Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Sidak BPKD Bireuen, Bupati Mukhlis: Potensi Bireuen Luas, Mengapa PAD Hanya Rp 47 Miliar?

Jumat, 07 Maret 2025 | 11:46 WIB Last Updated 2025-03-07T04:46:37Z

Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST bersama Junaidi, SE, selaku Kepala Bidang Penagihan PAD Bireuen saat melakukan sidak di BPKD Bireuen.



Detikacehnews.id | Bireuen - Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bireuen pada Kamis, 6 Maret 2025. Dalam sidak tersebut, Bupati Mukhlis menyampaikan keprihatinannya terhadap realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bireuen yang dinilai masih sangat minim dan membutuhkan pembenahan serius.


Mukhlis menegaskan bahwa Kabupaten Bireuen memiliki potensi wilayah yang luas dan sumber daya yang megah, namun hasil PAD yang bisa digunakan hanya mencapai Rp47 miliar. "Ini angka yang sangat kecil untuk kabupaten seluas dan semegah Bireuen. Kedepan, saya ingin agar sumber PAD ini jelas dan memiliki data yang akurat sehingga target yang kita tetapkan bukan sekadar angan-angan belaka atau istilahnya hanya 'target di ateuh angen' (target di atas angin)," ujar Mukhlis dengan nada tegas.


Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mukhlis secara langsung menanyakan kepada Junaidi, SE, selaku Kepala Bidang Penagihan PAD Bireuen mengenai sumber-sumber utama pendapatan daerah. Menjawab pertanyaan tersebut, Junaidi memaparkan bahwa PAD Bireuen selama ini diperoleh dari berbagai sektor, di antaranya: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Parkir, Pajak Galian C, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Beberapa sektor lainnya.


Mendengar penjelasan tersebut, Bupati Mukhlis menekankan pentingnya optimalisasi setiap sektor agar PAD bisa meningkat signifikan. "Saya minta setiap sektor ini ditelaah lebih dalam lagi. Jangan hanya menerima data apa adanya, tetapi harus ada terobosan dalam pengelolaan dan penagihannya. Harus jelas antara target dan realisasi," tegas Mukhlis.


Bupati Mukhlis juga menyoroti persoalan akurasi data dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah. Menurutnya, salah satu penyebab rendahnya PAD adalah kurangnya sinergi antara instansi terkait serta lemahnya pengawasan terhadap objek-objek pajak yang ada.
 

"Misalnya, pajak parkir dan pajak galian C, ini sektor yang seharusnya bisa memberikan kontribusi besar jika dikelola dengan baik. Saya ingin ada inovasi dan kolaborasi dengan pihak swasta serta pengawasan yang lebih ketat agar tidak ada potensi kebocoran PAD," tambahnya.


Mukhlis berharap BPKD dapat menyusun strategi yang lebih matang dalam meningkatkan PAD, termasuk memperbaiki sistem penagihan dan memastikan tidak ada kebocoran pendapatan. Ia juga meminta agar dilakukan pendataan ulang terhadap seluruh potensi pendapatan daerah agar lebih terukur dan terencana.


Sebelum mengakhiri sidaknya, Bupati Mukhlis memberikan instruksi khusus kepada BPKD Bireuen agar segera menyusun laporan komprehensif mengenai potensi PAD di setiap sektor. Laporan ini nantinya akan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan strategis untuk meningkatkan PAD Bireuen di masa mendatang.


"Saya tunggu laporan lengkapnya secepat mungkin. Jangan sampai kita hanya terus berbicara soal masalah, tetapi tidak ada solusi konkret di lapangan," pungkasnya.


Sidak ini diharapkan menjadi momentum perbaikan bagi pengelolaan keuangan daerah di Bireuen. Dengan adanya perhatian khusus dari Bupati Mukhlis, masyarakat berharap PAD Bireuen dapat meningkat dan digunakan untuk berbagai program pembangunan yang lebih nyata dan bermanfaat bagi masyarakat luas.