Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dukung Pemulihan Pascabanjir, Universitas Almuslim Gelar Pendampingan Psikososial di Desa Kuala Raja

Senin, 22 Desember 2025 | 19:52 WIB Last Updated 2025-12-22T12:52:08Z

Dokumentasi Tim PkM Universitas Almuslim foto bersama kelompok rentan di Gampong Kuala Raja Bireuen.

 

Detikacehnews.id | Bireuen – Universitas Almuslim kembali menegaskan komitmennya dalam pengabdian kemanusiaan melalui pelaksanaan kegiatan pendampingan psikososial bagi masyarakat terdampak banjir di Desa Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Senin (22/12/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).


Program pengabdian ini mengusung tema “Pendampingan Psikososial Terintegrasi untuk Kelompok Rentan di Lokasi Banjir Aceh: Upaya Trauma Healing dan Pemulihan Emosional”. Fokus utama kegiatan diarahkan pada pemulihan kondisi psikologis kelompok rentan, khususnya remaja, yang dinilai memiliki tingkat kerentanan emosional tinggi pascabencana.


Kegiatan pendampingan dipimpin oleh Ketua Tim PkM, Rahmi Hayati, M.Pd, bersama tim dosen Universitas Almuslim yang memiliki latar belakang keilmuan di bidang pendidikan, psikologi, dan pendampingan sosial. Kehadiran tim pengabdian di tengah masyarakat diharapkan mampu memberikan dukungan psikososial yang tepat sasaran, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan warga terdampak.



Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kuala tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik dan kerugian material, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis yang signifikan bagi masyarakat. Remaja sebagai kelompok usia transisi dinilai sangat rentan mengalami gangguan emosional, seperti kecemasan berlebih, stres berkepanjangan, penurunan motivasi belajar, hingga hilangnya rasa aman dan ruang berekspresi. Kondisi tersebut, apabila tidak ditangani secara serius, berpotensi memengaruhi perkembangan mental dan sosial remaja dalam jangka panjang.


Dalam pelaksanaannya, tim pengabdian Universitas Almuslim menerapkan pendekatan psikososial yang bersifat partisipatif, edukatif, dan kontekstual. Berbagai aktivitas pemulihan emosional dirancang secara interaktif, di antaranya diskusi kelompok suportif, latihan relaksasi sederhana, serta penguatan kesadaran diri (mindfulness) yang disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan psikologis peserta. Melalui pendekatan ini, peserta didorong untuk mengenali emosi yang dialami, mengekspresikan perasaan secara sehat, serta membangun kembali rasa percaya diri dan harapan pascabencana.


Selain pendampingan psikososial, tim Universitas Almuslim juga menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak banjir. Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan pokok, perlengkapan kebersihan, perlengkapan P3K, lampu tenaga surya, penampung air, serta pakaian layak pakai. Penyaluran bantuan ini diharapkan dapat mendukung pemulihan awal masyarakat, sekaligus memperkuat rasa kepedulian, kebersamaan, dan solidaritas sosial di tengah situasi darurat.


Kegiatan pengabdian ini turut melibatkan mahasiswa Universitas Almuslim sebagai bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Keterlibatan mahasiswa tidak hanya memberikan pengalaman langsung dalam kerja kemanusiaan, tetapi juga menjadi sarana penanaman nilai-nilai empati, tanggung jawab sosial, kerja sama tim, serta implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi secara nyata di tengah masyarakat.


Ketua pelaksana kegiatan, Rahmi Hayati, M.Pd, menegaskan bahwa penanganan pascabencana harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Menurutnya, pemulihan fisik semata tidak cukup tanpa diiringi perhatian serius terhadap kondisi psikologis masyarakat terdampak. “Trauma pascabencana, khususnya pada remaja, sering kali tidak tampak secara kasat mata. Oleh karena itu, dukungan emosional yang tepat dan berkesinambungan sangat penting agar mereka mampu bangkit, beradaptasi, dan melanjutkan kehidupan secara lebih sehat dan berdaya,” ujarnya.


Tim pengabdian juga diperkuat oleh kehadiran Dr. Afkar, S.Pd., M.Pd, yang berperan dalam penguatan strategi pendampingan psikososial berbasis edukatif, serta Zuraini, M.Pd, yang fokus pada pendekatan pemulihan emosional dan pendampingan kelompok rentan. Sinergi lintas keilmuan dalam tim ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi proses pemulihan psikososial masyarakat terdampak banjir.


Melalui kegiatan pendampingan psikososial terintegrasi ini, Universitas Almuslim kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan akademik, tetapi juga hadir secara nyata di tengah masyarakat dalam situasi darurat kemanusiaan. Program ini diharapkan menjadi bagian penting dari upaya pemulihan menyeluruh masyarakat pascabencana banjir di Aceh, baik dari aspek fisik, sosial, maupun psikologis.