![]() |
Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST. |
Detikacehnews.id | Bireuen - Fenomena cuaca panas ekstrem dan kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Bireuen beberapa pekan terakhir, memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Tak hanya menyebabkan kekeringan lahan pertanian dan perkebunan, kondisi ini juga berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat, khususnya di sektor agraris yang menjadi tulang punggung ekonomi warga.
Menanggapi situasi tersebut, Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST., mengambil langkah spiritual dengan mengajak seluruh masyarakat untuk melaksanakan shalat Istisqa, sebuah ibadah sunnah yang dilakukan umat Islam guna memohon turunnya hujan kepada Allah SWT. Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Jumat (1/8/2025) pukul 14.00 WIB, bertempat di Lapangan Terbuka Hijau Gampong Cot Gapu, Bireuen, seusai shalat Jumat.
Dalam keterangannya kepada media, Bupati Mukhlis menyampaikan bahwa pelaksanaan shalat Istisqa ini bukan hanya sebagai bentuk kepasrahan atas bencana kekeringan, melainkan juga sebagai momentum penguatan iman dan solidaritas umat dalam menghadapi musibah bersama.
"Kami yakin bahwa pertolongan Allah SWT itu nyata. Saat segala upaya teknis belum cukup untuk mengatasi kondisi ini, maka jalan terbaik adalah kembali kepada Sang Pencipta dengan memperbanyak doa, zikir, dan ibadah bersama. Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat Bireuen, para tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga para pemuda dan pelajar, untuk turut hadir dalam pelaksanaan shalat Istisqa ini," ujar Bupati Mukhlis.
Ia juga menambahkan bahwa shalat Istisqa akan diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN) dari jajaran Pemerintah Kabupaten Bireuen, sebagai bentuk teladan bagi masyarakat luas.
Musim kemarau yang melanda kawasan pesisir utara Aceh, termasuk Bireuen, telah berlangsung dalam intensitas yang cukup tinggi. Beberapa daerah mengalami kekurangan air bersih, sementara lahan-lahan pertanian mulai mengering dan mengancam hasil panen masyarakat. Petani sawah, kebun palawija, dan pekebun rakyat lainnya menjadi kelompok paling terdampak dari fenomena alam ini.
Bupati Mukhlis menegaskan bahwa pemerintah daerah terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk langkah antisipasi dan penanganan lanjutan. Namun ia menekankan, musibah seperti ini tidak bisa hanya diselesaikan dengan pendekatan teknis semata.
"Ini waktunya kita bersatu dalam doa. Saya percaya, saat hati umat Islam bersatu, langit pun akan terbuka untuk rahmat-Nya. Mari kita perkuat keyakinan dan memperbanyak amalan, memohon agar Allah SWT segera menurunkan hujan yang membawa berkah," ungkapnya.
Shalat Istisqa bukan hal baru dalam tradisi umat Islam. Sejak zaman Rasulullah SAW, ketika umat mengalami kekeringan atau kemarau panjang, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat untuk berkumpul dan memohon hujan melalui shalat ini. Di masa modern, praktik tersebut tetap dijaga sebagai bentuk tawakkal umat kepada Tuhan, sembari terus berikhtiar dalam bentuk lain.
Bupati berharap kegiatan shalat ini dapat menjadi pengingat bahwa di tengah kemajuan teknologi dan sistem, umat manusia tetap bergantung kepada kekuasaan Allah SWT.
"Kita makhluk lemah. Maka mari hadirkan kekuatan spiritual dalam menyikapi bencana alam. Mari hadir bersama, ajak keluarga, sahabat, dan tetangga untuk memadati Lapangan Cot Gapu siang nanti. Kita berdoa, kita menangis, kita mohon ampun dan berharap hujan sebagai rahmat Allah turun ke bumi kita yang mulai kering," serunya penuh harap.
Sebagai catatan, pelaksanaan shalat Istisqa ini menjadi yang pertama dilakukan di era kepemimpinan Bupati Mukhlis sejak dilantik pada awal 2024 lalu, menandai pendekatan kepemimpinan yang tidak hanya fokus pada program pembangunan fisik, tetapi juga spiritualitas dan nilai-nilai religius.
Semoga hujan segera turun dan membawa berkah bagi seluruh masyarakat Bireuen.
"Kita makhluk lemah. Maka mari hadirkan kekuatan spiritual dalam menyikapi bencana alam. Mari hadir bersama, ajak keluarga, sahabat, dan tetangga untuk memadati Lapangan Cot Gapu siang nanti. Kita berdoa, kita menangis, kita mohon ampun dan berharap hujan sebagai rahmat Allah turun ke bumi kita yang mulai kering," serunya penuh harap.
Sebagai catatan, pelaksanaan shalat Istisqa ini menjadi yang pertama dilakukan di era kepemimpinan Bupati Mukhlis sejak dilantik pada awal 2024 lalu, menandai pendekatan kepemimpinan yang tidak hanya fokus pada program pembangunan fisik, tetapi juga spiritualitas dan nilai-nilai religius.
Semoga hujan segera turun dan membawa berkah bagi seluruh masyarakat Bireuen.