Penulis : Bahagia HAdi, S.Pd.I., M. Pd., Guru PAI SMA Negeri 3 Bireuen
Detikacehnews.id | Artikel - Kehidupan manusia setelah mati adalah sebuah misteri di atas misteri. Namun mati adalah fakta yang tidak seorang pun memiliki kekuatan untuk menolaknya. Oleh karena itu, manusia di dalam hidupnya harus selalu mematuhi segala perintah dan larangan yang telah Allah Swt tetapkan baginya.
Kepatuhan kita terhadap perintah Allah Swt. akan dapat memunculkan nilai-nilai spiritualitas dalam menjalani kehidupan dan sebagai persiapan untuk kehidupan selanjutnya.
Peningkatan spiritualitas adalah suatu proses peningkatan kemajuan atau perubahan yang dilakukan seseorang menuju kepada perubahan keadaan diri maupun sifat diri yang lebih baik atau bersifat positif dari keadaan maupun sifat yang negatif atau sifat tidak baik yang biasa terjadi sebelumnya dan menuju kepada kesempurnaan sifat. Sifat perubahan diri senantiasa dapat menyucikan hati dan memperbaiki diri dengan menyembah dan mengabdi kepada Allah serta selalu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya secara konsisten yang selalu berpegang teguh pada Hablum Minallah.
Membangun nilai spiritualitas dalam diri seseorang menjadi penting karena spritualitas tidak selalu berada dalam keadaan yang stabil, seperti halnya iman yang dapat bertambah dan dapat pula berkurang. Ketika seseorang manusia mengalami kenaikan tingkat spiritualitas dalam dirinya, maka mereka akan merasakan datangnya ketenangan dalam jiwa, yaitu mampu menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan kehidupan, terhindar dari penyakit kejiwaan, mampu menghadapi setiap persoalan yang dihadapi, serta dapat memanfaatkan potensi yang ada dalam diri dengan sebaik-baiknya.
Ziarah ke makam pahlawan merupakan satu diantara ciri khas dari kearifan lokal yang berkembang di Indonesia dengan segala kemajemukan yang mewarnai dinamika kehidupan masyarakat. Ziarah dalam tradisi Islam Nusantara merupakan satu wujud perjalanan spiritual (the Journey of Spirituality) untuk memetik sumber barakah dari orang-orang yang punya Karamah yang selama hidupnya selalu dekat dengan Allah.
Pahlawan merupakan sebutan bagi mereka yang sangat berjasa terhadap bangsa dan negara. Pahlawan tidak hanya mengorbankan waktu dan tenaga, namun juga rela mengorbankan harta dan nyawanya demi kepentingan bangsa serta negara. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pahlawan dimaknai sebagai orang yang menonjol karena keberanian serta pengorbanannya dalam membela kebenaran dan pejuang yang gagah berani.
10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan merupakan kristalisasi nilai perjuangan tanpa pamrih dari para pahlawan kusuma bangsa yang berupaya memerdekakan bangsanya dari belenggu penjajahan. Bermuara dari hal tersebut, dapat dipahami bahwa eksistensi Indonesia bukan merupakan hal yang secara otomatis didapatkan, berdiri sendiri tanpa sebab, melainkan lahir dari buah perjuangan tanpa henti dari para patriotik. Maka sebagai bentuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, salah satunya dengan menziarahi makam pahlawan.
Menziarahi makam memang dianjurkan dalam agama Islam bagi laki-laki dan perempuan (selama tidak melanggar aturan). Sebab didalamnya terkandung manfaat yang sangat besar. Baik bagi orang yang telah meninggal dunia berupa hadiah pahala pada bacaan do’a yang dilakukan oleh penziarah, dan bermanfaat juga bagi orang yang penziarah itu sendiri, yakni mengingatkan manusia akan kematian yang pasti akan menjemputnya. Munawwis Abdul Fattah (2009), menjelaskan bahwa ziarah bisa menjadi hukum sunnah, makruh, dan haram, sesuai dengan orientasi dan niat yang terbesit dalam hati orang yang ingin melakukan ziarah makam.
Maka supaya nilai-nilai religi yang terkandung dalam ziarah ke makam tidak rusak, maka orang yang melakukan ziarah makam perlu memperhatikan tata krama atau adab ziarah makam tersebut. Diantaranya adalah memberi salam kepada ahli makam, seraya diiringi dengan salam pada saat memasuki pekarangan makam tersebut, membacakan do’a, tidak mencaci maki dan menjelek-jelekan penghuni makam, dan tidak melaksanakan ritual yang menjurus kepada syirik seperti ritual sesajen atau meminta sesuatu kepada penghuni makam, karena sejatinya tempat memohon seorang hamba hanyalah pada Allah Azza Wajalla. Dihari yang spesial ini, marilah sejenak kita mengirimkan do’a kepada para syuhada yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia hingga titik darah terakhir. Al-Fatihah.
10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan merupakan kristalisasi nilai perjuangan tanpa pamrih dari para pahlawan kusuma bangsa yang berupaya memerdekakan bangsanya dari belenggu penjajahan. Bermuara dari hal tersebut, dapat dipahami bahwa eksistensi Indonesia bukan merupakan hal yang secara otomatis didapatkan, berdiri sendiri tanpa sebab, melainkan lahir dari buah perjuangan tanpa henti dari para patriotik. Maka sebagai bentuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, salah satunya dengan menziarahi makam pahlawan.
Menziarahi makam memang dianjurkan dalam agama Islam bagi laki-laki dan perempuan (selama tidak melanggar aturan). Sebab didalamnya terkandung manfaat yang sangat besar. Baik bagi orang yang telah meninggal dunia berupa hadiah pahala pada bacaan do’a yang dilakukan oleh penziarah, dan bermanfaat juga bagi orang yang penziarah itu sendiri, yakni mengingatkan manusia akan kematian yang pasti akan menjemputnya. Munawwis Abdul Fattah (2009), menjelaskan bahwa ziarah bisa menjadi hukum sunnah, makruh, dan haram, sesuai dengan orientasi dan niat yang terbesit dalam hati orang yang ingin melakukan ziarah makam.
Maka supaya nilai-nilai religi yang terkandung dalam ziarah ke makam tidak rusak, maka orang yang melakukan ziarah makam perlu memperhatikan tata krama atau adab ziarah makam tersebut. Diantaranya adalah memberi salam kepada ahli makam, seraya diiringi dengan salam pada saat memasuki pekarangan makam tersebut, membacakan do’a, tidak mencaci maki dan menjelek-jelekan penghuni makam, dan tidak melaksanakan ritual yang menjurus kepada syirik seperti ritual sesajen atau meminta sesuatu kepada penghuni makam, karena sejatinya tempat memohon seorang hamba hanyalah pada Allah Azza Wajalla. Dihari yang spesial ini, marilah sejenak kita mengirimkan do’a kepada para syuhada yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia hingga titik darah terakhir. Al-Fatihah.