Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

IMSAM Meusyeuhu Fest II Jadi Ajang Kreativitas, Kebersamaan, dan Kepedulian Sosial

Senin, 18 Agustus 2025 | 20:55 WIB Last Updated 2025-08-18T13:55:00Z

Dok. Foto bersama Pengurus IMSAM Lhokseumawe–Aceh Utara.

 

Detikacehnews.id | Bireuen - Ikatan Mahasiswa Samalanga dan Simpang Mamplam (IMSAM) Lhokseumawe–Aceh Utara kembali menorehkan catatan penting dalam kiprah sosial dan akademiknya melalui penyelenggaraan IMSAM Meusyeuhu Fest II yang berlangsung pada 12–16 Agustus 2025 di Samalanga, Bireuen. Festival yang mengangkat tema “Bersama IMSAM, Kita Tingkatkan Prestasi Pelajar, Mendukung UMKM, dan Mewujudkan Pengabdian yang Nyata” ini menjadi ruang kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, pelajar, dan pelaku usaha lokal.


Kegiatan yang telah memasuki tahun kedua ini menghadirkan rangkaian agenda yang padat, mulai dari kompetisi pelajar, donor darah, hingga bazar dan expo UMKM. Melalui acara tersebut, IMSAM ingin menegaskan bahwa mahasiswa bukan hanya bagian dari dunia akademik, melainkan juga agen perubahan sosial yang mampu menggerakkan masyarakat menuju arah yang lebih baik.


Salah satu agenda besar yang menjadi sorotan adalah kompetisi pelajar yang meliputi bidang seni, olahraga, dan akademik. Lomba tersebut tidak hanya menjadi wadah menyalurkan bakat, tetapi juga sarana membangun mental kompetitif, sportivitas, serta rasa percaya diri bagi para pelajar di wilayah Samalanga dan sekitarnya. Dari pentas seni tradisional, pertandingan olahraga antarpelajar, hingga adu kecerdasan akademik, seluruh rangkaian berjalan meriah dengan dukungan penuh masyarakat.


Kompetisi ini adalah bukti nyata bahwa pelajar kita memiliki potensi besar jika diberikan ruang yang tepat. IMSAM hadir untuk menjembatani potensi tersebut agar bisa berkembang dan berkontribusi bagi daerah,” ujar Ketua Umum IMSAM, Khaliluddin, dalam sambutannya.


Selain fokus pada pengembangan pelajar, IMSAM Meusyeuhu Fest II juga memberi ruang khusus bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperkenalkan produk lokal. Melalui bazar dan expo, aneka produk khas mulai dari kuliner tradisional hingga kerajinan tangan dipamerkan dan mendapatkan sambutan hangat dari pengunjung. Kehadiran expo ini menjadi angin segar bagi UMKM, yang selama ini berperan sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat.


Tak hanya berhenti di bidang prestasi dan ekonomi, festival ini juga menyelipkan kepedulian sosial melalui kegiatan donor darah. Mahasiswa, pelajar, dan masyarakat berpartisipasi aktif, sehingga mampu membantu memenuhi kebutuhan stok darah di wilayah sekitar. Kegiatan tersebut menjadi wujud solidaritas mahasiswa kepada masyarakat, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang terus dijunjung tinggi.


Puncak festival berlangsung meriah dengan suguhan seni budaya yang menampilkan tarian tradisional, termasuk tarian khas Samalanga Rabani Wahed. Ribuan masyarakat turut hadir memadati lokasi kegiatan, menikmati suasana kebersamaan yang kental. Penutupan ditandai dengan letupan kembang api yang menambah kemegahan malam perayaan.


Dalam kesempatan itu, Lailan F Saidina, perwakilan Ikatan Keluarga Samalanga dan Simpang Mamplam (IKSM), menyampaikan apresiasinya atas kerja keras panitia.
Saya salut dengan panitia yang hanya berjumlah sekitar 60 orang, namun mampu menggelar event sebesar ini. Bahkan pemerintah daerah pun perlu berpikir dua kali untuk mengadakan acara serupa,” ungkapnya dengan penuh kebanggaan.


Ketua Umum IMSAM, Khaliluddin, menegaskan bahwa Meusyeuhu Fest bukan sekadar ajang hiburan. “Melalui IMSAM Meusyeuhu Fest II, kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga peduli terhadap masyarakat dan pembangunan daerah,” katanya.


Dengan semangat kebersamaan, IMSAM berupaya menghadirkan energi positif yang mempererat hubungan antara mahasiswa, masyarakat, dan pelaku usaha. Slogan “IMSAM Satu dan Padu” terus digaungkan sebagai simbol persatuan dan komitmen untuk bergerak bersama membangun Samalanga dan sekitarnya.


Keberhasilan IMSAM Meusyeuhu Fest II menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dapat memainkan peran strategis dalam pembangunan daerah melalui kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian sosial. Festival ini tidak hanya meninggalkan kesan bagi para peserta dan pengunjung, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi.