![]() |
| Bupati Bireuen bersama jajarannya saat menggelar kegiatan Ngopi Pagi bersama Insan Pers di Pendopo Bupati Bireuen. Rabu (31/12/2025). |
Detikacehnews.id | Bireuen – Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya insan pers di Kabupaten Bireuen, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya pemulihan daerah pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di daerah tersebut.
Ajakan itu disampaikan Bupati Bireuen saat menghadiri kegiatan Ngopi Pagi Pemerintah Kabupaten Bireuen bersama insan pers, yang berlangsung di Pendopo Bupati Bireuen, Rabu pagi (31/12/2025). Kegiatan tersebut menjadi wadah silaturahmi sekaligus ruang dialog antara pemerintah daerah dan insan media dalam menyikapi kondisi pascabencana.
Dalam sambutannya, Bupati H. Mukhlis, ST menekankan pentingnya peran strategis insan pers dalam memberikan informasi yang akurat, berimbang, serta membangun semangat kebersamaan di tengah masyarakat yang sedang menghadapi musibah. Ia mengajak media untuk terus menyuarakan kepedulian dan harapan, sekaligus menjadi jembatan informasi antara masyarakat terdampak dan pemerintah.
“Pemulihan pascabencana ini tentu belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak, termasuk insan pers, untuk bersama-sama menghadapi situasi ini dengan semangat dan kepedulian,” ujar Bupati.
Bupati Bireuen juga mempersilakan insan pers untuk terus menyampaikan dan menginformasikan kondisi di lapangan, khususnya terkait kebutuhan warga terdampak banjir dan longsor. Menurutnya, informasi yang disampaikan media sangat membantu pemerintah dalam merespons persoalan secara cepat dan tepat sasaran.
Ia mengakui bahwa tantangan terberat saat ini justru berada pada fase pascabencana. Berdasarkan data sementara, belasan ribu warga Kabupaten Bireuen terdampak bencana tersebut, baik dari sisi tempat tinggal maupun mata pencaharian. Banyak rumah warga mengalami kerusakan, sementara lahan pertanian seperti sawah dan tambak turut terdampak, bahkan tidak sedikit hewan ternak warga yang hilang akibat banjir.
“Yang paling berat sebenarnya adalah persoalan pascabencana. Bukan hanya rumah warga, tetapi juga sumber penghidupan masyarakat yang ikut terdampak,” ungkapnya.
Meski demikian, Bupati Bireuen menyebutkan bahwa Kabupaten Bireuen termasuk salah satu daerah yang bergerak cepat dalam penanganan bencana, khususnya dalam membuka kembali akses ke wilayah-wilayah yang sempat terisolasi akibat banjir dan longsor.
“Alhamdulillah, seluruh daerah yang sebelumnya terisolasi di Kabupaten Bireuen saat ini sudah dapat diakses kembali. Kita terus bergerak cepat agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” kata H. Mukhlis, ST.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bireuen juga menyampaikan bahwa perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi Bireuen cukup besar. Sejumlah pejabat tinggi negara telah turun langsung ke lokasi bencana, mulai dari Presiden Republik Indonesia hingga beberapa menteri terkait, termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurutnya, kehadiran para pejabat pusat tersebut dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk menyampaikan secara langsung berbagai keluhan dan persoalan yang dihadapi masyarakat di lapangan, khususnya dalam rangka percepatan pemulihan pascabencana banjir dan longsor.
“Kita sudah menyampaikan seluruh keluhan masyarakat Bireuen dan kondisi riil di lapangan, baik kepada Presiden maupun para menteri yang hadir langsung ke Bireuen. Dan keluhan tersebut sudah kota sampaikan, baik secara lisan maupun tertulis,” ujarnya.
Secara khusus, Bupati Bireuen mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menyampaikan usulan kepada Kepala BNPB terkait pembangunan Rumah Hunian Tetap (Huntap) bagi warga yang terdampak banjir, sebagai bagian dari solusi jangka menengah dan panjang dalam pemulihan pascabencana.
Kegiatan Ngopi Pagi tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bireuen, Asisten Pemerintah Kabupaten Bireuen, para kepala dinas, serta jajaran perangkat daerah lainnya. Pemerintah Kabupaten Bireuen berharap, melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, media, dan seluruh elemen masyarakat, proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat, tepat, dan berkelanjutan.
