Momen Dekan FKIP Universitas Almuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi foto bersama anak-anak Pekerja Migran binaan KBRI di Malaysia.
Detikacehnews.id | Malaysia - Komitmen Universitas Almuslim (Umuslim) dalam mendukung visi menjadi universitas unggul dan berdaya saing global kembali dibuktikan melalui pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat internasional yang dilangsungkan di Sanggar Anak-anak Pekerja Migran binaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia. Salah satu tokoh penting dalam kegiatan ini adalah Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Umuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi., yang turut serta sebagai narasumber sekaligus penggerak utama dalam bidang bimbingan dan konseling anak.
Kegiatan yang diikuti oleh 65 peserta ini tidak hanya berfokus pada aspek pendidikan dan pelatihan, tetapi juga mengusung semangat kolaborasi internasional antara Universitas Almuslim dengan Universitas Islam Aceh (UIA). Mengangkat tema besar “Membangun Kolaborasi Internasional Menuju Universitas Unggul,” kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk berbagi pengalaman, memperluas jejaring akademik, serta mendorong inovasi dalam dunia pendidikan lintas negara.
Dr. Sari Rizki yang dikenal luas sebagai psikolog pendidikan dengan kepedulian tinggi terhadap perkembangan anak, memberikan materi mendalam seputar bimbingan dan konseling bagi anak-anak pekerja migran. Dalam sesi yang berlangsung interaktif dan menyentuh, beliau menyoroti pentingnya dukungan psikososial dalam membantu anak-anak Indonesia di luar negeri agar tetap memiliki semangat belajar dan mampu mengembangkan potensi diri mereka.
“Anak-anak di sanggar ini adalah pejuang kecil yang patut kita dukung. Mereka berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak dan lingkungan belajar yang sehat secara emosional,” ungkap Dr. Sari Rizki saat dikonfirmasi awak media detikacehnews.
Selain memberikan bimbingan psikologis, tim pengabdian juga mengadakan pelatihan kewirausahaan dan ketahanan pangan yang bertujuan memberdayakan komunitas anak-anak dan keluarga pekerja migran secara berkelanjutan. Para dosen Umuslim yang turut serta dalam kegiatan ini antara lain Dr. Sonny M. Ikhsan, S.E., M.Si., Dr. drh. Zulfikar, M.Si., M. Rasyidin, M.Sc., Jamaluddin, M.Si., Shaumil Hadi, MA., serta Dr. Diana dari Universitas Islam Aceh.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari pihak KBRI Malaysia, guru-guru sanggar, serta komunitas orang tua anak-anak binaan. Kehadiran tokoh akademik seperti Dr. Sari Rizki tidak hanya memperkuat nilai ilmiah kegiatan ini, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para pendidik dan anak-anak tentang arti penting pendidikan yang inklusif dan berorientasi masa depan.
Lebih dari sekadar pengabdian, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan kelembagaan antara Umuslim dan UIA. Diskusi strategis antarperguruan tinggi digelar sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, dan rintisan kolaborasi riset lintas negara.
Universitas Almuslim melalui kegiatan ini kembali menegaskan komitmennya dalam melakukan inovasi, membangun kolaborasi global, dan memperluas dampak positif pendidikan, khususnya bagi komunitas diaspora Indonesia. Rektor Umuslim menyampaikan apresiasi terhadap seluruh dosen yang terlibat, terutama kepada Dr. Sari Rizki atas kontribusi aktif dan dedikasinya dalam bidang pendidikan anak dan konseling lintas budaya.
Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal dari kerja sama internasional yang lebih luas dan berkelanjutan, serta membawa manfaat konkret bagi pengembangan pendidikan, baik di Indonesia maupun di komunitas luar negeri.
“Kami percaya, melalui kolaborasi seperti ini, pendidikan dapat menjangkau lebih banyak kehidupan, membangun harapan, dan menciptakan perubahan,” tutup Dr. Sari Rizki dengan penuh optimisme.