Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Pemkab Bireuen Bantu Dua Unit Traktor untuk Petani Gampong Paloh Kayee Kunyet

Kamis, 17 April 2025 | 23:11 WIB Last Updated 2025-04-17T16:11:08Z

Kepala Distanbun Bireuen, Mulyadi, SE, MM saat memberikan sambutan pada acara khanduri blang di Gampong Paloh Kayee Kunyet, Kecamatan Gandapura.



Detikacehnews.id | Bireuen - Komitmen Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam mewujudkan swasembada pangan semakin nyata. Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), Pemkab Bireuen menyalurkan dua unit traktor kepada masyarakat tani di Gampong Paloh Kayee Kunyet, Kecamatan Gandapura, sebagai bagian dari upaya percepatan pengolahan lahan dan penerapan sistem tanam berbasis siklus alam guna mencegah serangan hama yang merugikan petani.


Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Distanbun Bireuen, Mulyadi, SE, MM dalam acara Khanduri Blang (syukuran turun ke sawah) yang digelar secara sederhana namun penuh makna di halaman meunasah Gampong Paloh Kayee Kunyet pada Kamis, 17 April 2024.


Dalam sambutannya, Mulyadi menjelaskan bahwa bantuan dua traktor, masing-masing satu traktor roda empat dan satu hand traktor dilengkapi dengan dukungan biaya operasional dan biaya pengolahan tanah yang sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen.


Ini bukan hanya simbol bantuan alat, tapi bukti bahwa Pemkab Bireuen serius dan konsisten dalam mendukung masyarakat tani demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan,” ujar Mulyadi.


Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Gampong Paloh Kayee Kunyet telah menjadi salah satu desa yang mulai menyesuaikan sistem tanam berdasarkan indeks pertanaman (IP), sebuah pendekatan berbasis kalender tanam dan siklus alam yang bertujuan mengoptimalkan produktivitas pertanian.


Tak hanya memberikan bantuan alat pertanian, Distanbun Bireuen juga telah melakukan pendampingan intensif melalui penyuluh pertanian dan para "menteri tani" istilah yang digunakan untuk menyebut petani-petani teladan yang turut menjadi inspirator di lapangan. Pendampingan ini meliputi penyuluhan langsung tentang teknik tanam padi yang baik, efisien, dan ramah lingkungan.


Dulu hasil panen di sini hanya 6 sampai 7 ton per hektar. Tapi setelah kami turun langsung, memberikan penyuluhan, dan mendampingi proses pengolahan lahan dan tanam, alhamdulillah hasilnya kini mencapai 8 sampai 9 ton per hektar,” ungkap Mulyadi dengan penuh semangat.


Penjabat Geuchik Gampong Paloh Kayee Kunyet, Bapak Gazali, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemkab Bireuen, khususnya kepada Kepala Dinas Pertanian, atas perhatian yang mulai nyata dirasakan oleh warga desanya.


Desa kami dulunya seperti terlupakan, tidak pernah mendapat perhatian. Tapi sekarang alhamdulillah, masyarakat mulai bergerak maju. Bantuan ini menjadi harapan besar bagi masa depan pertanian di desa kami,” ujar Gazali.


Ia menambahkan bahwa desa tersebut memiliki luas sawah sekitar 30 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 60 kepala keluarga. Potensi pertanian masih terbuka lebar jika difasilitasi dengan baik.


Dengan adanya embung, sumur bor, dan mesin pompa air, kami optimis bisa tanam hingga tiga kali dalam setahun,” tambahnya.


Acara yang berlangsung dengan penuh khidmat dan kekeluargaan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Pj. Swasembada Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. drh. Agus Susanto, M.Si, Wakil Bupati Bireuen Ir. H. Razuardi, MT, perwakilan Kodim 0111/Bireuen, Muspika Gandapura, Ketua KTNA Bireuen H. Yusri, serta puluhan petani dan warga setempat.


Dr. Agus Susanto dalam kesempatan itu mengapresiasi langkah nyata Pemkab Bireuen yang dinilainya visioner dan tepat sasaran. Ia menegaskan bahwa program ketahanan pangan harus dimulai dari desa, dengan kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat lokal.


Bireuen telah memberikan contoh yang baik. Jika ini dikembangkan dan diikuti daerah lain, kita tidak hanya bisa swasembada, tapi juga menjadi pengekspor pangan,” ucapnya.


Melalui momentum Khanduri Blang ini, masyarakat tani Gampong Paloh Kayee Kunyet semakin percaya diri dan semangat untuk memanfaatkan potensi pertanian mereka secara maksimal. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, perangkat desa, dan kelompok tani menjadi pondasi kuat dalam membangun kedaulatan pangan dari akar rumput.


InsyaAllah, jika petani dibina, diberdayakan, dan difasilitasi, maka hasilnya tidak hanya dirasakan oleh petani sendiri, tetapi juga oleh seluruh masyarakat,” pungkas Mulyadi menutup sambutannya.