![]() |
Dokumentasi foto Dekan FKIP Universitas Almuslim mendampingi Tim Satgas Bencana salurkan bantuan ke titik terparah banjir di Bireuen. Minggu (7/12/2025). |
Sejak pagi, rombongan bergerak menuju desa-desa yang dilaporkan mengalami dampak terberat akibat banjir dan longsor 26 November 2025. Titik-titik yang disambangi mencakup Desa Alue Kuta dan Kuala Ceurape (Kecamatan Jangka), Desa Keurumbok (Kecamatan Kuta Blang), Desa Pante Lhong dan Kapa (Kecamatan Peusangan), serta Dayah Budi Almukhtari Pante Pisang. Setiap lokasi memperlihatkan kerusakan yang memerlukan respon cepat, termasuk akses jalan yang belum sepenuhnya pulih.
Di Alue Kuta, suasana haru tak terhindarkan. Sebanyak 76 KK kehilangan rumah dan hanya menyisakan pakaian di badan ketika banjir besar menerjang. Sementara di Pante Lhong, sekitar 800 KK masih berjuang membersihkan rumah yang terkubur lumpur tebal hingga setinggi pintu. Keterbatasan alat berat membuat proses pemulihan berjalan lambat, sementara kebutuhan logistik warga semakin mendesak.
Melihat kondisi tersebut, Umuslim menyalurkan berbagai bantuan seperti beras, sembako, ikan asin, cabai, bawang, pakaian, sepatu, mukena, makanan ringan, hingga obat-obatan. Bantuan ini dihimpun melalui koordinasi Satgas dan seluruh fakultas untuk memastikan setiap paket tepat guna sesuai kebutuhan warga di masing-masing desa.
Dekan FKIP, Dr. Sari Rizki, tak hanya fokus pada penyaluran logistik, tetapi juga memberikan dukungan psikososial, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Ia menyempatkan diri mendengarkan keluh kesah warga serta memberi penguatan moral. “Kehadiran kami bukan hanya untuk membawa bantuan, tetapi memastikan masyarakat tidak merasa sendirian dalam menghadapi cobaan ini. Umuslim selalu bersama warga, dalam kondisi apa pun,” ujarnya.
Ia menegaskan FKIP siap mengambil peran lebih besar pada fase pemulihan pascabencana, khususnya dalam mendampingi proses belajar anak-anak di lokasi yang sekolahnya terdampak. “Anak-anak harus tetap mendapat ruang aman untuk belajar dan tumbuh. Kami akan hadir membantu mereka melewati masa sulit ini,” tambahnya.
Rektor Umuslim, Dr. Marwan, M.Pd, memberikan apresiasi kepada jajaran fakultas dan Satgas yang bergerak cepat. Menurutnya, gerakan kemanusiaan ini mencerminkan nilai-nilai dasar kampus yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga keberpihakan pada masyarakat.
“Keterlibatan semua unsur sivitas akademika memperlihatkan bahwa kepedulian adalah karakter Umuslim. Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran kami sebagai mitra dalam menghadapi bencana,” katanya.
Satgas Bencana Hidrometeorologi Umuslim memastikan setiap bantuan tepat sasaran melalui pemetaan kebutuhan di lapangan. Program lanjutan juga telah disiapkan, mulai dari pendampingan psikososial, layanan kesehatan, hingga dukungan pendidikan bagi anak-anak terdampak.
Melalui langkah cepat dan kehadiran langsung di tengah warga, Universitas Almuslim kembali menegaskan perannya sebagai institusi yang berdiri bersama masyarakat. Di tengah duka dan keterbatasan, kehadiran mereka menjadi simbol harapan, penguat, dan semangat untuk bangkit kembali.
