![]() |
Herizal Ismuha atau akrab disapa Bayek foto bersama Ziaul Fahmi guru PJOK MIN 15 Bireuen. |
Detikacehnews.id | Bireuen – Turnamen Liga Bola Kaki Madrasah Tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) ke-II Tahun 2025 resmi berakhir dengan kemenangan dramatis yang diraih oleh Gugus Jeunieb, setelah berhasil menundukkan Gugus Gandapura melalui adu penalti dengan skor 3–2. Pertandingan final yang menegangkan tersebut berlangsung pada Rabu (22/10/2025) di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Bireuen.
Kompetisi yang digelar selama dua hari, mulai 21 hingga 22 Oktober 2025 ini, diikuti oleh 31 tim dari seluruh kabupaten Bireuen. Turnamen ini menjadi ajang bergengsi bagi para siswa MI untuk menunjukkan kemampuan dan semangat sportivitas di bidang olahraga, khususnya sepak bola.
Di balik keberhasilan Gugus Jeunieb, terdapat sosok penting yang menjadi sorotan publik, yakni Herizal Ismuha, atau akrab disapa Bayek. Siswa kelas VI MIN 15 Bireuen ini tidak hanya menjadi penjaga gawang andalan tetapi juga kapten tim yang memimpin rekan-rekannya hingga berhasil meraih gelar juara.
Bayek merupakan putra dari pasangan Zainuddin dan Nurbaiti, warga Meunasah Puloe, Kecamatan Peudada, Bireuen. Sejak usia dini, ia telah menunjukkan minat besar terhadap dunia sepak bola. Hal ini dibenarkan oleh Ziaul Fahmi, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di MIN 15 Bireuen, yang selama ini menjadi pembimbing dan motivator bagi Bayek.
“Herizal sudah menyukai sepak bola sejak duduk di kelas dua MI. Mental bertandingnya juga sudah sangat bagus. Bahkan sejak kelas empat, ia sudah sering bermain bersama tim sepak bola dewasa di kampungnya dan dipercaya sebagai kiper utama,” ujar Ziaul Fahmi.
Namun, menurut Ziaul, keberhasilan tim Gugus Jeunieb tidak hanya berkat kemampuan individu, tetapi juga berkat kerja sama dan kekompakan seluruh pemain yang berjuang dengan semangat tinggi hingga akhir pertandingan.
“Dalam sebuah tim, mental dan kekompakan menjadi kunci utama. Mereka bermain dengan saling percaya satu sama lain, dan itu yang membuat mereka bisa menahan tekanan hingga memenangkan adu penalti,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala MIN 15 Bireuen, Nasrun, juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas keberhasilan tim Gugus Jeunieb. Ia menyebut kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras, disiplin, dan kolaborasi semua pihak yang terlibat, baik pemain, pelatih, maupun guru pendamping.
“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pemain, pelatih, serta guru yang telah berkontribusi dalam turnamen ini. Kemenangan ini bukan hanya kebanggaan bagi Gugus Jeunieb, tetapi juga bagi seluruh madrasah yang tergabung di dalamnya,” ungkap Nasrun.
Ia juga secara khusus memberikan penghargaan kepada pelatih Yusal dan Bustami yang dinilai berhasil menyatukan berbagai karakter dan kemampuan pemain dari madrasah berbeda untuk menjadi satu tim yang solid.
“Mereka berasal dari madrasah yang berbeda-beda, tentu tidak mudah untuk menyatukan gaya bermain dan membangun kekompakan. Tapi karena kolaborasi yang baik antara pelatih dan para pemain, akhirnya mereka bisa menampilkan permainan terbaik dan menjadi juara se-Kabupaten Bireuen,” tambahnya.
Nasrun berharap kemenangan ini dapat menjadi inspirasi bagi madrasah-madrasah lain di Bireuen untuk terus mengembangkan potensi siswa, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga di bidang olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
“Kita ingin agar madrasah tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan keagamaan, tetapi juga melahirkan generasi yang sehat, sportif, dan berkarakter. Semoga semangat juang anak-anak kita di lapangan ini menjadi contoh bagi siswa-siswa lain di seluruh Bireuen,” tutupnya penuh harap.
Kemenangan Gugus Jeunieb di ajang Liga Bola Kaki Madrasah Tingkat MI 2025 menjadi bukti bahwa kerja keras, disiplin, dan semangat kebersamaan dapat mengantarkan kesuksesan. Sosok Bayek dengan ketenangan dan ketangguhannya di bawah mistar gawang menjadi simbol keberanian dan keteguhan hati generasi muda madrasah yang siap mengukir prestasi di masa depan.