![]() |
Dokumentasi foto kegiatan PkM Pendidikan Darurat Tanggap Bencana Hidrometeorologi FKIP Universitas Almuslim di Gampong Raya Dagang. |
Program pendidikan darurat ini dilaksanakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) FKIP Universitas Almuslim dan dipimpin langsung oleh Ketua Tim, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., dengan melibatkan dosen, mahasiswa, serta praktisi lapangan. Kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian perguruan tinggi dalam menjamin keberlangsungan hak belajar anak-anak, terutama di tengah situasi darurat akibat bencana alam.
Dalam sambutannya, Dr. Silvi Listia Dewi menegaskan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan mendasar yang harus tetap berjalan dalam kondisi apa pun, termasuk saat bencana melanda. Menurutnya, anak-anak yang terdampak bencana membutuhkan ruang belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan agar tidak mengalami tekanan psikologis berkepanjangan.
“Pendidikan tidak boleh berhenti hanya karena bencana. Kami ingin memastikan anak-anak tetap memiliki ruang untuk belajar dan bermain, sehingga semangat dan harapan mereka tetap terjaga meskipun berada dalam kondisi darurat,” ujar Dr. Silvi.
Program pendidikan darurat ini mengusung konsep kelas tangguh, yaitu ruang belajar alternatif yang dirancang menyesuaikan kondisi lapangan pascabencana. Melalui pendekatan edukatif dan psikososial, tim pelaksana berupaya menghadirkan suasana belajar yang ramah anak, interaktif, serta mendukung pemulihan emosional anak-anak pengungsi yang untuk sementara waktu tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di sekolah formal.
Pelaksanaan kegiatan melibatkan sejumlah dosen FKIP Universitas Almuslim, di antaranya Dr. Sari Rizki, M.Psi., Dr. Nadia Aldyza, S.Pd., M.Pd., Rahma, M.Pd., serta Misnar, MA. Para dosen tidak hanya berperan sebagai fasilitator pembelajaran, tetapi juga sebagai pendamping sosial dan emosional bagi anak-anak yang terdampak bencana, sehingga proses pemulihan dapat berjalan secara menyeluruh.
Selain dosen, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Universitas Almuslim yang berpartisipasi aktif dalam mendampingi anak-anak selama proses belajar dan bermain. Mahasiswa yang terlibat antara lain Luqmanul Hakim, Dela Dwi Agustin, Haikal Al Munzammil, Muhammad Haikal, Rezka Fitrah, Ahmad Ridha Firnanda, dan Irfani. Kehadiran mahasiswa memberikan dinamika positif dalam kegiatan pendidikan darurat, sekaligus menjadi sarana pembelajaran sosial dan empati bagi calon pendidik.
Sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap kebutuhan anak-anak pascabencana, Tim PkM FKIP Universitas Almuslim juga menyalurkan bantuan logistik berupa 150 pasang sepatu boots bagi anak-anak terdampak banjir. Bantuan tersebut dinilai sangat relevan mengingat kondisi lingkungan yang masih berlumpur dan basah, sehingga dapat melindungi anak-anak dari risiko gangguan kesehatan. Selain itu, tim juga menyerahkan tikar berukuran besar yang digunakan sebagai alas belajar bersama di kelas darurat, agar anak-anak dapat mengikuti kegiatan dengan lebih nyaman meskipun berada di lokasi pengungsian.
Kegiatan pendidikan darurat ini semakin bermakna dengan kehadiran Dekan FKIP Universitas Almuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi., yang turut memberikan sambutan dan motivasi secara langsung kepada anak-anak dan masyarakat setempat. Dalam pesannya, ia mengajak anak-anak untuk tetap ceria, menjaga semangat belajar, dan tidak menyerah pada keadaan.
“Anak-anak harus tetap semangat belajar, semangat mengaji, dan tetap ceria. Jangan biarkan bencana memadamkan semangat dan cita-cita kalian,” tuturnya.
Apresiasi dan ucapan terima kasih juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Gampong Raya Dagang. Syamsuddin, tokoh masyarakat setempat, bersama Geuchik Mustafa Hasyim, menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian dan kontribusi Universitas Almuslim. Menurut mereka, kehadiran program pendidikan darurat sangat membantu anak-anak agar tetap memiliki aktivitas positif dan tidak kehilangan semangat meskipun sekolah belum dapat beroperasi secara normal.
“Dengan adanya program ini, anak-anak tetap bisa belajar dan beraktivitas. Ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam menjaga semangat anak-anak di masa sulit seperti sekarang,” ungkap Syamsuddin.
Program Pendidikan Darurat Tanggap Bencana Hidrometeorologi ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dukungan pendanaan tersebut memungkinkan pelaksanaan kegiatan secara optimal, mulai dari penyediaan sarana belajar darurat, penyaluran bantuan logistik kegiatan dan perlengkapan pendukung aktivitas hingga pendampingan sosial dan emosional bagi anak-anak serta masyarakat terdampak bencana.
Melalui kegiatan ini, FKIP Universitas Almuslim menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang humanis, inklusif, dan responsif terhadap kondisi masyarakat. Kehadiran dosen dan mahasiswa di tengah bencana tidak hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga harapan, semangat, dan kepedulian sosial. Di tengah lumpur dan genangan air, anak-anak Gampong Raya Dagang tetap dapat belajar, bermain, dan bermimpi sebuah pesan kuat bahwa pendidikan dan harapan tidak pernah padam, bahkan di tengah situasi paling sulit sekalipun.
