Bupati Bireuen, H. Mukhlis ST turut mengantarkan jenazah Rina Fitri ke rumah duka di Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka.
Detikacehnews.id | Bireuen - Bupati Bireuen, H. Mukhlis ST, menunjukkan sikap kepemimpinan yang tanggap dan penuh empati dengan turun langsung ke lokasi musibah banjir bandang di Jalan Bireuen-Takengon KM 25, Gampong Krueng Simpo, Kecamatan Juli. Peristiwa tragis yang terjadi pada Minggu (8/3) tersebut menewaskan dua kakak beradik yang terseret arus deras air bah, yakni Rina Fitri (11) dan kakaknya, Mardiana (17).
Musibah ini bermula ketika hujan deras mengguyur sebagian wilayah pesisir Kabupaten Bireuen menjelang berbuka puasa. Tiba-tiba, air bah turun dengan derasnya dari perbukitan di sisi jalan nasional tersebut. Kedua korban yang tengah melintasi jalan dengan sepeda motor tak mampu menghindar, hingga akhirnya terseret arus dan jatuh ke jurang. Air bah membawa tubuh mereka hingga beberapa kilometer dari lokasi kejadian.
Mendengar kabar duka ini, Bupati H. Mukhlis yang saat itu usai melaksanakan safari Ramadhan di Masjid Al Ikhlas Gampong Cot Leubeng, Kecamatan Pandrah, segera bergerak menuju lokasi bencana. Tanpa mempedulikan gelapnya malam dan kondisi cuaca yang masih belum sepenuhnya membaik, beliau bergegas memastikan proses pencarian korban berjalan optimal.
Kehadirannya di lokasi menjadi suntikan semangat tersendiri bagi tim pencari yang terdiri dari Basarnas, BPBD, kepolisian, serta warga setempat. Di tengah suasana penuh kecemasan, Bupati Mukhlis memberikan arahan dan motivasi kepada para petugas. Sikapnya yang tenang namun tegas turut menenangkan keluarga korban yang sedang dirundung duka mendalam.
Upaya pencarian dimulai sejak pukul 20.00 WIB. Di bawah sorotan lampu darurat dan kondisi jalan yang licin, tim pencari bekerja tanpa kenal lelah. Sekitar pukul 01.00 WIB, jenazah Rina Fitri berhasil ditemukan sejauh 1,5 kilometer dari lokasi awal. Meskipun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, keberhasilan ini menjadi sedikit pelipur lara bagi keluarga korban.
Dengan sigap, Bupati Mukhlis ikut memantau proses evakuasi jenazah hingga dibawa ke RSU dr. Fauziah Bireuen. Setelah dilakukan autopsi oleh tim medis, H. Mukhlis turut mengantarkan jenazah Rina Fitri ke rumah duka di Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Semoga keluarga diberi ketabahan dan almarhumah ditempatkan di surga Allah,” ungkapnya lirih.
Sikap Bupati H. Mukhlis yang hadir langsung di tengah-tengah masyarakat bukan hanya sekadar formalitas. Ia aktif terlibat dalam setiap tahap pencarian, berdiskusi dengan tim SAR, hingga memastikan semua kebutuhan dalam proses evakuasi terpenuhi. Kehadirannya di malam yang kelam tersebut menjadi simbol bahwa pemimpin tidak hanya berdiri di balik meja, tetapi juga berada di garda terdepan saat masyarakat membutuhkan.
Tak hanya memantau, H. Mukhlis juga berusaha memberikan rasa nyaman bagi keluarga korban. Ia terlihat beberapa kali berbincang dengan ayah korban, Muliadi (45), warga Kampung Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Dengan tutur kata yang lembut, ia mencoba menguatkan hati keluarga yang tengah dilanda kesedihan mendalam.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap Mardiana masih terus berlangsung. Bupati Mukhlis telah menginstruksikan agar seluruh tim pencari tetap fokus dan tidak berhenti hingga korban ditemukan. “Keselamatan dan kemanusiaan adalah prioritas utama. Kita akan terus berupaya hingga menemukan Mardiana,” tegasnya.
Kehadiran langsung Bupati Bireuen ini menjadi bukti nyata bagaimana seorang pemimpin harus berperan dalam situasi darurat. Tidak hanya sekadar memberikan perintah, tetapi juga terjun langsung ke lapangan, merasakan kesulitan yang dialami masyarakatnya.
Selain fokus pada pencarian korban, Bupati Mukhlis juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi alam, terutama saat cuaca ekstrem. Ia berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, untuk meminimalisir risiko bencana serupa di masa depan.