![]() |
Dokumentasi foto Dekan FKIP Universitas Almuslim mendampingi Dirjen Dikti Kemdiktisaintek dalam kegiatan kunjungan ke layanan Posko Tanggap Darurat. |
Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd, serta jajaran pimpinan kampus. Hadir pula Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Umuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi, yang sejak awal bencana aktif mengoordinasikan pendampingan bagi mahasiswa terdampak serta gerakan relawan fakultas.
Rangkaian kunjungan dimulai di dapur umum Universitas Almuslim yang beroperasi di Rusunawa Paya Cut, Kampus Timur. Dapur umum yang aktif sejak 27 November 2025 ini menjadi salah satu titik vital penanganan darurat, menyediakan makanan setiap hari bagi sekitar 300 mahasiswa yang tidak dapat pulang akibat akses terputus.
Rektor Umuslim, Dr. Marwan, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembukaan dapur umum merupakan bentuk tanggung jawab kampus untuk memastikan keselamatan mahasiswa.
“Sejak hari kedua banjir, kami langsung menggerakkan seluruh sumber daya untuk membuka dapur umum. Banyak mahasiswa yang terisolasi dan tidak bisa pulang karena akses terputus. Kami pastikan kebutuhan dasar mereka tidak diabaikan,” ujarnya.
Rektor juga menekankan bahwa arahan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Brian Yuliarto, menjadi pedoman penting bagi perguruan tinggi untuk bergerak cepat dalam situasi darurat.
“Sebagaimana arahan Bapak Menteri, perguruan tinggi harus menjadi kekuatan yang membawa manfaat nyata. Ilmu pengetahuan, riset, teknologi, dan kepedulian harus bergerak bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Dirjen Dikti, Prof. Dr. Khairul Munadi, menyampaikan apresiasi mendalam atas respons cepat dan terorganisir Umuslim.
“Saya sangat mengapresiasi respons cepat Universitas Almuslim. Ini contoh konkret bagaimana perguruan tinggi dapat menjadi pilar sosial yang kuat. Kita tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan aksi nyata saat masyarakat membutuhkan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Khairul juga berinteraksi dengan mahasiswa yang mengantri makanan, memberikan motivasi agar tetap kuat dan tegar menghadapi masa sulit akibat bencana.
Dekan FKIP, Dr. Sari Rizki, menambahkan bahwa seluruh fakultas di lingkungan Umuslim telah bergerak sejak awal bencana. “FKIP memastikan mahasiswa kami aman, mendapat pendampingan, dan merasa tidak sendirian. Kampus harus menjadi ruang aman ketika bencana terjadi,” ujarnya.
Menurutnya, banyak mahasiswa FKIP juga terlibat menjadi relawan dapur umum dan posko, menunjukkan bahwa proses pendidikan berjalan tidak hanya melalui kelas, tetapi melalui aksi kemanusiaan. “Kami mengajarkan tentang empati dan kepedulian, dan hari ini para mahasiswa menunjukkan itu dalam tindakan,” tambahnya.
Kunjungan berlanjut ke Posko Satgas Bencana Hidrometeorologi Aceh 2025 yang berlokasi di halaman Kampus MA Jangka. Posko ini menjadi pusat koordinasi Pos Umuslim Peduli dan bekerja sama dengan perguruan tinggi lain seperti USK, UTU, dan PNL. Tugas posko meliputi distribusi logistik, pendataan kebutuhan lapangan, hingga penempatan relawan.
Ketua Satgas, Dr. Afkar, S.Pd., M.Pd, memberikan paparan lengkap mengenai alur kerja posko dan tantangan di lapangan. “Kunjungan ini merupakan penyemangat bagi seluruh tim. Beliau melihat langsung kerja relawan, dan apresiasi itu menjadi energi tambahan di tengah situasi yang tidak mudah,” ungkapnya.
Dalam sambutannya di posko, Dirjen Dikti kembali menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam penanganan bencana. “Kampus adalah kekuatan kemanusiaan. Situasi seperti ini menuntut kesiapsiagaan, koordinasi, dan kecepatan. Umuslim telah menunjukkan semua itu,” ujarnya.
Lokasi terakhir yang dikunjungi Dirjen adalah Posko Kesehatan yang beroperasi di IGD Rumah Sakit Peusangan Raya. Posko ini merupakan kolaborasi antara IDI Cabang Bireuen, Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim, PABI, Dinas Kesehatan, serta berbagai fasilitas kesehatan di Bireuen.
Dekan Fakultas Kedokteran sekaligus Ketua IDI Cabang Bireuen, Dr. Zumirda, Sp.B, FISA, FINACS, menjelaskan bahwa sejak 1 Desember 2025, posko telah memberikan layanan kesehatan, mulai dari keluhan ringan hingga kondisi kegawatdaruratan.
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Dikti menyampaikan hormat dan apresiasi kepada para tenaga medis serta mahasiswa kedokteran yang berada di garis terdepan.
“Kalian berada di garis terdepan. Ini bukti bahwa profesi dan pengetahuan yang dipelajari di bangku kuliah benar-benar bermanfaat saat masyarakat membutuhkan,” ucapnya.
Kunjungan Dirjen Dikti Kemdiktisaintek ini menegaskan kuatnya sinergi antara pemerintah pusat dan perguruan tinggi dalam menangani bencana besar. Dengan beroperasinya dapur umum, posko satgas, dan posko kesehatan, Umuslim menjadi salah satu pusat penting penanganan banjir Aceh 2025.
Rektor Umuslim, Dr. Marwan, menutup rangkaian kunjungan dengan menyampaikan komitmen berkelanjutan kampus untuk masyarakat. “Universitas Almuslim akan terus bekerja, berkolaborasi, dan memastikan bahwa mahasiswa serta masyarakat terdampak tidak menghadapi bencana ini sendirian,” ujarnya.
Kehadiran Dirjen Dikti di lapangan tidak hanya memberikan dorongan moral bagi civitas akademika, tetapi juga memperkuat pesan bahwa perguruan tinggi harus berada di garda depan solusi baik melalui ilmu pengetahuan maupun aksi nyata kemanusiaan.
