![]() |
Ketua BMK Bireuen, Tgk. Muhammad Hafiq, S.Sy. |
Detikacehnews.id | Bireuen – Badan Baitul Mal Kabupaten (BMK) Bireuen menjalin sinergi dengan Baitul Mal Aceh untuk menyalurkan zakat kepada guru, siswa, santri, serta masyarakat kurang mampu di Kabupaten Bireuen pada tahun 2025. Program ini menjadi bagian dari komitmen bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pendidikan, sekaligus mendukung pengentasan kemiskinan di daerah.
Pada tahun ini, zakat akan disalurkan ke berbagai segmen mustahik. Untuk kategori fakir uzur dan janda fakir, masing-masing akan menerima bantuan sebesar Rp1.500.000. Kuota penerima dalam kategori ini mencapai 119 orang, yang saat ini tengah dalam tahap finalisasi data.
Selain itu, bantuan konsumtif juga akan diberikan kepada 91 keluarga miskin dengan besaran Rp1.000.000 per penerima. Program ini diharapkan mampu menjadi penopang kebutuhan dasar masyarakat dhuafa, terutama di tengah kondisi ekonomi yang kian menantang.
Sektor pendidikan mendapat perhatian yang cukup besar. BMK Bireuen bersama Baitul Mal Aceh menyalurkan bantuan zakat kepada 820 siswa miskin tingkat SMA, SMK, dan SLB. Masing-masing siswa akan menerima Rp1.000.000 untuk mendukung keberlangsungan pendidikan mereka.
Tidak hanya siswa, 200 santri dayah dan 30 guru dayah juga akan mendapatkan bantuan konsumtif sebesar Rp1.000.000 per orang. Dukungan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap peran santri dan guru dayah dalam membangun generasi yang berakhlak dan berilmu.
Selain bantuan konsumtif, program zakat tahun 2025 juga mencakup aspek pemberdayaan ekonomi. Sebanyak 70 penerima akan memperoleh bantuan modal usaha individu sebesar Rp2.500.000. Skema ini dirancang agar mustahik tidak hanya terbantu secara sementara, tetapi juga dapat mengembangkan usaha kecil yang berkelanjutan untuk memperbaiki taraf hidup keluarga.
Menyambut tahun 2025, BMK Bireuen memperkenalkan sistem pendaftaran mustahik secara online. Inovasi ini bertujuan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan zakat, sekaligus memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi. Dengan sistem ini, proses pendaftaran, verifikasi, hingga pengumuman penerima dapat dipantau lebih terbuka.
Ketua BMK Bireuen, Tgk. Muhammad Hafiq, S.Sy, menegaskan bahwa seluruh proses penyaluran dilakukan secara gratis tanpa pungutan biaya.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak mempercayai oknum yang meminta biaya dengan mengatasnamakan BMK. Seluruh informasi resmi hanya bisa diperoleh melalui kantor sekretariat Baitul Mal Bireuen,” tegasnya.
Kepala Sekretariat BMK Bireuen, Zubir Putra, SE., MM, menambahkan bahwa program zakat ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat, terutama siswa dari keluarga miskin yang membutuhkan dukungan untuk kelanjutan pendidikan.
“Semoga bantuan ini benar-benar bermanfaat dan dapat digunakan secara tepat, sehingga pendidikan anak-anak kita tetap terjaga meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit,” ujarnya.
Kerjasama BMK Bireuen dengan Baitul Mal Aceh ini dinilai strategis dalam memperkuat peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat. Selain berfungsi membantu kebutuhan dasar, zakat juga diharapkan dapat membuka jalan bagi peningkatan kesejahteraan jangka panjang, terutama di sektor pendidikan dan ekonomi.
Dengan sinergi yang erat, kedua lembaga ini berkomitmen memastikan penyaluran zakat 2025 berjalan transparan, tepat sasaran, dan membawa manfaat nyata bagi guru, siswa, santri, serta masyarakat dhuafa di Kabupaten Bireuen.