Gubernur Aceh terpilih, Muallem menyantap hidangan makan malam bersama tiga duta besar Internasional di Jakarta.
Detikacehnews.id | Jakarta - Gubernur Aceh terpilih, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Muallem, semakin menunjukkan komitmennya dalam memperkuat hubungan internasional untuk memajukan Aceh. Dalam acara makan malam istimewa yang diadakan di rumah dinas Duta Besar Kerajaan Maroko di Jakarta (25/1), Muallem berdiskusi langsung dengan tiga duta besar sekaligus Duta Besar Kerajaan Maroko, Duta Besar Amerika Serikat, dan Duta Besar Yordania. Kehadiran ini menjadi langkah awal yang strategis untuk membangun kerja sama global dalam berbagai sektor.
Di sela perbincangan hangat, Muallem menyampaikan rencananya untuk menjalin hubungan "Sister City" antara Banda Aceh dan Aceh Utara dengan beberapa wilayah di Maroko. Kerja sama ini dirancang untuk mencakup berbagai bidang, khususnya sektor ekonomi dan pendidikan. Menurut Muallem, potensi Aceh dalam bidang sumber daya alam, perdagangan, dan pendidikan memiliki kesamaan dengan wilayah-wilayah di Maroko, yang dapat menjadi dasar kolaborasi yang saling menguntungkan.
"Dengan membangun koneksi langsung melalui program Sister City, kami berharap dapat menciptakan sinergi yang tidak hanya meningkatkan perekonomian Aceh, tetapi juga memperluas wawasan pendidikan untuk generasi muda Aceh," ujar Muallem.
Dalam diskusi dengan Duta Besar Amerika Serikat, Muallem menegaskan pentingnya keberlanjutan hubungan baik antara Aceh dan Amerika yang selama ini telah terjalin. Ia mendorong perusahaan-perusahaan besar Amerika, termasuk Exxon Mobil, untuk meningkatkan investasi mereka di Aceh.
"Kami terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak, termasuk Amerika Serikat. Dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Aceh, kami yakin banyak peluang investasi yang dapat membawa keuntungan bersama," jelas Muallem.
Perlu diketahui, Exxon Mobil saat ini tengah mempelajari potensi aset migas di Aceh, yang diharapkan dapat menjadi katalisator untuk pembangunan sektor energi di wilayah tersebut.
Dalam momen santai saat menyantap hidangan khas Maroko, Muallem menyampaikan ketertarikannya untuk mengunjungi Masjidil Aqsa melalui jalur diplomasi dengan Yordania. Ia menilai kunjungan tersebut tidak hanya sebagai perjalanan spiritual, tetapi juga sebagai langkah mempererat hubungan antara Aceh dan Yordania.
Tak lupa, Muallem secara khusus mengundang ketiga duta besar tersebut untuk hadir dalam pelantikannya sebagai Gubernur Aceh periode 2025–2030 di Banda Aceh. Undangan ini menandakan niatnya untuk melibatkan komunitas internasional dalam perjalanan pembangunan Aceh ke depan.
Dalam pertemuan penting ini, Muallem didampingi oleh tim delegasi seniornya, termasuk Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Jamaluddin, SH., M.Kn., dan Yuswadi Aceh. Kehadiran mereka memperlihatkan kesiapan Aceh untuk membangun sinergi bersama mitra internasional demi terciptanya kemajuan di berbagai sektor.
Acara makan malam yang berlangsung dalam suasana hangat ini menjadi bukti nyata komitmen Muallem untuk membawa Aceh lebih dekat ke kancah internasional. "Kami ingin Aceh menjadi pusat perhatian dunia, tidak hanya karena sejarah dan budayanya, tetapi juga sebagai wilayah dengan potensi ekonomi yang besar," pungkas Muallem.
Langkah ini menunjukkan bahwa Aceh, di bawah kepemimpinan Muallem, siap memasuki babak baru yang penuh harapan.