Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dirikan Dapur Umum, Rektor Umuslim Pastikan Kebutuhan Pangan Mahasiswa Terdampak Banjir Terpenuhi

Kamis, 04 Desember 2025 | 21:03 WIB Last Updated 2025-12-04T15:32:01Z



Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd saat mengunjungi lokasi dapur umum laki-laki di Kampus Timur Paya Cut, Peusangan. Kamis (4/12/2025).


Detikacehnews.id | Bireuen – Universitas Almuslim (Umuslim) Bireuen, Aceh kembali menunjukkan kepedulian dan komitmennya dalam melindungi serta membantu mahasiswa yang terdampak bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh sejak akhir November 2025. Sejak hari kedua banjir, tepatnya pada Kamis, 27 November 2025, pihak kampus telah membuka dapur umum yang diperuntukkan khusus bagi mahasiswa yang tinggal di Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Desa Paya Cut, Kampus Timur, serta mahasiswa kos di sekitar kampus yang tidak dapat pulang ke kampung halaman akibat terputusnya akses transportasi.


Dapur umum ini dikelola di bawah koordinasi Posko Utama Umuslim Peduli sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tanggap darurat kampus. Ketua Panitia Umuslim Peduli, Dr. Afkar, M.Pd, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 300 mahasiswa yang ditanggung oleh dapur umum tersebut. Mereka berasal dari berbagai daerah di Aceh, antara lain Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Utara, serta wilayah kepulauan seperti Simeulue. Menurutnya, sebagian mahasiswa masih kesulitan memperoleh kebutuhan pangan karena jalur transportasi ke beberapa daerah belum sepenuhnya pulih akibat banjir dan longsor yang melanda.


Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, baik dari unsur civitas akademika maupun masyarakat umum, termasuk para donatur dari dalam dan luar Aceh. Ia juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen yang turut membantu memperkuat upaya tanggap darurat kampus selama bencana berlangsung.


Pada rapat pimpinan universitas yang digelar Senin, 1 Desember 2025, yang dipimpin langsung oleh Rektor didampingi Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Dr. M. Ikhsan Mangkuinata, M.Si, diputuskan bahwa dapur umum akan terus beroperasi selama beberapa hari ke depan hingga kondisi pasca banjir benar-benar pulih. Kebijakan ini diambil untuk memastikan kebutuhan pangan mahasiswa tetap aman dan terpenuhi selama masa tanggap darurat.


Sementara itu, koordinasi operasional dapur umum dipercayakan kepada Heri Gustami, M.Ling, yang bertugas memastikan penyediaan makanan bergizi, layak konsumsi, dan tahan disimpan. Ia turut mengatur logistik agar distribusi makanan kepada ratusan mahasiswa berjalan lancar tanpa kendala.


Untuk mendukung keberlanjutan operasional dapur umum, Universitas Almuslim telah membuka rekening donasi melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan nomor 7336148728 atas nama kegiatan “Universitas Peduli Korban Banjir”. Hingga Selasa, 2 Desember 2025, tercatat donasi yang masuk sekitar Rp 35 juta, ditambah berbagai bantuan berupa beras, telur, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lain dari masyarakat, lembaga mitra, serta para alumni.


Selain menyediakan dapur umum, Rektor Dr. Marwan juga merencanakan kunjungan ke sejumlah titik posko pengungsian di Kecamatan Peusangan Raya yang menjadi kawasan cukup parah terdampak banjir dan longsor. Kunjungan tersebut akan melibatkan dosen, organisasi mahasiswa seperti HMJ, Alaska, BEM, dan PEMA guna memperkuat sinergi kampus dengan masyarakat sekitar.


Rektor menegaskan bahwa Umuslim tidak hanya fokus memberi bantuan logistik, tetapi juga siap mengerahkan relawan mahasiswa untuk membantu warga ketika proses pemulihan dimulai, termasuk pembersihan rumah dari lumpur, perbaikan sarana yang rusak, hingga pendampingan sosial bagi keluarga terdampak.


Upaya cepat dan terarah yang dilakukan Universitas Almuslim menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi dalam menangani situasi darurat. Sebagai institusi pendidikan yang berada di tengah masyarakat, Umuslim menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi kemanusiaan dengan memberikan perlindungan kepada mahasiswa sekaligus turut meringankan beban masyarakat luas. Hal ini sekaligus mempertegas peran kampus sebagai garda terdepan dalam gerakan solidaritas sosial di tengah bencana yang melanda berbagai wilayah di Aceh.