![]() |
| Foto Kepala TK Ar-Raihan, Suryani, S.Pd. |
Detikacehnews.id | Bireuen – Kepedulian terhadap sesama menjadi bagian penting dari nilai pendidikan yang diterapkan di TK Ar-Raihan, Desa Cot Keutapang, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen. Sejak berdiri pada tahun 2004, lembaga pendidikan anak usia dini ini telah memiliki program bantuan khusus berupa pendidikan gratis bagi anak yatim piatu yang bersekolah di sana.
Kepala TK Ar-Raihan, Suryani, S.Pd., menjelaskan bahwa program tersebut sudah berjalan sejak awal berdirinya sekolah dan tetap konsisten hingga saat ini. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk nyata kepedulian lembaga terhadap anak-anak yang membutuhkan, sekaligus wujud dari nilai-nilai kemanusiaan dan pendidikan berbasis empati yang menjadi ciri khas TK Ar-Raihan.
“Sejak berdiri, TK ini terus berkomitmen untuk memberikan kesempatan belajar yang sama kepada semua anak, termasuk mereka yang yatim piatu. Semua biaya pendidikan bagi anak yatim piatu di TK Ar-Raihan sepenuhnya ditanggung sekolah hingga mereka lulus,” ungkap Suryani saat ditemui awak media detikacehnews.id Senin (10/11/2025).
Ia menambahkan, pihak sekolah memahami bahwa tidak semua anak memiliki latar belakang keluarga yang sama. Karena itu, TK Ar-Raihan berupaya menghadirkan lingkungan belajar yang inklusif, ramah, dan memberikan kesempatan setara bagi setiap anak untuk berkembang sesuai potensinya.
“Anak-anak yatim piatu tentu memiliki tantangan tersendiri dalam menjalani masa tumbuh kembangnya. Melalui program ini, kami ingin mereka tetap bisa menikmati masa kecil yang bahagia sambil mendapatkan pendidikan terbaik tanpa beban biaya,” tambahnya.
Program pendidikan gratis tersebut mencakup seluruh kebutuhan selama masa belajar di TK Ar-Raihan, mulai dari biaya pendaftaran, SPP bulanan, kegiatan belajar mengajar, hingga kegiatan khusus seperti perlombaan, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan sosial lainnya. Sekolah juga memastikan anak-anak tersebut mendapatkan perhatian dan pendampingan ekstra dari guru-guru agar tumbuh dengan percaya diri.
Selain program pendidikan gratis bagi anak yatim piatu, TK Ar-Raihan juga rutin mengadakan kegiatan sosial lainnya, seperti penyantunan anak yatim setiap momentum Maulid Nabi, bulan Ramadhan, dan acara kenaikan kelas. Suryani menyebut, kegiatan tersebut menjadi sarana bagi para siswa untuk belajar berbagi dan memahami nilai kepedulian sejak dini.
“Melalui kegiatan sosial, anak-anak kami dididik untuk tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki empati dan rasa tanggung jawab sosial. Kami ingin menanamkan karakter peduli dan saling tolong menolong sejak usia dini,” ujarnya.
TK Ar-Raihan saat ini memiliki total 179 murid yang terbagi dalam dua jenjang, yaitu TK A dan TK B, dengan dukungan 20 tenaga pendidik. Selain pembinaan akademik dan karakter, sekolah ini juga memiliki program kelas tahfiz khusus Juz 30, serta kelas tambahan bagi anak yang membutuhkan bimbingan lebih.
Menurut Suryani, seluruh program di TK Ar-Raihan dirancang untuk menyeimbangkan antara pendidikan spiritual, sosial, dan akademik. “Kami percaya bahwa pendidikan yang baik bukan hanya mengajarkan anak membaca dan berhitung, tetapi juga menanamkan nilai moral dan kemanusiaan,” katanya.
Ia juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak yayasan yang terus mendukung jalannya program sosial ini. Dukungan dari Yayasan Hifzhuf Sibyan Bireuen serta masyarakat sekitar menjadi faktor penting dalam keberlanjutan program tersebut.
“Selama lebih dari dua dekade, TK Ar-Raihan tetap berkomitmen untuk menjadi lembaga yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menebar kebaikan. Kami berharap, program pendidikan gratis bagi anak yatim piatu ini dapat terus berjalan dan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk turut peduli terhadap anak-anak yang membutuhkan,” tutup Suryani.
Dengan semangat sosial yang kuat dan pendekatan pendidikan berbasis karakter, TK Ar-Raihan membuktikan bahwa lembaga pendidikan anak usia dini dapat berperan tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai rumah kasih sayang bagi seluruh anak, tanpa terkecuali.
