Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Meutuah Project Peduli Salurkan Bantuan ke Dusun Terisolir Bevak, Relawan Pertama yang Hadir Selama Bencana

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:17 WIB Last Updated 2025-12-07T02:29:15Z

Dokumentasi foto tim Meutuah Project Peduli menyerahkan bantuan untuk warga Dusun Bevak, Desa Krueng Simpo, Kecamatan Juli pada Sabtu (6/12/2025).

 

Detikacehnews.id | Bireuen – Meutuah Project Peduli Bencana Banjir dan Longsor kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap korban terdampak banjir besar yang melanda Kabupaten Bireuen. Pada Sabtu, 6 Desember 2025, tim Meutuah Project Peduli menembus akses ekstrem menuju Desa Krungsimpo, khususnya Dusun Bevak, Kecamatan Juli, untuk mengantarkan bantuan pangan bagi warga yang hingga kini masih terisolir.


Ketua Meutuah Project Peduli, Khairunnisak, M.Pd, mengatakan bahwa pihaknya bersama beberapa anggota tim berangkat sejak pagi dan tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB. Ia mengaku perjalanan menuju dusun tersebut sangat berat, melewati medan yang rusak parah, naik turun pegunungan, serta harus menyeberangi sungai karena seluruh akses jalan utama putus total.


Akses menuju Dusun Bevak sangat sulit. Kami harus menyeberang sungai dengan perahu dari Desa Paya Cut, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kendaraan hingga Kilometer 17 di jalur berbatu. Setelah itu, kami masuk sekitar 9 kilometer lagi ke dalam pegunungan untuk mencapai Dusun Bevak,” ungkapnya.


Menurutnya, desa tersebut semestinya dapat diakses melalui Desa Alue Limeng dan Salah Sirong. Namun, jembatan menuju dua jalur itu putus akibat banjir besar, membuat Bevak benar-benar terisolir dari wilayah sekitarnya.


Sesampai di lokasi, tim disambut haru oleh warga. Bantuan berupa beras, telur, dan kebutuhan pangan lainnya diterima langsung oleh kepala dusun, Tgk Imum, serta ketua pemuda setempat.


Khairunnisak mengungkapkan, sebelum kedatangan mereka, warga Bevak hanya bisa mendapatkan makanan dari saudara mereka di Desa Salah Sirong. Namun, untuk mengambil bantuan itu, warga harus berenang menggunakan ban untuk menyeberangi sungai.


Mereka mengatakan bahwa kamilah tim pertama yang datang langsung ke dusun mereka membawa bantuan. Akses yang sangat sulit membuat mereka benar-benar terputus dari luar. Terima kasih berkali-kali mereka ucapkan kepada tim kami,” ujarnya.


Dusun Bevak memiliki sekitar 70 Kepala Keluarga dengan 221 jiwa. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 26 rumah warga hilang terseret banjir dan longsor.


Kepala dusun setempat bercerita, banjir bandang terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Warga menyelamatkan diri ke balai desa yang lebih tinggi dan bertahan selama dua malam dan dua hari menunggu air surut. Setelah kembali ke pemukiman, sebagian warga mendapati rumah mereka tidak lagi tersisa.


Yang sangat menyedihkan adalah saat mereka kembali, sebagian rumah warga benar-benar hilang akibat banjir dan longsor,” ujar Khairunnisak, mengutip penjelasan kepala dusun.


Selain pangan, warga Dusun Bevak juga sangat membutuhkan obat-obatan. Banyak yang jatuh sakit, terlebih udara dingin dan kondisi mengungsi di meunasah selama beberapa hari.


Situasi semakin memprihatinkan karena akses layanan kesehatan hampir tidak ada. Pada malam 5 Desember 2025, sekitar pukul 00.00 WIB, warga bahkan harus mengevakuasi seorang lansia ke RS Jeumpa dengan menempuh jalur ekstrem melintasi sungai dan jalan pegunungan dalam keadaan gelap.


Mereka sangat membutuhkan obat-obatan. Kondisi kesehatan warga menurun dan akses menuju fasilitas kesehatan sangat sulit,” tambah Khairunnisak.


Warga Dusun Bevak berharap pemerintah daerah dan semua pihak dapat memulihkan kembali akses jalan menuju desa mereka. Selain itu, mereka memohon adanya bantuan pangan lanjutan serta pasokan obat-obatan untuk kebutuhan mendesak.


Harapan terbesar warga adalah akses jalan dapat kembali dibuka. Mereka ingin hidup normal lagi dan tidak terisolir seperti saat ini,” ujar Ketua Meutuah Project Peduli.