Upacara berlangsung khidmat dan penuh penghormatan, sebagai wujud apresiasi atas jasa-jasa almarhum yang telah berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Prosesi tersebut dihadiri oleh Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST bersama istri, Ny. Sadriah Mukhlis, Ketua DPRK Bireuen Juniadi, SH, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran TNI-Polri, Satpol PP-WH, organisasi wanita, serta sejumlah undangan lainnya.
Dalam upacara tersebut, Kapolres Bireuen AKBP Tuschad Cipta Herdani, S.I.K bertindak sebagai Inspektur Upacara. Sedangkan barisan pasukan dipimpin oleh Komandan Upacara Lettu Arh M. Agus Apriansyah yang juga menjabat Danramil 04/Peudada, dengan AKP Tarmizi, S.H. (Kapolsek Kota Juang) sebagai Perwira Upacara.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan peletakan karangan bunga oleh AKBP Tuschad Cipta Herdani di pusara Kolonel (Purn) Husein Jusuf dan Letda (Purn) Ummi Salmah. Usai prosesi peletakan karangan bunga, dilanjutkan dengan tabur bunga yang diawali oleh Bupati Mukhlis beserta istri, kemudian diikuti Ketua DPRK Bireuen, unsur Forkopimda, jajaran TNI-Polri, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, serta para undangan lainnya.
Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus pengingat bagi generasi penerus bangsa tentang betapa besar pengorbanan para pahlawan.
“Kegiatan ini kita lakukan untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan. Saya berharap khususnya generasi muda tidak melupakan sejarah dan senantiasa menghargai perjuangan mereka. Para pahlawan telah berjuang dengan mempertaruhkan nyawa, harta, dan keluarga demi kemerdekaan,” ujar Bupati Mukhlis.
Ia menambahkan bahwa momentum peringatan HUT ke-80 RI harus dijadikan refleksi untuk memperkuat semangat kebangsaan, persatuan, dan gotong royong. Menurutnya, menghormati jasa para pahlawan tidak hanya sebatas upacara, tetapi juga diwujudkan melalui kontribusi nyata dalam pembangunan daerah dan bangsa.
Selain unsur pimpinan daerah, hadir pula Sekda Bireuen Hanafiah, staf ahli bupati, para asisten, kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), Forkopimcam, hingga organisasi kemasyarakatan. Kehadiran berbagai elemen tersebut menandakan semangat kebersamaan dalam menjaga nilai-nilai perjuangan dan melanjutkan cita-cita para pahlawan.
Upacara ziarah nasional dan tabur bunga yang digelar setiap tahun ini menjadi agenda penting menjelang peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tradisi tersebut bukan hanya sebagai simbol penghormatan, tetapi juga menjadi sarana untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar tetap mengingat bahwa kemerdekaan yang dirasakan saat ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dan penuh pengorbanan.