![]() |
Dr. Muslim, M.Si foto bersama pengurus KONI usai terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum FAJI Bireuen. |
Detikacehnews.id | Bireuen - Dunia olahraga air di Kabupaten Bireuen kembali menggeliat dengan terbentuknya kembali kepengurusan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Cabang Bireuen. Dalam sebuah musyawarah bersama yang berlangsung khidmat dan penuh semangat, serta disaksikan langsung oleh jajaran pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bireuen, FAJI Bireuen resmi dibentuk untuk periode 2025–2029.
Pada momen bersejarah tersebut, sosok akademisi dan tokoh olahraga Bireuen, Dr. Muslim, M.Si, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum FAJI Bireuen. Pemilihan ini menandai semangat baru dalam membangun cabang olahraga arung jeram yang sempat mengalami kevakuman beberapa waktu terakhir.
Dalam sambutannya usai terpilih, Dr. Muslim menyampaikan visi dan komitmennya untuk membawa FAJI Bireuen menjadi organisasi yang aktif, progresif, dan menjadi wadah pembinaan atlet-atlet muda potensial di Kabupaten Bireuen. Menurutnya, Bireuen memiliki banyak anak muda berbakat yang hanya butuh bimbingan dan fasilitasi untuk bisa berprestasi, tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga provinsi dan nasional.
"Kami berkomitmen menjadikan FAJI Bireuen sebagai tempat lahirnya atlet-atlet muda berbakat. Harapan saya, ke depan para atlet FAJI Bireuen mampu meraih prestasi di ajang Pra-PORA dan mengharumkan nama Bireuen di Pekan Olahraga Aceh (PORA),” ujar Dr. Muslim.
Pembentukan kembali FAJI Bireuen disambut antusias oleh KONI Bireuen. Mereka menyebut hadirnya kembali FAJI merupakan angin segar bagi dunia olahraga di Kabupaten Bireuen, khususnya olahraga arung jeram yang selama ini belum mendapatkan perhatian maksimal.
"Kami dari KONI Bireuen sangat mengapresiasi terbentuknya kembali FAJI. Ini menunjukkan keseriusan masyarakat Bireuen, terutama para tokoh dan penggiat olahraga air, untuk mengembangkan potensi atlet dan memberikan warna baru dalam peta olahraga daerah,” ujar salah satu pengurus KONI yang turut hadir dalam musyawarah tersebut.
Arung jeram sendiri bukan hanya olahraga ekstrem yang menantang, tetapi juga membentuk ketangguhan fisik dan mental. Melalui FAJI, diharapkan Bireuen dapat menggali potensi sungai-sungai yang dimiliki sebagai lokasi latihan dan ajang kompetisi lokal. Selain itu, arung jeram juga dapat berkontribusi pada sektor pariwisata melalui konsep sports tourism, yang kini sedang berkembang di berbagai daerah di Indonesia.
FAJI Bireuen di bawah kepemimpinan Dr. Muslim akan segera menyusun program kerja jangka pendek dan menengah, termasuk melakukan penjaringan atlet muda dari sekolah dan komunitas pecinta alam, menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta, serta menggelar pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelatih dan official.
Langkah awal ini menjadi sinyal positif bagi kebangkitan olahraga arung jeram di Bireuen. Dengan semangat kolaborasi antara pengurus FAJI, KONI, dan masyarakat, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, Bireuen akan mengukir prestasi dan menjadi salah satu kekuatan utama dalam cabang arung jeram di Provinsi Aceh.