Siswa SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen memamerkan hasil karyanya yang sukses raih juara di LKS Disabilitas Wilayah III.
Detikacehnews.id | Bireuen - Semangat dan dedikasi tinggi kembali membuahkan hasil gemilang bagi dunia pendidikan inklusif di Kabupaten Bireuen. SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan meraih Juara III dalam cabang Lomba Membatik pada ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Disabilitas Tingkat MKKS Pendidikan Khusus Wilayah III, yang digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025, di SLB Negeri Terpadu Bireuen.
Kompetisi ini mempertemukan siswa-siswa berkebutuhan khusus dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Bireuen, Lhokseumawe, dan Aceh Utara dalam sebuah ajang yang tak hanya menampilkan keterampilan, tetapi juga memperkuat semangat inklusivitas dan pemberdayaan.
Sosok inspiratif di balik prestasi ini adalah Akmal Khalis, seorang siswa dengan disabilitas pendengaran dari SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen. Dengan penuh ketekunan dan ketelitian, Akmal menunjukkan kemampuannya dalam seni membatik, sebuah keterampilan tradisional yang membutuhkan tingkat konsentrasi dan estetika tinggi. Dalam proses persiapan dan pelaksanaan lomba, Akmal didampingi secara intensif oleh gurunya, Yuniar Wati, S.Pd., yang dengan penuh kesabaran dan dedikasi membimbingnya untuk menguasai teknik dan kreativitas dalam membatik.
Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen. Tidak hanya menjadi kebanggaan internal sekolah, tetapi juga memberikan inspirasi kepada masyarakat luas bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk berkarya dan berprestasi.
Plt. Kepala SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen, Roslaini, S.Pd., mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas pencapaian yang diraih oleh siswanya.
“Prestasi ini membuktikan bahwa pendidikan vokasional untuk siswa disabilitas mampu menciptakan ruang bagi mereka untuk tumbuh dan bersaing secara sehat. Ini adalah bentuk nyata bahwa potensi anak-anak berkebutuhan khusus sangat besar dan perlu terus dikembangkan melalui pendekatan pendidikan yang tepat,” ujar Roslaini usai pengumuman juara.
Lebih lanjut, ia berharap pencapaian ini menjadi semangat baru bagi para guru, orang tua, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk terus memberikan dukungan maksimal terhadap siswa-siswa disabilitas agar mereka mendapatkan hak belajar dan berkarya yang setara.
“Lomba ini bukan semata-mata soal juara, tapi tentang membuka ruang apresiasi dan ekspresi bagi anak-anak luar biasa kita. SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen telah menunjukkan bahwa dengan bimbingan yang tepat, siswa disabilitas bisa menjadi pelaku seni dan keterampilan yang unggul. Mereka bukan sekadar penonton dalam pembangunan, tapi subjek aktif yang berkontribusi nyata,” jelas Jamil Husen dalam sambutannya, Sabtu (14/06/2025).
Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan seperti LKS ini terus diselenggarakan secara berkesinambungan, tidak hanya sebagai ajang lomba, tetapi juga sebagai ruang belajar bersama dan pemantik kolaborasi antar-sekolah dalam mendorong pendidikan yang inklusif, adaptif, dan memberdayakan.
“Dengan pencapaian seperti ini, kita semua diingatkan bahwa pendidikan yang setara dan inklusif bukanlah sekadar idealisme, tetapi sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan dengan kerja nyata dan dukungan bersama,” tutup Jamil Husen.
Ajang LKS Disabilitas Wilayah III ini telah membuktikan bahwa siswa berkebutuhan khusus memiliki potensi luar biasa yang perlu dihargai, diberdayakan, dan difasilitasi. Prestasi yang diraih oleh Akmal Khalis dan SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen menjadi pesan kuat bagi semua pihak: bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang dan kondisi fisiknya, berhak untuk bermimpi, berproses, dan meraih prestasi.