Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Hj. Cut Nyak Rizayati Dipeusijuk Murid Abu Tumin di Australia

Sabtu, 26 November 2022 | 19:56 WIB Last Updated 2022-11-26T13:05:33Z

Hj. Cut Nyak Rizayati Dipeusijuk Murid Abu Tumin di Australia
Foto : Hj. Cut Nyak Rizayati didampingi suami H. Imran Abdul Hamid sedang dipeusijuk Tgk. Umar Khalid di Australia

Detikacehnews.id | Australia - Pengusaha muda asal Bireuen, Aceh, Dr. Hj. Cut Nyak Rizayati SH MM bersama suaminya H. Imran Abdul Hamid ditepung tawar (Peusijuk) oleh salah satu murid Ulama Besar di Aceh, Tgk. H. Muhammad Amin Mahmud atau yang sering disapa Abu Tumin di Australia, Sabtu, (26/11/2022).

Hal ini dibenarkan oleh Hj. Cut Nyak Rizayati saat dikonfirmasi awak media detikacehnews.id via WhatsApp.

"Alhamdulillah dengan rasa syukur dan haru, hari ini saya bersama suami kembali diundang dan dipeusijuk oleh murid Abu Tumin yaitu Tgk. Umar Khalid di Australia," ujarnya.

Penggagas Program Indonesia Terang ini mengatakan bahwa dirinya diundang langsung oleh Tgk. Umar Khalid yang mengetahui dirinya sedang kunjungan kerja di Australia.

"Saya mendapatkan pesan dari beliau untuk berkunjung ke kediamannya yang ada di Australia untuk menggelar silaturahim sekaligus beberapa agenda lainnya," terangnya.




Adapun agenda kunjungan ke Pesantren Baabussalam, diantaranya shalat magrib bersama, peusijuk Hj. Rizayati bersama suaminya, diskusi bersama pimpinan majelis taklim Baabussalam, dan makan malam bersama.

Pada kegiatan Peusijuk, Hj. Cut Nyak Rizayati mengaku sangat terharu hingga ia menangis karena kembali teringat sebelumnya ia juga pernah di Peusijuk langsung oleh Almarhum Abu Tumin di Bireuen pada tahun 2020 silam.

"Saya sangat terharu dan kembali teringat dengan Almarhum Abu Tumin yang juga pernah tepung tawar saya bersama suami di Bireuen pada tahun 2020 silam," ucapnya seraya menangis.

Dalam keterangannya, Hj. Cut Nyak Rizayati yang juga Presiden Partai Indonesia Terang mengatakan bahwa banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut yang dihadiri oleh ratusan warga Aceh yang berada di Australia. Menurutnya, warga Aceh yang berada disana sepakat untuk mendirikan pesantren yang merupakan cabang Pesantren Baabussalam.

Hal ini disepakati karena ada 300 warga Aceh yang berada disana terdiri dari pengusaha dan profesi lainnya sering membuat kelompok pengajian atau majelis taklim di hari libur. Untuk itu, mereka pun berinisiatif membangun dayah atau pesantren disana sebagai penerus dakwah ilmu agama yang telah diwariskan Ulama Besar Aceh, Abu Tumin.

"Ada ratusan warga Aceh berada disana dan mereka sepakat untuk mendirikan dayah atau pesantren agar ilmu agama tersebar di berbagai belahan dunia," ujarnya.

Oleh karena itu, Hj. Cut Nyak Rizayati pun menegaskan siap mendukung dan membantu dalam rencana mulia ini melalui program Indonesia Terang.

"InsyaAllah saya siap mendukung dan membantu program yang sangat mulia ini karena ini juga salah satu wasiat Abu Tumin untuk terus menebarkan ilmu agama dimanapun berada," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga, Hj. Cut Nyak Rizayati mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tgk. Umar Khalid dan seluruh warga Aceh yang berada disana karena sudah menyambut dan menjamu kehadirannya dengan baik.

"Terimakasih kepada Tgk. Umar Khalid dan warga Aceh lainnya yang sudah menyambut dan menjamu kedatangan kami dengan sangat baik. Semoga tali silaturahim ini terus terjalin dan menghasilkan gagasan yang kita harapkan Allah ridhai," harapnya.

Kegiatan diakhiri dengan makan bersama yang disaji dengan berbagai menu khas Aceh, salah satunya kuah pliek.