![]() |
Raja Julisman, A.Md., anggota Komisioner Baitul Mal Kabupaten Bireuen periode 2025–2030 |
Detikacehmews.id | Bireuen – Dunia sosial keagamaan di Kabupaten Bireuen kembali mendapat warna baru dengan dilantiknya tokoh muda kreatif dan inovatif, Raja Julisman, A.Md., sebagai salah satu anggota Komisioner Baitul Mal Kabupaten Bireuen periode 2025–2030. Pelantikan yang berlangsung di Ruang Ops Room Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen ini dipimpin langsung oleh Bupati H. Mukhlis, S.T., serta dihadiri oleh unsur Forkopimda dan tokoh ulama dari berbagai wilayah di Bireuen.
Raja Julisman bukan nama asing bagi masyarakat Peusangan dan sekitarnya. Sosok pria yang dikenal sebagai pengusaha minuman herbal ini adalah pemilik merek dagang Selanis, inovasi minuman sehat berbasis rempah-rempah lokal yang kini semakin dikenal luas.
Nama “Selanis” bukan sekadar label. Di balik namanya, tersimpan filosofi kesederhanaan dan kebermanfaatan. Minuman ini merupakan hasil racikan tangan Raja Julisman sendiri, yang memadukan berbagai bahan alami seperti serai, bunga telang, kayu manis, dan jeruk nipis. Semua bahan direbus dengan takaran tertentu hingga menghasilkan minuman herbal yang segar, berkhasiat, dan menyehatkan.
“Awalnya, saya hanya meracik untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. Tapi karena banyak yang merasakan manfaatnya, saya mulai mengemas dan memasarkannya secara serius,” ujar Julisman dalam sebuah kesempatan wawancara. Kini, produk Selanis telah menjadi minuman sehat pilihan berbagai kalangan, terutama masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya gaya hidup alami dan tradisional.
Raja Julisman merupakan alumni SMA Negeri 2 Peusangan dan melanjutkan studi di Politeknik Negeri Lhokseumawe, salah satu institusi vokasional terbaik di Aceh. Pendidikan vokasinya menjadi pondasi kuat dalam mengembangkan usaha yang berbasis inovasi dan pemberdayaan bahan lokal.
Tak hanya sibuk dengan dunia usaha, pria kelahiran Peusangan ini juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di daerahnya. Ia rutin terlibat dalam pengajian, pembinaan generasi muda, dan berbagai forum ekonomi umat di Kabupaten Bireuen.
Pelantikan Raja Julisman sebagai Komisioner Baitul Mal menjadi bukti bahwa kepercayaan publik terhadap tokoh muda yang progresif semakin tinggi. Pengalamannya dalam mengelola usaha secara mandiri diharapkan dapat membawa semangat baru dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Baitul Mal Bireuen.
Dalam sambutannya, Bupati Bireuen menyampaikan bahwa pengurus baru Baitul Mal diharapkan dapat membangun lembaga yang transparan, profesional, serta berpihak pada pemberdayaan ekonomi umat. Sosok-sosok seperti Raja Julisman dinilai mampu menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan kreatif dan berpijak pada kebutuhan masyarakat bawah.
"Potensi zakat bukan hanya untuk konsumsi, tapi juga pemberdayaan. Butuh orang-orang muda yang paham manajemen dan dekat dengan akar rumput untuk mewujudkannya," tegas Mukhlis.
Dengan latar belakang sebagai pengusaha sekaligus pegiat sosial, Raja Julisman membawa harapan tersendiri untuk mengembangkan program-program inovatif dalam pemanfaatan dana umat, terutama untuk usaha mikro masyarakat dhuafa, pembinaan remaja masjid, serta gerakan kemandirian ekonomi berbasis komunitas.
Kehadiran Raja Julisman di Baitul Mal Bireuen tak hanya menjadi simbol keterlibatan generasi muda dalam pengelolaan lembaga keagamaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para pemuda lain di Aceh bahwa kreativitas, ketulusan, dan kerja keras dapat membuka jalan menuju kontribusi besar bagi umat.
Dengan kolaborasi tokoh-tokoh berpengalaman dan pemuda inovatif seperti Raja Julisman, Baitul Mal Bireuen diharapkan mampu menjadi lembaga unggul dalam tata kelola dana umat dan membawa kesejahteraan nyata bagi masyarakat.