Foto: Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd bersama siswa-siswi di Kabupaten Bireuen
Detikacehnews.id | Bireuen - Memasuki tahun ajaran baru, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., mengajak seluruh siswa, guru, dan staf sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif. Dalam unggahan facebooknya, Abdul Hamid menekankan pentingnya menghentikan segala bentuk perundungan (bullying) dan meningkatkan rasa saling menghargai dalam keberagaman.
"Ayo kembali ke sekolah. Sekolah taman ilmu, taman persahabatan “Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia pulang kembali.” (HR. Tirmidzi)," tulis Abdul Hamid di beranda facebooknya, Minggu, (14/7/2024).
Abdul Hamid menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa. "Bullying adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi. Ini bukan hanya merugikan korban, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi perkembangan anak-anak kita," ujarnya. Beliau mengingatkan bahwa setiap individu memiliki hak untuk merasa aman dan dihargai di sekolah.
“Kita semua memiliki peran penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. Bullying tidak hanya merugikan korban, tetapi juga menciptakan iklim yang negatif di sekolah. Oleh karena itu, mari kita hentikan bullying dan mulai saling menghargai perbedaan yang ada di antara kita,” tambah Abdul Hamid.
Ia juga mengutip ayat dari Al-Qur'an untuk menguatkan pesannya tentang pentingnya saling menghargai dan mengasihi. “Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 13: ‘Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.’ Ayat ini mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan hidup dalam kerukunan,” tambahnya lagi.
Menurutnya, bullying dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik siswa. "Anak-anak yang mengalami bullying cenderung mengalami stres, depresi, dan rendah diri. Kita harus bekerja sama untuk menghentikan praktik ini dan memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan diterima," tegasnya.
Tahun ajaran baru ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh elemen sekolah untuk memperbaiki kualitas pendidikan, baik dari segi akademik maupun moral. Tidak hanya itu, Abdul Hamid juga mengajak para siswa untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang positif. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan siswa dalam mempromosikan nilai-nilai kebaikan dan saling menghargai. “Kalian adalah generasi penerus bangsa. Jadilah pemimpin yang baik dengan memberikan contoh positif kepada teman-teman kalian. Jangan takut untuk berbicara jika melihat ada tindakan bullying. Bersama-sama kita bisa menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman,” tuturnya.
Selain menghentikan bullying, Abdul Hamid juga mengajak semua pihak untuk menghargai perbedaan di antara siswa. "Sekolah adalah miniatur masyarakat yang penuh dengan keragaman. Kita harus belajar untuk menghargai dan menghormati perbedaan tersebut," katanya. Ia menekankan bahwa perbedaan dalam budaya, agama, dan latar belakang sosial adalah kekayaan yang harus dirayakan, bukan dijadikan alasan untuk diskriminasi atau konflik.
"Mari kita ciptakan budaya saling menghargai dan toleransi. Dengan begitu, kita dapat membangun kebersamaan yang kuat dan harmonis," tambahnya. Abdul Hamid juga mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi muda yang berintegritas dan berakhlak mulia.
Untuk mendukung inisiatif ini, Abdul Hamid mengumumkan beberapa langkah konkret yang akan diambil. Salah satunya adalah program pelatihan bagi guru dan staf sekolah tentang cara mengenali dan menangani bullying. Selain itu, akan dibentuk tim pencegahan bullying di setiap sekolah yang terdiri dari guru, konselor, dan perwakilan siswa.
"Kami juga akan memperkuat program pendidikan karakter di sekolah-sekolah, agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki moral yang baik," jelasnya. Abdul Hamid berharap, dengan langkah-langkah ini, dapat tercipta lingkungan sekolah yang lebih aman, inklusif, dan menyenangkan bagi semua siswa.
Mengakhiri ajakannya, Abdul Hamid menyampaikan harapannya agar tahun ajaran baru ini dapat menjadi awal yang baik untuk perubahan positif di sekolah-sekolah Bireuen. "Saya berharap, dengan kerja sama semua pihak, kita dapat mewujudkan sekolah yang bebas dari bullying dan penuh dengan rasa saling menghargai," tutupnya.
Semangat baru ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan di Bireuen, menciptakan generasi muda yang tangguh, berprestasi, dan berbudi pekerti luhur.