Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Harmoni Keluarga di Era Digita, PAUD Rumoh Aceh Fasilitasi Orang Tua Lewat Parenting Workshop

Minggu, 17 November 2024 | 13:33 WIB Last Updated 2024-11-17T06:33:02Z

Foto bersama peserta dan narasumber kegiatan parenting workshop PAUD Rumoh Aceh



Detikacehnews.id | Bireuen - Dalam menghadapi tantangan pengasuhan anak di era digital, PAUD Rumoh Aceh menggelar Parenting Workshop bertajuk “Menjadi Orang Tua yang Dicintai di Era Digital”. Acara yang berlangsung di aula PAUD Rumoh Aceh, Desa Lhok Awe-Awe, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, ini dihadiri oleh puluhan orang tua siswa, para guru, serta narasumber berkompeten yang memberikan wawasan mendalam tentang pengasuhan anak di tengah perkembangan teknologi yang pesat.


Ketua Yayasan Pembangunan Generasi Qur’ani Aceh (PGQA), Putri Mizanna, S.HI., membuka acara dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, Putri menekankan pentingnya peran orang tua sebagai pendamping utama anak-anak dalam tumbuh dan berkembang, terutama di tengah derasnya arus digitalisasi.


Teknologi yang semakin canggih membawa dampak besar bagi kehidupan anak-anak kita. Orang tua harus mampu menjaga kedekatan emosional dengan anak agar mereka merasa dicintai dan dihargai. Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran bagi orang tua untuk menemukan cara pengasuhan yang bijak, relevan, dan penuh kasih,” ujar Putri, yang juga berprofesi sebagai Penyuluh Agama Islam Kabupaten Bireuen.


Putri juga mengingatkan agar orang tua senantiasa menjaga komunikasi yang baik dengan anak dan mengelola penggunaan perangkat digital dalam keluarga. "Bukan berarti kita melarang anak menggunakan gadget, tetapi kita harus bijak membatasi penggunaannya agar tidak mengganggu ikatan emosional dalam keluarga," tambahnya.


Sebagai narasumber utama, Dr. Rizki Dasilva, MA., menyampaikan materi yang komprehensif dan inspiratif tentang peran orang tua dalam menghadapi tantangan era digital. Rizki, yang juga menjabat sebagai Kepala SMA IT Entrepreneur Muhammadiyah (Enmu) Bireuen, memaparkan prinsip komunikasi dengan anak yang relevan di era digital, sekaligus memberikan 20 tips praktis menjadi ayah dan ibu idola.


Ayah dan bunda harus menjadi fasilitator terbaik bagi anak-anak mereka. Fungsi utama fasilitator ini meliputi peran sebagai narasumber, pelatih, penggerak, dan mediator bagi anak,” jelas Rizki. Ia juga menekankan pentingnya kasih sayang dalam pengasuhan, tanpa melupakan kebutuhan anak untuk memahami dan memanfaatkan teknologi secara positif.


Menurut Rizki, orang tua di era digital perlu kreatif dan proaktif dalam membangun hubungan yang harmonis dengan anak-anak. Ia mencontohkan cara sederhana, seperti menetapkan waktu bebas gadget untuk keluarga, berdiskusi tentang hal-hal yang menarik bagi anak, serta memberikan dukungan penuh pada minat dan bakat mereka.


Workshop ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif yang dipandu oleh Syahrati sebagai moderator. Sesi ini menjadi momen bagi orang tua untuk berbagi pengalaman serta bertanya langsung kepada narasumber mengenai kendala yang dihadapi dalam pengasuhan anak. Berbagai isu, mulai dari cara mengelola waktu penggunaan gadget hingga strategi memperkuat komunikasi dalam keluarga, menjadi topik yang dibahas secara mendalam.


Salah satu peserta, Nurhayati, mengungkapkan rasa syukurnya dapat mengikuti acara ini. “Kami sering merasa bingung bagaimana membatasi anak bermain gadget tanpa membuat mereka marah. Alhamdulillah, setelah mengikuti acara ini, saya mendapatkan solusi dan inspirasi untuk mendampingi anak dengan lebih bijak,” ungkapnya.


Acara ini ditutup dengan harapan besar bahwa setiap orang tua yang hadir dapat membawa pulang ilmu dan pengalaman baru tentang cara menjadi orang tua yang dicintai sekaligus mampu menyeimbangkan peran mereka sebagai pengasuh dan sahabat bagi anak-anak di tengah era digital.


Kami percaya bahwa peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam membentuk karakter dan keterampilan anak sejak usia dini. PAUD Rumoh Aceh akan terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak,” ungkap Sakdah, S.Pd., Kepala PAUD Rumoh Aceh.


Sebagai lembaga pendidikan anak usia dini yang berbasis pada nilai-nilai Al-Qur’an, PAUD Rumoh Aceh terus berupaya menjadi pelopor pendidikan berkualitas di Kabupaten Bireuen. Workshop ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen lembaga dalam membekali orang tua dan guru dengan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh.


Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan hubungan antara orang tua, anak, dan guru semakin erat, sehingga generasi masa depan yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global dapat terwujud.