Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Wakil Dekan FK Umuslim, dr Rizal Pimpin Trauma Healing Pascabanjir di Tiga Desa Terdampak

Senin, 22 Desember 2025 | 12:06 WIB Last Updated 2025-12-22T05:19:30Z

Dokumentasi foto dr. Rizal sedang memberikan pendampingan trauma healing bagi kelompok rentan di Gampong Kuala Ceurape Kecamatan Jangka pada Minggu (21/12/2025).

 
Detikacehnews.id | Bireuen – Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim, dr. Rizal, SpKJ, yang juga menjabat sebagai Kepala SMF Psikiatri UPIP RSUD dr. Fauziah Bireuen, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bireuen, serta Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Aceh, memimpin kegiatan Pendampingan Trauma Healing bagi Kelompok Rentan Korban Banjir selama tiga hari berturut-turut, mulai Jumat hingga Minggu, 19–21 Desember 2025.


Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Pelayanan Kesehatan Gratis yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim bekerja sama dengan IDI Cabang Bireuen serta Tim Satgas Siaga Bencana Gabungan Kabupaten Bireuen sebagai respons atas bencana banjir hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen.


Pendampingan trauma healing ini dilaksanakan di tiga desa berbeda, yakni Gampong Raya Dagang, Kecamatan Peusangan pada Jumat (19/12/2025), Gampong Kapa, Kecamatan Peusangan pada Sabtu (20/12/2025), dan Gampong Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka pada Minggu (21/12/2025). Setiap lokasi dipilih berdasarkan tingkat dampak bencana dan jumlah pengungsi, khususnya kelompok rentan.



Sejak hari pertama kegiatan, dr. Rizal terlihat aktif dan penuh semangat memimpin langsung pendampingan trauma healing di lapangan. Ia tidak hanya berperan sebagai tenaga profesional kesehatan jiwa, tetapi juga hadir secara humanis dan komunikatif, terutama dalam mendampingi anak-anak pengungsi.


Setibanya di lokasi pengungsian, dr. Rizal langsung menyapa anak-anak, membagikan bingkisan makanan ringan, mengajak mereka bermain, serta berdialog secara santai untuk membangun rasa aman dan kepercayaan. Pendekatan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk membantu anak-anak melepaskan ketegangan, ketakutan, dan kecemasan akibat pengalaman bencana.


Dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (DKJPS) harus terus kita lakukan untuk menurunkan angka PTSD, depresi, maupun gangguan jiwa lainnya pascabencana hidrometeorologi di Aceh,” ujar dr. Rizal di sela-sela kegiatan.


Menurutnya, bencana banjir tidak hanya menyisakan kerusakan fisik dan kerugian materi, tetapi juga berdampak serius terhadap kondisi psikologis masyarakat. Anak-anak, perempuan, lansia, serta penyintas dengan kondisi kesehatan tertentu menjadi kelompok yang paling berisiko mengalami gangguan psikososial jika tidak mendapatkan pendampingan yang tepat.


Sebagai psikiater sekaligus akademisi, dr. Rizal menekankan pentingnya pendekatan terintegrasi antara layanan medis, psikologis, dan sosial dalam penanganan korban bencana. Trauma healing yang dilakukan tidak bersifat seremonial, tetapi dirancang untuk membantu penyintas kembali merasa aman, tenang, dan mampu menjalani aktivitas secara bertahap.


Selain fokus pada anak-anak, dr. Rizal juga aktif memberikan pendampingan kepada kelompok rentan lainnya, termasuk orang dewasa dan lansia yang menunjukkan gejala kecemasan, stres berat, hingga gangguan tidur pascabencana. Pendampingan dilakukan melalui konseling singkat, edukasi kesehatan jiwa, serta penguatan coping mechanism agar masyarakat mampu beradaptasi dengan kondisi pascabencana.


Keterlibatan langsung dr. Rizal dalam kegiatan ini mencerminkan peran strategis Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim dalam respons kemanusiaan berbasis keilmuan. Sebagai Wakil Dekan, ia mendorong keterlibatan aktif dosen dan tenaga medis dalam pengabdian kepada masyarakat, khususnya pada situasi darurat bencana.


Perguruan tinggi, khususnya fakultas kedokteran, memiliki tanggung jawab moral dan akademik untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya melalui pelayanan kesehatan fisik, tetapi juga pemulihan kesehatan jiwa dan psikososial,” ungkapnya.


Melalui kegiatan pendampingan trauma healing yang dilakukan secara berkelanjutan di beberapa lokasi terdampak, dr. Rizal berharap masyarakat, khususnya kelompok rentan, dapat bangkit secara mental dan emosional. Ia juga menegaskan pentingnya keberlanjutan program DKJPS sebagai bagian dari upaya jangka panjang pemulihan pascabencana di Aceh.