam, mulai dari membuka lahan tanam baru, pemanfaatan kayu dalam jumlah banyak, hingga berdirinya gedung-gedung bertingkat.

Sungguh disayangkan akibat dari ini semua adalah kerugian besar yang dapat menghancurkan kehidupan. Betapa mereka tidak memikirkan aneka flora dan fauna yang tinggal di dalam hutan tersebut.

Flora dan fauna di dalam hutan akan melarikan diri bahkan akan mati hangus terbakar api yang berkobar karena ulah manusia. Mereka akan kehilangan habitat aslinya dan akibat dari hal tersebut, larinya para satwa ke pemukiman penduduk. Mereka merasa tidak lagi memiliki rumah yang dapat mereka tempati sehingga jalan terakhir ialah lari ke pemukiman warga sekitar.

Tak heran bila akhir-akhir ini kasus ditemukannya hewan liar seperti macan dan singa di pemukiman warga sering dikabarkan media. Layaknya kata pepatah bahwa "Apa yang kita lakukan akan berbalik ke diri sendiri", maka berpikirlah sebelum bertindak dan berbuatlah sesuatu yang dapat mendatangkan manfaat kepada yang lain.

Sedangkan faktor alam dari kebakaran hutan yaitu musim kemarau dan adanya sambaran petir saat hujan. Cuaca memang tidak dapat diprediksi manusia sehingga bila musim kemarau tiba dengan jangka waktu yang sangat panjang, itu wajar. Namun, hal tersebut dapat mempengaruhi keadaan hutan karena hutan kering dan gersang yang setiap hari terkena panas terik matahari dapat menimbulkan percikan api. Hal ini juga serupa bila terjadi petir lalu petir tersebut menyambar suatu bagian hutan yang kering hingga timbul percikan api.

Jangan merusak lingkungan alam yang sudah diciptakan sebaikmungkin untuk kehidupan di bumi ini. Hutan salah satu paru-paru dunia, jika hutan dijadikan modal eksploitasi untuk memperkaya diri maka tunggulah kerusakan dan bencana alam terjadi dimana-mana.

Editor : Elga Safitri