![]() |
Syahrizal, S.P (kiri) Ketua DPD PKS Bireuen, Septiandi, S.Pd (tengah) Sekretaris PKS Bireuen, dan Achyarnis, S.Pd (kanan) Bendahara PKS Bireuen. |
Prosesi pelantikan dilakukan oleh Ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Aceh, Tgk. Wahyudi, SE, yang hadir khusus mewakili Dewan Pengurus Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Aceh. Ia mengukuhkan secara resmi jajaran pengurus baru sekaligus menyampaikan pesan penting agar PKS Bireuen memperkuat soliditas organisasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Yang menjadi perhatian publik, kepengurusan baru PKS Bireuen kali ini dipimpin oleh tiga kader muda yang dinilai sebagai representasi regenerasi kepemimpinan partai. Mereka adalah Syahrizal, S.P sebagai Ketua DPD, Septiandi, S.Pd sebagai Sekretaris, dan Achyarnis, S.Pd sebagai Bendahara.
Syahrizal, Ketua dengan Rekam Jejak Panjang
Syahrizal, S.P, yang kini berusia 41 tahun, dipercaya sebagai Ketua DPD PKS Bireuen periode 2025–2030. Sebelumnya, ia telah mengabdi selama tiga periode berturut-turut sebagai Sekretaris DPD PKS Bireuen. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Ketua Komisi V DPRK Bireuen.
Perjalanan politiknya dimulai sejak 2002 ketika menjadi pengurus Dewan Pengurus Ranting (DPRa) PKS Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Seiring itu, ia aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan di Universitas Syiah Kuala (USK). Setelah menamatkan studi di USK pada 2009, Syahrizal kembali ke kampung halaman di Gandapura dan mendirikan sekolah Islam terpadu berbasis tahfiz Al-Qur’an, mulai dari PAUD hingga SD. Kini, sekolah tersebut berkembang menjadi lembaga pendidikan favorit dengan jumlah siswa terbanyak di Kecamatan Gandapura.
Septiandi, Sekretaris yang Konsisten di Bidang Sosial dan Pendidikan
Posisi Sekretaris DPD PKS Bireuen diamanahkan kepada Septiandi, S.Pd, kader berusia 37 tahun asal Gampong Cot Jabet, Kecamatan Gandapura. Dalam kepengurusan sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Bidang Humas DPD PKS Bireuen. Alumni FKIP Universitas Almuslim ini kini berprofesi sebagai Trainer Stifin, sebuah lembaga yang fokus pada pengembangan minat dan bakat siswa.
Septiandi juga memiliki pengalaman memimpin lembaga filantropi di Aceh yang banyak membantu masyarakat miskin di pedesaan. Aktivitas sosialnya yang konsisten membuat dirinya dikenal luas sebagai figur yang peduli terhadap pemberdayaan masyarakat.
Achyarnis, Bendahara yang Aktif dalam Gerakan Sosial
Sementara itu, jabatan Bendahara DPD PKS Bireuen dipercayakan kepada Achyarnis, S.Pd, yang juga merupakan alumni Fakultas Pendidikan Universitas Almuslim. Sejak masa kuliah, ia aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan hingga dipercaya menjadi Ketua Umum salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampusnya.
Di luar aktivitas politik, Achyarnis dikenal aktif dalam organisasi sosial. Ia pernah terlibat di LSM Rumah Peduli yang bergerak dalam pelayanan ambulans gratis dan bantuan bencana alam. Saat ini, ia mengelola usaha percetakan, koperasi, serta berperan penting dalam pengelolaan Ambulans PKS Bireuen yang siap melayani masyarakat secara cuma-cuma.
Dengan hadirnya tiga kader muda di posisi strategis, PKS Bireuen menunjukkan komitmennya terhadap proses regenerasi dan kaderisasi kepemimpinan. Ketiganya dinilai mampu menghadirkan semangat baru dalam mengelola partai, baik di bidang pelayanan masyarakat, pendidikan, maupun gerakan sosial.
Musda VI ini menjadi momentum penting bagi PKS Bireuen untuk meneguhkan diri sebagai partai yang mengedepankan politik pelayanan. Kehadiran Syahrizal, Septiandi, dan Achyarnis di pucuk pimpinan diharapkan membawa PKS Bireuen semakin dekat dengan masyarakat dan konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat di berbagai lini kehidupan.