Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Implementasi Modul Digital Berbasis Kearifan Lokal, Dr. Silvi Listia Dewi: Kami Ingin Mengenalkan Perjuangan Perempuan Aceh Lewat Pembelajaran Interaktif

Rabu, 23 Oktober 2024 | 19:34 WIB Last Updated 2024-10-23T12:37:20Z

Ketua tim hibah, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., saat mendampingi siswa SMA N 1 Kuala tentang Historical Narrative Text



Detikacehnews.id | Bireuen - Universitas Almuslim kembali menorehkan pencapaian luar biasa dalam dunia pendidikan dengan keberhasilan tim dosen dari berbagai disiplin ilmu mengimplementasikan modul Reading Narrative Text berbasis sejarah perempuan Aceh. Modul yang dikembangkan melalui penelitian berjudul "Desain Modul Ajar Digital untuk Reading Narrative Text berbasis Kearifan Lokal" ini merupakan salah satu dari proyek yang berhasil memenangkan hibah BIMA dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) pada tahun 2024.


Ketua tim hibah, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., menyebutkan bahwa pengembangan modul ini menjadi penting sebagai bagian dari usaha untuk mengenalkan kepada generasi muda kisah-kisah inspiratif perjuangan perempuan Aceh. “Modul ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang bagaimana memahami Narrative Text dalam bahasa Inggris, tetapi juga menyisipkan nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal yang sangat berharga. Ini adalah langkah untuk melestarikan sejarah melalui pendidikan modern,” tegas Silvi saat memimpin implementasi modul tersebut di SMA Negeri 1 Kuala.


Modul yang diangkat oleh tim dosen Universitas Almuslim ini berfokus pada narasi sejarah tokoh-tokoh perempuan Aceh, seperti Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia, Pocut Meurah Intan, Putroe Phang, Putroe Shah Alam yang dikenal dengan semangat perjuangan mereka melawan penjajah Belanda. Silvi menjelaskan bahwa sejarah lokal sering kali kurang mendapatkan perhatian dalam materi pelajaran, sehingga pihaknya merasa perlu untuk mengangkat kembali sejarah perjuangan perempuan Aceh melalui media pembelajaran berbasis teknologi.


Kisah-kisah perjuangan perempuan Aceh penuh dengan semangat pantang menyerah, kepemimpinan, dan cinta tanah air yang dapat menginspirasi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Melalui modul ini, siswa dapat mempelajari bahasa Inggris sekaligus memahami bagaimana para pahlawan perempuan Aceh berjuang untuk kebebasan bangsa. Kami ingin menciptakan pembelajaran yang tidak hanya informatif, tetapi juga relevan dengan konteks budaya lokal siswa,” tambahnya.


Implementasi modul ini dilakukan dengan pendekatan Lesson Study, sebuah metode yang mengedepankan kolaborasi antara guru, siswa, dan pengamat dalam proses pembelajaran. Lesson Study dimulai dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi yang dilakukan secara bersama-sama oleh guru dan tim dosen.


Misnar, M.A., dosen dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Almuslim yang bertindak sebagai dosen model dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa pendekatan Lesson Study memberikan ruang bagi siswa untuk lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar. “Kita mulai dengan pretest menggunakan Quiziz untuk mengukur kemampuan awal siswa. Kemudian kami menyajikan materi Historical Narrative Text tentang perjuangan tokoh perempuan Aceh, di mana siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasilnya. Konsep ini memungkinkan mereka belajar dengan cara yang interaktif dan kolaboratif,” jelas Misnar.


Siswa yang terlibat dalam penelitian ini berasal dari kelas XI SMA Negeri 1 Kuala. Setelah mendapatkan paparan materi, mereka diminta untuk membaca modul yang disediakan dan kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Tahapan ini tidak hanya melatih keterampilan berbahasa Inggris siswa, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemampuan bekerja sama di antara mereka.


Sebelum diterapkan di SMA Negeri 1 Kuala, modul ini telah melalui tahapan validasi oleh para ahli dari berbagai bidang. Dr. Nurmaida, M.Pd., menjadi validator isi modul, Prof. Asnawi, S.Pd., M.Ed., memvalidasi kebahasaan, dan Andrian Kaifan, ST., MT., yang merupakan dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe memvalidasi aspek media. Validasi oleh para pakar ini dilakukan untuk memastikan bahwa modul ajar memenuhi standar kualitas pendidikan dan relevan dengan kebutuhan siswa.


"Melalui validasi ini, kami ingin memastikan bahwa setiap komponen modul telah diuji secara ilmiah dan praktis. Dengan melibatkan para pakar dari berbagai bidang, kami percaya bahwa modul ini akan memberikan manfaat maksimal bagi proses pembelajaran di sekolah," jelas Silvi.


Pelaksanaan penelitian ini turut melibatkan sejumlah pengamat, termasuk Misnawati, M.Pd (Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Umuslim), Rahma, M.Pd (Dosen PG-PAUD FKIP Umuslim), dan Dr. Alfi Syahri, M.Pd (Ketua LPPM Umuslim). Selain itu, Wardawati, M.Pd., guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Kuala, juga ikut berperan sebagai pengamat dalam kegiatan ini. Keberadaan pengamat memungkinkan adanya evaluasi langsung terhadap efektivitas modul dan metode pengajaran yang digunakan.


Wardawati menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan Universitas Almuslim dalam kegiatan ini. "Kami sangat senang dengan adanya kolaborasi ini. Modul yang diajarkan sangat relevan dengan kondisi siswa kami, dan pendekatan yang digunakan membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar. Kami berharap modul ini dapat digunakan secara berkelanjutan," ujarnya.


Penggunaan teknologi menjadi salah satu elemen penting dalam modul ajar ini. Dalam pelaksanaannya, siswa menggunakan perangkat android mereka untuk mengakses tes online melalui Quiziz serta modul digital yang telah disediakan oleh tim peneliti. Teknologi ini memungkinkan proses pembelajaran yang lebih fleksibel dan efisien, serta mendukung pembelajaran jarak jauh apabila diperlukan.


Dr. Silvi menegaskan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa Inggris bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan. "Dengan semakin berkembangnya teknologi, kita harus bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Modul ini dirancang untuk bisa diakses secara digital sehingga memudahkan siswa dalam belajar, baik di kelas maupun di rumah. Kami juga berharap modul ini bisa diakses oleh lebih banyak sekolah di Aceh melalui platform online," jelasnya.


Penelitian dan pengembangan modul ajar digital berbasis kearifan lokal ini merupakan langkah maju bagi Universitas Almuslim dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Melalui pendekatan yang inovatif dan relevan, diharapkan para siswa tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris mereka, tetapi juga lebih mengenal dan menghargai sejarah serta budaya Aceh.


Untuk anda yang tertarik, modul tentang Reading Narrative Text mengenai sejarah perempuan Aceh ini dapat diakses melalui link berikut: Modul Digital Sejarah Perempuan Aceh. Dengan modul ini, siswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami perjuangan para pahlawan lokal yang menginspirasi.