Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Masuki Masa Purna Tugas, dr. Amir Addani Sampaikan Ucapan Terima Kasih dan Permohonan Maaf pada Masyarakat Bireuen

Senin, 30 September 2024 | 22:19 WIB Last Updated 2024-09-30T15:27:31Z

dr. Amir Addani, M.Kes, resmi memasuki masa purna tugas terhitung sejak 1 Oktober 2024
 

Detikacehnews.id | Bireuen - Setelah mengabdi selama lebih dari dua dekade sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bireuen, dr. Amir Addani, M.Kes, resmi memasuki masa purna tugas terhitung sejak 1 Oktober 2024. Dalam sebuah pernyataan yang penuh haru, dr. Amir menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bireuen atas dukungan yang telah diberikan selama ia berkarier, serta permohonan maaf atas hal-hal yang mungkin kurang berkenan selama ia menjabat.


"Alhamdulillah, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Bireuen, rekan-rekan kerja, serta para Bupati yang telah mendukung saya selama 25 tahun berkarier. Tanpa dukungan dan kerja sama yang baik, tidak mungkin saya dapat memberikan yang terbaik dalam bidang pelayanan kesehatan di Bireuen," ujar dr. Amir dalam sambutannya. Ia juga memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan selama menjalankan tugas.


Dr. Amir Addani memulai kariernya sebagai ASN di Kabupaten Bireuen sejak masa awal pemekaran kabupaten pada tahun 1999. Sejak saat itu, ia terus berperan dalam sektor kesehatan yang menjadi tulang punggung pelayanan publik di daerah tersebut. Selama masa tugasnya, Amir bekerja di bawah kepemimpinan beberapa Bupati, yang memberikan dukungan dan kesempatan bagi dirinya untuk berkembang dan berinovasi.




Setiap Bupati yang pernah memimpin Kabupaten Bireuen memberikan pengaruh signifikan dalam perjalanan karier dr. Amir. Pada masa awal kepemimpinan Bupati Mustafa A. Glanggang, dr. Amir mulai meniti kariernya di lingkungan Dinas Kesehatan. Kemudian di era Bupati Nurdin Abdul Rahman, dr. Amir mendapatkan tanggung jawab lebih besar sebagai Kepala Dinas Kesehatan, di mana ia diberi ruang untuk menciptakan inovasi pelayanan kesehatan yang menjangkau masyarakat di pelosok daerah. Dukungan tersebut terus berlanjut di masa kepemimpinan Bupati Saifannur dan Bupati Muzakkar A. Gani, di mana program-program kesehatan semakin berkembang dengan pendekatan berbasis masyarakat.


"Setiap kepemimpinan Bupati memberikan dukungan yang luar biasa, terutama dalam upaya memperkuat pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Bekerja sama dengan para pemimpin daerah, saya bisa mengembangkan program-program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Bireuen," ungkap dr. Amir.


Salah satu capaian penting yang diraih dr. Amir adalah inovasi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dikenal sebagai “Mee Bu Gateing.” Program ini diluncurkan pada tahun 2020 dengan tujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk di kalangan ibu hamil dan balita. Berkat inovasi ini, dr. Amir menerima penghargaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari pemerintah pusat, sebuah pencapaian yang mengangkat nama Bireuen dalam bidang pelayanan kesehatan.


Inovasi ini lahir dari kepedulian terhadap kebutuhan gizi ibu hamil dan anak-anak di daerah terpencil yang kerap kesulitan mendapatkan asupan gizi yang cukup. Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, terutama dari para Bupati, program ini bisa berjalan dengan baik,” ujar dr. Amir.


Program “Mee Bu Gateing” mendapatkan perhatian nasional karena menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tidak hanya berhasil mengatasi masalah gizi, program ini juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan makanan yang seimbang bagi kesehatan ibu dan anak. Hingga kini, program tersebut masih diterapkan dan terus berkembang di sejumlah puskesmas di Kabupaten Bireuen.


Selama menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan, dr. Amir dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan penuh dedikasi. Ia berperan besar dalam memperbaiki kualitas layanan kesehatan di Bireuen, terutama di daerah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan. Di bawah kepemimpinannya, berbagai program kesehatan seperti imunisasi massal, penyediaan air bersih, dan peningkatan layanan di puskesmas berjalan dengan baik.


Dr. Amir juga terlibat aktif dalam penanganan krisis kesehatan, termasuk dalam situasi pandemi COVID-19, di mana ia memimpin berbagai langkah preventif dan kuratif yang bertujuan untuk meminimalisasi dampak pandemi terhadap masyarakat Bireuen. Dengan pendekatan yang tegas dan berbasis bukti ilmiah, dr. Amir berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi, sehingga Bireuen mampu melewati masa-masa sulit pandemi dengan lebih baik.


Di momen purna tugasnya, dr. Amir tidak lupa menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Bireuen. "Sebagai manusia biasa, tentu saya tidak luput dari kekurangan. Saya mohon maaf atas hal-hal yang mungkin kurang berkenan selama saya menjalankan tugas. Saya berharap tali silaturahmi akan terus terjalin, meskipun saya telah memasuki masa purna tugas," ungkapnya dengan penuh haru.


Ucapan maaf yang disampaikan dr. Amir menjadi refleksi dari kepribadiannya yang selalu menjunjung tinggi etika kerja dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat serta rekan-rekan kerja. Meski masa pengabdiannya sebagai ASN telah berakhir, dr. Amir berharap bahwa semangat pelayanan publik yang selama ini ia tanamkan akan terus dilanjutkan oleh generasi penerus di bidang kesehatan.


Selama 25 tahun mengabdikan diri dalam pelayanan kesehatan, dr. Amir Addani meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi masyarakat Bireuen. Warisan tersebut tidak hanya berupa program-program kesehatan yang inovatif, tetapi juga semangat pengabdian yang tinggi dan dedikasi tanpa batas. Dr. Amir telah membuka jalan bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Bireuen, dan karyanya akan terus dikenang sebagai fondasi kuat bagi keberlanjutan pelayanan kesehatan di daerah ini.


Bagi masyarakat Bireuen, kepergian dr. Amir dari panggung birokrasi tentu meninggalkan kesan mendalam. Namun, karya dan semangatnya akan terus hidup dalam setiap program kesehatan yang telah ia rintis. Semangat kebersamaan dan pengabdian yang ia tanamkan menjadi inspirasi bagi banyak pihak, dan jejak pengabdiannya akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari sejarah pembangunan kesehatan di Kabupaten Bireuen.


Dengan resmi memasuki masa purna tugas, dr. Amir Addani menyampaikan salam perpisahannya dengan penuh kebanggaan dan harapan. "Semoga apa yang telah kita capai bersama dapat menjadi manfaat yang terus dirasakan oleh masyarakat Bireuen, dan semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah-Nya kepada kita semua," tutup dr. Amir dengan senyum penuh syukur.