Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Heboh di Jangka! Bayi Perempuan Ditemukan Warga dengan Kondisi Memprihatinkan

Selasa, 24 September 2024 | 13:30 WIB Last Updated 2024-09-24T07:43:12Z

Gambar ilustrasi/Bayi perempuan yang ditemukan oleh warga di dalam komplek kuburan Gampong Kambuk, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.



Detikacehnews.id | Bireuen - Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi pada Selasa pagi (24/9/2024) di Gampong Kambuk, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, ketika seorang bayi perempuan yang diperkirakan baru berusia 2 hingga 3 hari ditemukan oleh warga di dalam komplek kuburan. Bayi tersebut ditemukan oleh Dodi Anandi (50), warga Dusun Selanga, yang sedang melintas di area tersebut.


Bayi yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan ini segera dibawa oleh anggota Polsek Jangka ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan pertolongan medis. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis di Puskesmas Jangka, bayi tersebut dipastikan dalam kondisi sehat meski ditemukan dengan berat 2,1 kilogram dan panjang tubuh sekitar 47 cm. Namun, kondisi tali pusat dan ari-arinya yang masih melekat menunjukkan indikasi bahwa persalinannya kemungkinan dilakukan tanpa bantuan medis.


Menurut penjelasan bidan yang bertugas di Puskesmas Jangka, kondisi bayi yang masih memiliki tali pusat dan ari-ari menunjukkan bahwa proses persalinan tersebut tidak dilakukan oleh tenaga medis profesional. "Biasanya jika persalinan dibantu oleh bidan, tali pusatnya akan dipotong secara rapi dan dipisahkan dari bayi. Namun, dalam kasus ini tali pusat dan ari-arinya masih utuh, seolah-olah terlepas secara alami," ungkap salah satu bidan yang memeriksa bayi tersebut.


Kepala UPTD Puskesmas Jangka, Mursal SKM, juga memberikan konfirmasi terkait penemuan bayi tersebut. “Kami menerima bayi perempuan dalam kondisi hidup, namun sangat memprihatinkan karena masih melekat tali pusat dan ari-ari yang sudah mulai berbelatung. Bayi ini ditemukan oleh warga dalam keadaan telanjang, hanya dibungkus dengan daun pisang," jelas Mursal.


Setelah mendapatkan penanganan medis awal di Puskesmas Jangka, bayi tersebut dirujuk ke RSUD dr. Fauziah Bireuen untuk perawatan lebih lanjut. "Setelah dilakukan tindakan medis di puskesmas, kami langsung merujuk bayi tersebut ke RSUD dr. Fauziah untuk perawatan lanjutan. Alhamdulillah, kondisi bayi saat ini sudah lebih baik setelah ditangani oleh tim medis," ungkap Mursal.


Penemuan bayi ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam di tengah masyarakat setempat. Warga Gampong Kambuk yang mengetahui kejadian ini terkejut dan prihatin atas kondisi bayi tersebut, yang diduga telah ditinggalkan oleh orang tuanya setelah dilahirkan. Kejadian ini juga menimbulkan berbagai spekulasi mengenai latar belakang di balik penelantaran bayi malang tersebut.


Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyelidikan kasus ini. Belum ada informasi pasti mengenai siapa orang tua bayi tersebut dan apa motif di balik tindakan penelantaran ini. Pihak kepolisian diperkirakan akan segera melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas penelantaran bayi tersebut.


Penemuan bayi ini juga menjadi pengingat penting akan perlunya edukasi dan dukungan lebih lanjut terhadap kesehatan ibu dan anak di daerah pedesaan. Tindakan cepat dari warga yang menemukan bayi tersebut dan intervensi medis awal dari tim Puskesmas Jangka telah menyelamatkan nyawa sang bayi, namun kasus seperti ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang peran masyarakat dan pemerintah dalam mencegah penelantaran bayi serta memberikan dukungan bagi ibu-ibu yang mungkin mengalami kesulitan pasca-melahirkan.


Saat ini, kondisi bayi perempuan tersebut masih dalam perawatan di RSUD dr. Fauziah, Bireuen, dan pihak medis akan terus memantau kesehatannya. Masyarakat berharap pihak berwenang segera menemukan orang tua bayi tersebut dan mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan.


Kisah penemuan bayi perempuan di komplek kuburan ini tidak hanya menjadi perhatian di Kabupaten Bireuen, namun juga menjadi panggilan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kehidupan dan kesejahteraan bayi yang tak berdosa. Penelantaran bayi adalah tindakan yang tidak bisa diterima dari sisi kemanusiaan dan hukum, dan semoga penanganan kasus ini dapat memberikan pelajaran penting bagi semua pihak.