![]() |
Pimpinan Bank Syariah Rahmania dan perwakilan MES Bireuen foto bersama usai peluncuran program Beurekah Nanggroe di Pesantren Darussadah, Desa Paloh, Kecamatan Peusangan. |
Detikacehnews.id | Bireuen – Bank Syariah Rahmania bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Bireuen secara resmi meluncurkan program Beurekah Nanggroe sebagai bagian dari komitmen nyata dalam menghadirkan kebermanfaatan sosial dan penguatan ekonomi berbasis syariah di Aceh. Program ini digelar perdana pada Kamis, 11 September 2025, bertempat di Pesantren Darussadah, Desa Paloh, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen.
Peluncuran Beurekah Nanggroe menjadi momentum penting karena tidak hanya mengedepankan aspek perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi keuangan, tetapi juga menunjukkan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini hadir dengan semangat berbagi, menebar keberkahan, serta membumikan nilai-nilai syariah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh.
Pimpinan Bank Syariah Rahmania, T. Ahmad Naufal, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberadaan lembaga keuangan syariah harus memberi dampak yang lebih luas daripada sekadar layanan finansial.
“Kami ingin memastikan bahwa Bank Syariah Rahmania bukan hanya hadir sebagai lembaga intermediasi keuangan, tetapi juga menjadi mitra masyarakat dalam mendorong lahirnya ekosistem ekonomi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan sesuai prinsip syariah. Melalui program Beurekah Nanggroe, kami ingin menanamkan bahwa praktik ekonomi syariah adalah budaya yang dapat dijalankan dalam keseharian masyarakat Aceh,” ujar Naufal.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa program ini akan menyasar berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kalangan pesantren hingga usaha kecil, dengan harapan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya bermuamalah sesuai prinsip syariah.
Sementara itu, Mursyid Asia, perwakilan MES Bireuen, menyambut baik kolaborasi perdana ini. Menurutnya, Beurekah Nanggroe menjadi tonggak awal sinergi antara perbankan syariah dan organisasi masyarakat dalam memperkuat peran ekonomi syariah di daerah.
“Kami menyambut positif inisiatif ini karena sejalan dengan visi Masyarakat Ekonomi Syariah, yakni menghadirkan ekonomi berbasis syariah yang inklusif dan menyentuh langsung masyarakat di akar rumput. Program ini diharapkan menjadi model kolaborasi yang bisa direplikasi di daerah lain di Aceh,” ungkap Mursyid.
Pemilihan Pesantren Darussadah sebagai lokasi peluncuran bukan tanpa alasan. Pesantren ini dipandang memiliki peran strategis dalam mencetak generasi yang tidak hanya berilmu agama, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap praktik ekonomi syariah. Melalui dukungan dari Bank Syariah Rahmania, para santri dan masyarakat sekitar diharapkan dapat memperoleh wawasan, keterampilan, sekaligus dorongan untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
Bank Syariah Rahmania menegaskan bahwa Beurekah Nanggroe tidak akan berhenti pada seremonial semata. Program ini dirancang sebagai gerakan berkelanjutan yang dalam jangka panjang ditargetkan mampu memperluas inklusi keuangan syariah, memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta memperkokoh ekosistem ekonomi halal di Aceh.
Dengan diluncurkannya program ini, Bank Syariah Rahmania menegaskan komitmennya sebagai lembaga keuangan yang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga menempatkan nilai keberkahan dan kepedulian sosial sebagai landasan utama. Kehadiran Beurekah Nanggroe diharapkan menjadi simbol semangat kolaborasi, keberlanjutan, dan keteladanan dalam mengembangkan ekonomi syariah di tanah Nanggroe.