![]() |
Gebryna Siti Cantika, anggota Paskibraka Kabupaten Bireuen Tahun 2025. |
Pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi yang digelar di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Minggu 17 Agustus 2025, Gebryna bersama 35 anggota Paskibraka lainnya sukses melaksanakan tugas mulia mengibarkan bendera Merah Putih. Upacara berlangsung khidmat dengan Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, bertindak sebagai inspektur upacara.
Bagi Gebryna, kesempatan menjadi anggota Paskibraka merupakan sebuah kebanggaan yang tak ternilai. “Saya sangat senang dan bersyukur bisa terpilih menjadi bagian dari Paskibraka Kabupaten Bireuen. Ini adalah pengalaman berharga yang akan selalu saya kenang sepanjang hidup,” ujarnya penuh semangat.
Menurut Gebryna, seluruh anggota Paskibraka yang terpilih merupakan siswa-siswi terbaik dari berbagai SMA/SMK/MA negeri maupun swasta se-Kabupaten Bireuen. Mereka harus melewati proses seleksi ketat, meliputi uji fisik, tes mental, serta pelatihan disiplin dan baris-berbaris secara intensif selama beberapa bulan. “Kami dilatih untuk memiliki kedisiplinan, tanggung jawab, serta jiwa nasionalisme yang kuat,” tambahnya.
Sebelum tampil di hadapan ratusan peserta upacara, Gebryna dan rekan-rekannya terlebih dahulu dikukuhkan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen pada Jumat malam, 15 Agustus 2025. Upacara pengukuhan berlangsung khidmat di Aula Lama Sekretariat Daerah Kabupaten Bireuen, dipimpin langsung oleh Bupati H. Mukhlis, ST. Pada kesempatan itu, perwira upacara dipercayakan kepada Muhammad Iqbal, S.E., M.M.
Gebryna yang akrab disapa oleh teman-temannya dikenal sebagai siswi yang aktif. Saat ini ia tercatat sebagai siswi kelas X di SMA Sukma Bangsa Bireuen. Sebelumnya, ia menempuh pendidikan dasar di SD IT Muhammadiyah Bireuen, lalu melanjutkan pendidikan di Pesantren Terpadu Almuslim Peusangan sebelum akhirnya diterima di SMA Sukma Bangsa Bireuen.
Darah pengabdian tampaknya mengalir kuat dalam diri Gebryna. Ayahnya, Ns. Muhammad Hidayat, M.Kep, adalah seorang perawat sekaligus pemilik Apotik Patent di Bireuen. Sementara ibunya, Nuryanti, SKM, mengabdi sebagai tenaga kesehatan di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Dengan latar belakang keluarga yang penuh dedikasi di bidang kesehatan, Gebryna tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai tanggung jawab, kerja keras, serta kepedulian terhadap sesama.
Meski masih berusia 16 tahun, Gebryna menunjukkan kedewasaan dalam berpikir. Ia menilai bahwa menjadi bagian dari Paskibraka bukan sekadar tentang baris-berbaris atau mengibarkan bendera, tetapi juga wujud nyata kontribusi generasi muda dalam mengisi kemerdekaan. “Kami ingin menunjukkan bahwa anak muda Bireuen siap menjadi generasi penerus bangsa yang berdisiplin, cinta tanah air, dan memiliki semangat juang,” ungkapnya.
Keberhasilan Gebryna dalam menjalankan tugasnya di Paskibraka 2025 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya di Kabupaten Bireuen. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan semangat nasionalisme, setiap anak muda bisa meraih kesempatan berharga untuk mengabdi kepada bangsa dan daerah.
Upacara HUT ke-80 RI di Bireuen tahun ini menjadi momen tak terlupakan bagi Gebryna. Dengan penuh percaya diri, ia mengibarkan Sang Saka Merah Putih, simbol persatuan dan kedaulatan bangsa, di hadapan ribuan pasang mata yang hadir. Momen itu bukan hanya sebuah tugas kehormatan, melainkan juga tonggak awal perjalanan panjangnya sebagai generasi penerus yang diharapkan mampu membawa nama baik Bireuen dan Indonesia di masa mendatang.