![]() |
| Salah satu bencana banjir yang terdampak paling parah Gampong Teupin Mane, Kecamatan Juli, di mana ketinggian air dilaporkan sudah mencapai atap rumah. // Foto Warga. |
Detikacehnews.id | Bireuen – Kondisi cuaca ekstrem yang beberapa hari terakhir diperingatkan BMKG kini benar-benar dirasakan dampaknya oleh warga Bireuen. Setelah hujan lebat tanpa henti mengguyur Aceh sejak hampir sepekan terakhir, banjir besar melanda hampir seluruh wilayah Bireuen, termasuk sejumlah kawasan yang sebelumnya jarang tergenang.
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh sebelumnya telah merilis peringatan dini bahwa curah hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem akan terjadi di Aceh hingga 27 November 2025. Kepala Stasiun, Nasrol Adil, menjelaskan bahwa daerah tekanan rendah yang berada tepat di atas perairan Aceh memicu peningkatan pembentukan awan hujan secara signifikan. BMKG bahkan merekomendasikan status siaga darurat banjir di hampir seluruh wilayah Aceh, termasuk Kabupaten Bireuen.
Puncak dari cuaca ekstrem tersebut terjadi pada Selasa (25/11/2025) malam hingga Rabu pagi, ketika hujan turun tanpa jeda dengan intensitas sangat deras. Akibatnya, banjir meluas cepat dan merendam hampir seluruh permukiman warga. Di beberapa lokasi, ketinggian air mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Salah satu yang terdampak paling parah adalah Gampong Teupin Mane, Kecamatan Juli, di mana ketinggian air dilaporkan sudah mencapai atap rumah. Warga terpaksa mengungsi demi keselamatan, sementara sebagian lainnya memilih bertahan di lantai dua atau rumah kerabat yang lebih tinggi.
Tidak hanya rumah warga, sejumlah infrastruktur penting juga mengalami kerusakan. Ruas Jalan Nasional Bireuen–Takengon tepatnya di Km 16 Alue Rambong, Juli, mengalami retak akibat longsor yang dipicu oleh kondisi tanah jenuh air. Beberapa ruas jalan lainnya terputus karena genangan yang tinggi dan arus deras.
Selain itu, beberapa sungai di Kabupaten Bireuen telah meluap, membawa banjir ke kawasan hilir dan merendam rumah, sekolah, serta lahan pertanian. Situasi ini sesuai dengan imbauan BMKG kepada warga di wilayah hulu dan hilir sungai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kenaikan muka air.
Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui BPBD telah menurunkan tim untuk memantau kondisi, membantu evakuasi, dan mendistribusikan bantuan darurat. Namun, dengan kondisi cuaca yang menurut BMKG masih berpotensi ekstrem hingga beberapa hari mendatang, masyarakat diminta tetap siaga penuh.
BMKG juga menegaskan bahwa masyarakat harus terus memantau informasi cuaca terbaru dan menghindari aktivitas di luar rumah saat hujan deras. Dengan prediksi hujan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, langkah mitigasi dan kesiapsiagaan sangat penting dilakukan.
Dengan situasi banjir yang meluas dan potensi cuaca ekstrem yang masih mengancam, pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan mengambil langkah cepat demi meminimalkan dampak bencana di Kabupaten Bireuen.
