Jaksa Bireuen saat mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Mahakarya Muhammadiyah (UMMAH) Bireuen, yang melibatkan tersangka RJA, berlangsung di Desa Geudong Alue
Detikacehnews.id | Bireuen - Rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Mahakarya Muhammadiyah (UMMAH) Bireuen, yang melibatkan tersangka RJA, berlangsung di Desa Geudong Alue, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, pada Selasa, 27 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen Munawal Hadi, S.H., M.H., Kasi Pidum Firman Junaidi, S.E., S.H., M.H., serta tim jaksa, Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko, S.H., M.H., dan jajaran, tim penyidik, serta warga sekitar.
Kasus ini bermula dari perselisihan yang berujung pada tragedi mengerikan. Tersangka, yang dilaporkan sakit hati setelah permohonannya untuk meminjam sepeda motor milik korban ditolak, akhirnya melakukan tindakan kejam pada 1 Agustus 2024. Rekonstruksi hari ini mengungkapkan bagaimana tersangka, saat korban sedang tertidur lelap di rumahnya, merencanakan dan melaksanakan pembunuhan dengan cara yang sangat brutal.
Menurut keterangan pihak kejaksaan, tersangka memanfaatkan bantal yang berada di dekat korban untuk membekap wajahnya. Dengan menindih bantal tersebut, tersangka kemudian memukul wajah korban dan mencekik lehernya hingga korban tidak bernafas lagi. Tindakan tersebut mengakibatkan kematian korban secara langsung dan kejam.
Rekonstruksi ini merupakan langkah penting untuk mengungkap fakta secara detail dan memastikan keadilan bagi korban. Proses rekonstruksi ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran jelas kepada publik dan pihak-pihak terkait tentang cara pembunuhan dilakukan, serta untuk mempermudah jaksa dalam menentukan tuntutan hukum yang tepat.
Dalam kasus ini, tersangka dijerat dengan Pasal 340 Jo 339 KUHPidana, yang mengancam dengan hukuman maksimal pidana mati. Rekonstruksi ini menjadi bagian penting dalam upaya aparat hukum untuk memastikan bahwa hukuman yang dijatuhkan setimpal dengan tindakan kejam yang telah dilakukan
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat Bireuen dan sekitarnya, yang mengharapkan agar proses hukum dapat berjalan dengan transparan dan adil. Semoga dengan adanya rekonstruksi ini, kebenaran mengenai kasus pembunuhan ini dapat terungkap sepenuhnya dan keadilan dapat ditegakkan.