![]() |
| Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, Anwar, S.Ag., M.A.P., saat menyerahkan bantuan Kitab Kuning kepada salah satu Dayah di Bireuen pada Jumat (21/11/2025). |
Detikacehnews.id | Bireuen - Upaya Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam memperkuat pendidikan dayah kembali dibuktikan melalui penyaluran bantuan kitab kepada sejumlah lembaga pendidikan dayah. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (21/11/2025) di Oproom Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen dan berjalan dengan tertib, terarah, serta mendapat apresiasi luas dari para pimpinan dayah penerima manfaat.
Program ini merupakan bagian dari agenda berkelanjutan Pemkab Bireuen dalam meningkatkan mutu pembelajaran berbasis kitab kuning yang menjadi ciri khas pendidikan tradisi Aceh. Pemerintah daerah menegaskan bahwa penyaluran kitab bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi strategi konkret untuk memperkuat fondasi akademik santri di seluruh pelosok dayah.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, Anwar, S.Ag., M.A.P., menyampaikan bahwa penyaluran kali ini ditujukan kepada delapan lembaga pendidikan dayah, yaitu: Istiqamatuddin Babul Ilmi Bale Panah Juli, Harapan Ummat Arongan Simpang Mamplam, Madinatuddiniyah Nurussalam Cot Glumpang Peulimbang, YPI Al Munawwarah Seneubok Peulimbang, Darus Falah Mns. Tunong Lueng Jeunieb, YPI Madinatuddiniyah Madinatusdalam Paya Peudada, Rauhul Mudi Al Aziziyah Mns. Blang Jeunieb, dan Babul Mustaqim Juli Pase Juli.
Anwar menegaskan bahwa distribusi tersebut merupakan bagian dari rangkaian penyaluran bantuan yang dilakukan secara bertahap sepanjang tahun. Ia menjelaskan bahwa dalam periode yang sama, sejumlah dayah lain juga telah menerima bantuan kitab. Beberapa di antaranya adalah Assalam Islamic School Blang Me Barat Jeunieb, Dhiya Ulhaq Al Aziziyah Lueng Tunong Jeunieb, Darun Najah Puteri Lheue Simpang Jeunieb, Mannarul Huda Seuneubok Seumawe Peulimbang, dan Hidayatul Muhtadin Al Aziziyah Uteun Sikumbong Peulimbang.
“Program ini kami jalankan secara bertahap agar seluruh dayah yang membutuhkan dapat merasakan manfaatnya. Fokusnya jelas: memperkuat bahan ajar kitab kuning sebagai inti dari pendidikan dayah,” ujar Anwar kepada awak media.
Ia menambahkan, konsistensi penyaluran bantuan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam membangun pondasi pendidikan dayah secara lebih sistematis dan berkelanjutan.
Penyaluran bantuan kitab tersebut mendapat tanggapan positif dari para pimpinan dayah yang hadir. Salah seorang pimpinan dayah penerima bantuan menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas perhatian Pemkab Bireuen melalui Dinas Pendidikan Dayah.
“Kami sangat berterima kasih. Bantuan ini bukan hanya berupa buku, tetapi merupakan bahan bakar utama yang menggerakkan proses belajar santri. Kitab-kitab seperti ini sangat diperlukan untuk memperdalam ilmu agama,” tuturnya.
Ia menilai bahwa distribusi kitab telah menyentuh kebutuhan riil di lapangan, terutama bagi dayah yang masih terbatas fasilitas pembelajaran dan rujukan kitab kuning.
Selain apresiasi, sejumlah pimpinan dayah juga menyampaikan saran konstruktif. Menurut mereka, dukungan pemerintah tidak hanya perlu fokus pada penyediaan kitab, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia, baik guru maupun santri.
“Ke depan, kami berharap ada pelatihan berkala untuk guru-guru dayah agar lebih siap menghadapi tantangan pembelajaran modern, tanpa meninggalkan tradisi ilmu klasik. Program peningkatan kapasitas santri seperti metode belajar efektif, manajemen pengajaran, hingga kompetisi ilmiah santri juga sangat diperlukan,” ujar salah seorang pimpinan dayah lainnya.
Ia menegaskan bahwa penguatan infrastruktur ilmu harus berjalan paralel dengan peningkatan kompetensi SDM agar pendidikan dayah mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Pantauan media menunjukkan bahwa kegiatan penyaluran berlangsung tertib, tersusun rapi, dan mencerminkan manajemen yang baik dari Dinas Pendidikan Dayah. Para pimpinan dayah yang hadir juga menyambut positif program yang telah berjalan konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
Konsistensi tersebut menjadi catatan penting dalam peta pembangunan pendidikan dayah di Kabupaten Bireuen. Pemerintah daerah dinilai semakin fokus mendorong penguatan lembaga tradisi Islam melalui kebijakan yang lebih terukur, tepat sasaran, dan berdampak langsung.
Dengan terus berlanjutnya komitmen Pemkab Bireuen dalam menyediakan sumber belajar yang berkualitas dan mendukung proses pembelajaran santri, masyarakat berharap perkembangan pendidikan dayah ke depan dapat semakin pesat. Dukungan yang terintegrasi dan berkesinambungan diyakini akan melahirkan generasi santri yang berilmu, berakhlak, serta mampu memberi kontribusi bagi masa depan daerah.
Program bantuan kitab ini bukan hanya tentang mendistribusikan bahan ajar, tetapi juga tentang menjaga kesinambungan tradisi keilmuan yang telah menjadi identitas Aceh sejak berabad-abad lalu tradisi yang kini terus diperkuat untuk menjawab tantangan zaman.
