Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Bersama Bupati, Ketua Komisi IV DPRK Bireuen Tinjau Langsung Hunian Tak Layak dan Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:01 WIB Last Updated 2025-05-17T02:22:16Z

Dok. Kegiatan Ketua Komisi IV DPRK Bireuen, Hidayatus Siddiq, S.Pd., MM., bersama Bupati Bireuen tinjau langsung penerima bantuan rumah layak huni di Gandapura.



Detikacehnews.id | Bireuen - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Hidayatus Siddiq, S.Pd., MM., kembali menunjukkan dedikasinya sebagai wakil rakyat yang berpihak pada kebutuhan masyarakat paling mendasar. Bersama Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST., ia terjun langsung ke lapangan meninjau sejumlah lokasi penerima bantuan rumah layak huni tahun anggaran 2025 di wilayah Kecamatan Gandapura, Bireuen.


Kehadiran Hidayatus Siddiq yang akrab dipanggil Keuchik Dayat ini bukan sekadar mendampingi kepala daerah, melainkan bentuk komitmen moral dan politiknya untuk memastikan bahwa program-program pro rakyat berjalan sesuai harapan dan tepat sasaran. Sebelumnya, ia bersama Bupati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Camat Gandapura serta dua Puskesmas di wilayah itu, menunjukkan sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam mengawasi kualitas pelayanan publik.


Usai sidak, Keuchik Dayat dan Bupati langsung melanjutkan peninjauan ke beberapa gampong yang menjadi lokasi penerima rumah bantuan. Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat mereka menyambangi kediaman Muhammad Adi, seorang muallaf keturunan Tionghoa di Gampong Cot Puuk, yang tinggal bersama istri dan tiga anaknya di rumah berdinding anyaman bambu yang nyaris rubuh.


Kondisi rumah ini sangat memprihatinkan. Tidak layak dihuni, apalagi untuk anak-anak yang sedang tumbuh. Bantuan rumah untuk keluarga ini harus dipercepat. Ini bukan sekadar bangunan, ini tentang martabat dan harapan,” ujarnya dengan nada serius di depan warga dan perangkat gampong yang turut hadir.


Hidayatus Siddiq, yang juga politisi dari Fraksi Partai Golkar, menyampaikan bahwa program rumah layak huni tahun 2025 merupakan salah satu program prioritas Pemkab Bireuen. Total ada 152 unit rumah yang akan dibangun untuk masyarakat miskin, korban bencana, dan keluarga kurang mampu. Pembangunan itu bersumber dari dua lembaga, yakni 52 unit melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) dan 100 unit dari Baitul Mal Kabupaten Bireuen.


Ia juga menegaskan bahwa setiap unit rumah yang dibangun melalui APBK Bireuen dianggarkan senilai Rp 98 juta, dan anggaran itu harus digunakan secara maksimal dan transparan. “Ini bukan sekadar angka di atas kertas. Saya ingin memastikan bahwa dana yang digelontorkan benar-benar menghasilkan rumah yang layak, kokoh, dan nyaman untuk ditinggali,” tegasnya.


Di sepanjang kunjungan, Hidayatus turut berdialog langsung dengan para calon penerima bantuan. Di Gampong Damakawan, ia menyapa Aisyah, seorang janda lansia yang hidup sendirian dalam rumah semi permanen yang bocor dan berlantai tanah. Di Gampong Blang Guron, ia meninjau rumah Ibnu Hajar, buruh harian lepas yang juga tinggal dalam kondisi serba kekurangan. Sementara di Keude Lapang, ia menyaksikan langsung kondisi rumah Azhar Zulkifli, kepala keluarga dengan tiga anak yang hampir setiap musim hujan kebanjiran karena posisi rumah yang rendah.


Menurut Hidayatus Siddiq, pengawalan terhadap program seperti ini tidak boleh hanya mengandalkan laporan administratif. Ia menilai bahwa pendekatan lapangan dan empati langsung kepada masyarakat jauh lebih efektif untuk menilai urgensi dan kelayakan penerima bantuan.



Saya bukan hanya anggota dewan yang duduk di ruang rapat. Saya adalah perpanjangan suara rakyat yang harus melihat dan merasakan langsung bagaimana rakyat hidup. Baru setelah itu kita bisa membuat keputusan yang adil,” ujarnya dengan nada penuh tanggung jawab.


Bupati Bireuen, H. Mukhlis, yang turut hadir sepanjang kunjungan tersebut, memberikan apresiasi atas peran aktif Hidayatus Siddiq dalam mendampingi dan mengawasi pelaksanaan program ini. “Beliau adalah mitra kerja yang proaktif, tidak hanya menagih kinerja pemerintah, tapi juga ikut hadir dan memberikan masukan langsung di lapangan,” kata Bupati.


Kehadiran kedua tokoh ini menjadi angin segar bagi warga Gandapura. Beberapa tokoh masyarakat mengaku baru kali ini mereka merasakan perhatian dari dua pemimpin yang benar-benar datang, melihat, dan mendengar keluhan mereka langsung dari depan pintu rumah.


Biasanya kalau ada pembangunan, kami cuma dapat info dari kepala desa. Tapi hari ini, Bupati dan anggota DPRK langsung datang. Ini luar biasa,” ungkap salah satu warga Cot Puuk dengan penuh haru.


Sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi pembangunan, infrastruktur, dan teknologi, Hidayatus mengaku akan terus melakukan pemantauan selama proses pembangunan berlangsung. Ia juga menyatakan komitmennya untuk memastikan tidak ada penyimpangan dan tidak ada penerima fiktif.


Setiap rumah yang dibangun adalah simbol kehadiran negara. Jangan sampai disalahgunakan. Saya akan pastikan pengawasan dilakukan menyeluruh dan transparan,” pungkasnya.


Dengan kepedulian dan keberpihakan nyata kepada rakyat, Hidayatus Siddiq menunjukkan bahwa peran legislatif bukan sekadar merancang regulasi, tetapi juga memastikan keadilan sosial benar-benar menyentuh akar rumput. Di tengah hiruk-pikuk politik lokal, sosok seperti Hidayatus menjadi gambaran ideal tentang wakil rakyat yang bekerja dengan hati, mengutamakan kepentingan masyarakat, dan menjadikan amanah sebagai tanggung jawab mulia.