Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Target Penormalan Listrik Aceh 14 Desember Kembali Gagal, Kendala Transmisi Jadi Hambatan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 20:00 WIB Last Updated 2025-12-13T13:00:17Z

Dokumentasi foto petugas PLN yang sedang bertugas di lapangan.



Detikacehnews.id | Banda Aceh - Harapan masyarakat Aceh untuk kembali menikmati pasokan listrik secara penuh pada Minggu (14/12/2025) kembali pupus. Proses pemulihan sistem kelistrikan pascabencana banjir besar di Aceh dipastikan belum akan selesai sesuai target yang sebelumnya disampaikan PT PLN (Persero).
 

Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, sebelumnya menyatakan bahwa penormalan listrik di Aceh ditargetkan rampung pada Minggu (14/12/2025). Namun, informasi terbaru yang dihimpun dari sumber internal PLN pada Sabtu (13/12/2025) menyebutkan bahwa target tersebut dipastikan tidak tercapai.


Sumber internal PLN tersebut menegaskan bahwa penormalan pasokan listrik di Aceh belum akan rampung pada Minggu. Saat dikonfirmasi mengenai estimasi waktu penyelesaian, sumber itu menjawab singkat, “Enggak,” yang berarti pemulihan belum dapat diselesaikan sesuai jadwal.


Menurut sumber tersebut, kendala utama masih berada pada sisi infrastruktur transmisi. Hingga kini, pembangunan tower transmisi jalur Langsa–Pangkalan Brandan, yang merupakan bagian vital dari sistem interkoneksi kelistrikan Sumatera, belum selesai. Kondisi ini berdampak langsung pada belum beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya unit 3 dan 4 untuk menyalurkan daya ke dalam sistem kelistrikan Aceh.


Tak hanya itu, PLTU Nagan Raya unit 1 dan 2 juga dilaporkan masih berada dalam kondisi bermasalah. Padahal, keberadaan pembangkit tersebut dinilai sangat krusial dalam menopang pasokan listrik di sejumlah wilayah.


Pembangkit ini sebenarnya menjadi game changer,” ujar sumber internal PLN tersebut. Yang dimaksud, jika PLTU unit 1 dan 2 dapat beroperasi secara optimal, maka akan terjadi perubahan signifikan dalam dinamika pasokan energi di Aceh.


Di sisi lain, sumber tersebut memastikan bahwa sistem transmisi Arun–Bireuen telah rampung 100 persen dan siap digunakan untuk memasok listrik. Namun, keterbatasan pembangkit serta belum terintegrasinya seluruh jaringan membuat distribusi listrik secara maksimal belum dapat dilakukan.


Terkait pemadaman bergilir yang masih terjadi, sumber internal PLN menjelaskan bahwa kebijakan tersebut dilakukan dengan perhitungan yang sangat hati-hati. Pengaturan beban, terutama di luar waktu beban puncak (LWBP), disebut sebagai pekerjaan yang rumit dan berisiko tinggi. “Kalau bebannya overload, dampaknya bisa seperti MCB di rumah yang langsung jatuh,” ujarnya, menyederhanakan istilah teknis.


Dikutip dari Serambinews.com yang telah berupaya mengonfirmasi kondisi tersebut kepada manajemen PLN UP3 Banda Aceh untuk mendapatkan penjelasan resmi. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada jawaban atau keterangan yang disampaikan oleh pihak PLN UP3 Banda Aceh.


Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, dalam konferensi pers daring bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Selasa (9/12/2025), menyampaikan bahwa pemulihan kelistrikan Aceh ditargetkan selesai pada Minggu (14/12/2025).


Dan ini membutuhkan waktu sampai hari Minggu, di mana kami akan segera memulihkan Banda Aceh sampai hari Minggu nanti,” ujar Darmawan saat itu.


Sebagai langkah darurat, PLN mengupayakan penambahan sejumlah genset dan pembangkit sementara guna mengurangi beban pemadaman bergilir yang saat ini mencapai sekitar 42 megawatt (MW) di Banda Aceh.


Selama masa pemulihan ini kami berupaya agar pemadaman bergilir yang mendekati 42 MW bisa dikurangi, sehingga kondisi Banda Aceh menjadi lebih baik,” tutur Darmawan.


Namun hingga Sabtu (13/12/2025), pemadaman listrik masih terjadi di sejumlah wilayah dan terus mengganggu aktivitas masyarakat serta layanan publik. Kondisi tersebut memicu kekecewaan warga yang menilai janji pemulihan listrik kembali mengalami kemunduran.