![]() |
| Momen Bupati Bireuen menyapa siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 25 Kabupaten Bireuen yang berlokasi di kompleks Balai Latihan Kerja (BLK) Juli, Gampong Beunyot, Kecamatan Juli. |
Detikacehnews.id | Bireuen – Pemerintah Kabupaten Bireuen kembali menorehkan langkah penting dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat. Kamis (23/10/2025) pagi, Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST meresmikan Program Pembelajaran Sekolah Rakyat Terintegrasi 25 Kabupaten Bireuen yang berlokasi di kompleks Balai Latihan Kerja (BLK) Juli, Gampong Beunyot, Kecamatan Juli.
Peresmian berlangsung dalam suasana penuh semangat dan haru, dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Bireuen Ismunandar, ST., MT, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mirza Fahmi, S.STP., M.Si, unsur Muspika Juli, Keuchik Gampong Beunyot, kepala sekolah, dewan guru, dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Mukhlis menegaskan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat Terintegrasi 25 merupakan bagian dari komitmen kuat Pemkab Bireuen menghadirkan pendidikan berkualitas dan merata untuk semua lapisan masyarakat, terutama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
“Program ini bukan sekadar sekolah, tetapi gerakan moral dan sosial untuk membuka jalan bagi anak-anak kita yang selama ini sulit mengakses pendidikan. Dengan dukungan Kementerian Sosial Republik Indonesia dan kerja sama lintas sektor, Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk rakyatnya,” ujar Bupati Mukhlis.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa melalui Sekolah Rakyat, para siswa tidak hanya dibekali kemampuan akademik, tetapi juga pendidikan karakter, keterampilan hidup, serta nilai-nilai moral dan spiritual.
“Kita ingin mencetak generasi yang bukan hanya pintar, tetapi juga tangguh, berakhlak, dan mandiri. Mereka harus siap menjadi kebanggaan Bireuen di masa depan,” tambahnya dengan nada optimis.
Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 25 Bireuen, Nidia Fitri, S.Pd, dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini sekolah tersebut menampung 75 siswa, terdiri atas 50 siswa SD dan 25 siswa SMA. Mereka telah menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sejak 30 September 2025, bersamaan dengan peluncuran nasional program serupa di 66 lokasi di seluruh Indonesia.
Sekolah ini memiliki 18 guru yang direkrut dari berbagai kabupaten/kota di Aceh dan luar provinsi, serta didukung oleh 8 wali asrama dan wali asuh yang berperan dalam membimbing kehidupan siswa sehari-hari.
“Kami menggunakan kurikulum nasional dengan pendekatan pembelajaran yang adaptif dan kontekstual. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga melalui kegiatan keterampilan, seni, dan pembinaan karakter,” ungkap Nidia.
Kepala Dinas Sosial Bireuen, Ismunandar, ST., MT, menambahkan bahwa seluruh siswa Sekolah Rakyat merupakan hasil verifikasi langsung Dinas Sosial berdasarkan data dan survei lapangan.
“Kami mendatangi rumah-rumah calon siswa untuk memastikan bahwa mereka benar-benar berasal dari keluarga prasejahtera yang layak mendapatkan kesempatan belajar di Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Selain itu, Ismunandar juga menyebutkan bahwa guru dan kepala sekolah di lembaga ini direkrut langsung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, guna memastikan kualitas tenaga pendidik yang kompeten dan profesional.
Pemerintah Kabupaten Bireuen juga tengah mempersiapkan pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat, yang dijadwalkan mulai dikerjakan pada akhir tahun 2025.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif nasional yang digagas oleh Kementerian Sosial RI sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak dari keluarga rentan sosial dan ekonomi. Melalui pendekatan pendidikan terpadu, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi wadah untuk menumbuhkan kemandirian, kecakapan hidup, dan semangat kebangsaan bagi generasi muda.
Dengan berdirinya Sekolah Rakyat Terintegrasi 25 di Kabupaten Bireuen, pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak pendidikan bagi semua anak tanpa terkecuali.
“Pendidikan adalah investasi terbesar bangsa. Dari sekolah inilah kita berharap lahir generasi baru yang cerdas, berkarakter, dan siap mengabdi untuk daerahnya. Mari bersama-sama menjaga dan mendukung keberlangsungan Sekolah Rakyat ini,” tutup Bupati Mukhlis.
Sekolah Rakyat Terintegrasi 25 Bireuen menjadi bukti bahwa perubahan besar seringkali dimulai dari langkah kecil, dari ruang belajar sederhana, namun penuh harapan. Di sanalah masa depan anak-anak Bireuen tengah ditempa menjadi generasi yang kuat, berdaya, dan siap membawa nama baik daerahnya di masa depan.
