Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

26 Sekolah Menengah di Bireuen Terdampak Banjir, Kacabdin Minta Relawan Bantu Bersihkan

Selasa, 02 Desember 2025 | 20:35 WIB Last Updated 2025-12-02T13:35:20Z

Dokumentasi foto Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd saat meninjau salah satu sekolah menengah di Bireuen.

 

Detikacehnews.id | Bireuen - Banjir besar yang melanda Kabupaten Bireuen dalam dua hari terakhir memberikan dampak signifikan terhadap sektor pendidikan. Berdasarkan data resmi Kantor Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Bireuen, tercatat 26 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB terdampak banjir, sementara 14 sekolah lainnya tidak mengalami dampak langsung.


Dari 26 sekolah terdampak, sebagian mengalami kerusakan ringan hingga berat akibat tingginya genangan air yang merendam ruang kelas, membawa lumpur, serta merusak sejumlah fasilitas belajar. Ruang belajar di beberapa sekolah belum dapat difungsikan karena masih dipenuhi material sisa banjir.


Adapun sekolah-sekolah yang terdampak banjir antara lain SMA Negeri 1 Peusangan, SMK Negeri 1 Peusangan, SMA Negeri 2 Peusangan, SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng, SMA Negeri 1 Peusangan Selatan, SMA Negeri 3 Peusangan, SMA Negeri 1 Jeunieb, SMK-PP Negeri Bireuen, SMKN 1 Jeunieb, SMK Kesehatan Muhammadiyah, SMK Negeri 1 Jeumpa, SMA Negeri 1 Peulimbang, SMA Negeri 2 Kutablang, SMA Negeri 1 Jeumpa, SMA Negeri 1 Jangka, serta SLB YTC Kutablang.


Sementara itu, sekolah yang tidak terdampak meliputi SMA Negeri 2 Bireuen, SMA Negeri 3 Bireuen, SMA Negeri 1 Peudada, SMKN 1 Bireuen, SMA Negeri 1 Kuala, SMA Negeri 3 Samalanga, SMA Negeri 1 Kutablang yang saat ini juga digunakan sebagai lokasi pengungsian serta beberapa sekolah SLB di wilayah Bireuen.


Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kondisi terkini mengharuskan adanya dukungan dari berbagai pihak, khususnya dalam proses pembersihan sekolah.


Kebutuhan mendesak hari ini adalah relawan untuk membantu membersihkan sekolah. Banyak guru dan siswa yang juga terdampak banjir; sebagian sedang membersihkan rumahnya, sementara lainnya berada di lokasi pengungsian,” ujarnya kepada media ini, Selasa (2/12/2025).


Ia menambahkan bahwa sejumlah peralatan sekolah mengalami kerusakan dan memerlukan inventarisasi ulang. Ruang belajar yang tertutup lumpur juga harus segera dibersihkan agar proses pembelajaran dapat kembali berlangsung normal.


Upaya pemulihan di sekolah-sekolah terdampak saat ini difokuskan pada:
  • Pembersihan ruang kelas dan area sekolah
  • Pengangkatan lumpur dan material sisa banjir
  • Pendataan kerusakan fasilitas dan peralatan edukasi
  • Persiapan ruang belajar darurat apabila terjadi banjir susulan

Kacabdin berharap kerja sama dan dukungan dari masyarakat, organisasi pemuda, lembaga sosial, serta instansi terkait agar pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan aktivitas pendidikan dapat segera dipulihkan.