![]() |
| Dokumentasi foto Rektor Universitas Almuslim dalam prosesi wisuda Program Diploma, Sarjana, dan Magister Angkatan XXXIX Tahun 2025 yang digelar di halaman Gedung AAC MA Jangka, Senin (27/10/2025). |
Detikacehnews.id | Bireuen – Rektor Universitas Almuslim (Umuslim) Bireuen, Dr. Marwan, M.Pd., menegaskan komitmen kampus dalam memperkuat kualitas pendidikan kesehatan serta memperluas akses layanan bagi masyarakat. Salah satu agenda penting yang masih menunggu dukungan penuh dari berbagai pihak ialah percepatan pembangunan Klinik Fakultas Kedokteran di lingkungan kampus.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada pelaksanaan wisuda Universitas Almuslim, Senin (27/10/2025), yang diikuti ratusan lulusan dari berbagai fakultas. Dr. Marwan menyebut, secara kelembagaan Umuslim terus tumbuh dan berkembang, baik dari sisi jumlah mahasiswa, dosen, maupun pencapaian akademik. Meski demikian, terdapat tantangan besar yang harus dijawab agar kualitas pendidikan kedokteran semakin optimal.
“Meski terus berkembang, masih ada kebutuhan mendesak yang harus kita realisasikan bersama, yaitu pembangunan klinik Fakultas Kedokteran sebagai fasilitas pendukung utama pendidikan medis dan pelayanan kesehatan berbasis kampus,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kehadiran klinik tersebut bukan semata fasilitas akademik, melainkan bentuk kontribusi nyata kampus kepada masyarakat. Klinik pendidikan nantinya akan menjadi ruang praktik klinis yang lebih komprehensif bagi mahasiswa sekaligus memberikan layanan preventif dan kuratif bagi warga di wilayah Bireuen dan sekitarnya.
“Kami berharap dukungan pemerintah dan para pemangku kebijakan terus mengalir untuk pengembangan infrastruktur fisik dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tutur Rektor dalam pidatonya.
Menurutnya, keberadaan klinik pendidikan akan memberi dua manfaat besar sekaligus. Pertama, menjadi laboratorium kesehatan yang memadai bagi mahasiswa kedokteran dalam melakukan praktik klinis berbasis ilmu pengetahuan mutakhir. Kedua, membuka akses layanan kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat Bireuen, khususnya layanan promotif dan preventif.
Dr. Marwan juga menggarisbawahi status Umuslim sebagai kampus berbasis wakaf. Menurutnya, setiap dukungan yang diberikan bagi pengembangan kampus merupakan wujud keterlibatan nyata dalam memajukan aset wakaf bagi kemaslahatan umat.
“Bantuan dalam bentuk kebijakan, anggaran, maupun fasilitas pendukung lainnya akan menjadi investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan dan layanan kesehatan,” tegasnya.
Rektor menyampaikan perkembangan strategis Universitas Almuslim sebagai Kampus Wakaf di bawah naungan Yayasan Almuslim Peusangan. Pada saat ini Umuslim mengelola 8 fakultas, 1 Pascasarjana, dan 1 Program Profesi dengan total 35 program studi. Dari sisi akreditasi, Umuslim telah memperoleh Akreditasi Institusi B dari BAN-PT dengan satu program studi berstatus Unggul, 16 prodi Baik Sekali, 6 prodi B, serta sejumlah lainnya berstatus Baik dan Terakreditasi Pertama.
Jumlah mahasiswa Umuslim juga terus meningkat signifikan. Hingga Tahun Akademik 2025/2026 tercatat sebanyak 8.580 mahasiswa aktif termasuk 2.209 mahasiswa baru. Selain itu, Universitas Almuslim tahun ini dipercaya pemerintah pusat melalui Direktorat GTK Kemendikdasmen untuk membina sekitar 4.000 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Rektor mengapresiasi dukungan pemerintah pusat dan berharap kontribusi lebih besar dari Pemerintah Aceh, DPRA, serta legislatif pusat dalam pengembangan infrastruktur kampus, terutama kebutuhan pembangunan gedung klinik Fakultas Kedokteran seiring bertambahnya jumlah mahasiswa bidang kesehatan.
“Bantuan bagi kampus wakaf ini sama artinya Bapak Ibu telah ikut mewakafkan tenaga, pikiran, dan kebijakan demi majunya dunia pendidikan,” ungkapnya.
Universitas Almuslim juga terus memperkuat kemandirian institusi dengan mengelola 43 hektare kebun sawit produktif serta mempersiapkan pembangunan bertahap di lahan 257 hektare untuk memperkuat sumber penghasilan non-SPP.
Pada sesi penutup, Rektor mengajak seluruh pihak terkait, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, untuk menjalin kolaborasi aktif demi mempercepat hadirnya fasilitas kesehatan yang berkualitas di Universitas Almuslim.
“Klinik Pendidikan Fakultas Kedokteran adalah kebutuhan bersama, bukan hanya untuk universitas tetapi untuk masa depan pelayanan kesehatan Aceh,” pungkasnya.
